Nama : Roda Yoni Manggala
Nim : 22310410086
Kelas : Psikologi SP
UJIAN TENGAH SEMESTER PSIKOLOGI INOVASI
1. Sebelumnya kita harus memahami dulu apa itu Tindakan Destruktif, jadi Tindakan Destruktif adalah adalah upaya atau perilaku yang merusak, menghancurkan, atau menyebabkan kerugian, baik secara fisik, emosional, atau sosial. Tindakan ini dapat mengarah pada kerusakan hubungan, merugikan individu atau kelompok, atau menghambat kemajuan dan pembangunan. Tindakan destruktif sering kali berfokus pada penciptaan masalah, ketidakstabilan, atau konflik, dan cenderung tidak mempertimbangkan dampak negatif yang ditimbulkan. Dalam gambar ini Destruktif ada dua tindakan yaitu : - Tindakan Aktif (Exit) Jadi dalam konteks gambar ini menurut saya ketika kita merasa tidak nyaman dalam sebuah lingkungan entah di lingkungan keluarga, sekolah maupun di tempat kerja tindakan yang kita lakukan dalam konteks gambar ini adalah keluar dari lingkungan tersebut. - Tindakan Pasif (Neglect) Yang kedua adalah tindakan pasifnya yaitu neglect (mengabaikan) jadi ketika kita berada dilingkungan yang tidak nyaman kita memilih untuk mengabaikan dan diam saja tanpa mempedulikan apa yang terjadi.
2. Selanjutnya yaitu Tindakan Konstruktif, Tindakan konstruktif adalah langkah atau upaya yang dilakukan untuk membangun, memperbaiki, atau menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan positif. Tindakan ini bertujuan untuk menciptakan solusi yang efektif, meningkatkan situasi, atau mengembangkan sesuatu agar lebih baik. Biasanya, tindakan konstruktif melibatkan pemikiran yang rasional, kreativitas, dan kerja sama untuk mencapai tujuan yang menguntungkan atau bermanfaat bagi individu maupun kelompok. Contoh tindakan konstruktif dapat berupa memberikan saran yang membangun, mencari solusi atas masalah atau memberikan dukungan. Dalam konteks gambar diatas tindakan konstruktifnya ada dua yaitu:
1. Tindakan Konstruktif (Active) Tindakan konstruktif aktif merujuk pada upaya atau langkah nyata yang diambil dengan penuh kesadaran dan keterlibatan untuk menciptakan perubahan atau perbaikan yang positif. Tindakan ini tidak hanya berupa pemikiran atau rencana, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif dalam implementasi atau pelaksanaan yang bertujuan untuk menghasilkan hasil yang bermanfaat.
2. Tindakan Konstruktif (Loyalty), jadi tindakan ini adalah Tindakan konstruktif dalam loyalitas merujuk pada perilaku atau langkah-langkah yang mendukung dan memperkuat hubungan jangka panjang, baik dalam konteks pribadi maupun profesional. Loyalitas yang konstruktif bukan hanya tentang kesetiaan tanpa syarat, tetapi juga mencakup tindakan yang mendorong pertumbuhan, perkembangan, dan kesejahteraan kedua pihak yang terlibat. Berikut adalah beberapa contoh tindakan konstruktif dalam loyalitas: - Komunikasi Terbuka dan Jujur: Dalam hubungan loyal, komunikasi yang jelas dan jujur sangat penting. Menyampaikan harapan, kekhawatiran, atau kritik dengan cara yang membangun membantu menjaga hubungan tetap sehat. - Memberikan Dukungan dalam Kesulitan: Loyalitas konstruktif terlihat ketika seseorang tetap mendukung pihak lain, baik dalam masa sulit maupun saat menghadapi tantangan, tanpa melibatkan kepentingan pribadi yang merugikan. - Mendengarkan dan Memahami: Tindakan konstruktif juga melibatkan kemampuan untuk mendengarkan dan memahami perspektif pihak lain, memberi ruang bagi mereka untuk tumbuh dan berkembang. - Berkomitmen untuk Pertumbuhan Bersama: Dalam konteks organisasi atau hubungan profesional, loyalitas konstruktif mencakup upaya untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama, bukan hanya bertahan demi kenyamanan atau status quo.
0 komentar:
Posting Komentar