Jumat, 08 November 2024

essay 8 Ujian Mid_Asmi Wati_22310410123

 Nama : Asmi Wati 

NIM : 22310410123

UTS : Psikologi Inovasi 

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A


“RESPON INDIVIDU TERHADAP SITUASI TIDAK NYAMAN: SEBUAH ANALISIS BERDASARKAN MODEL EVLN”



Pendahuluan

Kehidupan manusia dipenuhi dengan berbagai situasi yang tidak nyama. Situasi ini dapat muncul di berbagai aspek kehidupan, mulai dari lingkungan kerja hingga kehidupan pribadi. Dalam konteks psikologi inovasi, pemahaman tentang respon  individu terhadap situasi tidak nyaman menjadi penting untuk membantu individu mencapai kondisi yang lebih baik. Model EVLN (Exit, Voice, Loyalty, dan Neglect) merupakan salah satu kerangka kerja yang dapat digunakan untuk menganalisis respon individu terhadap situasi tidak nyaman.

 

Pembahasan

a.       Model EVLN

Model EVLN, yang dikemukakan oleh Rusbult dan rekan-rekannya (1988), mengidentifikasi empat respon utama individu terhadap situasi tidak nyaman:

·         Exit: Individu memilih untuk meninggalkan situasi yang tidak nyaman. Hal ini dapat berupa pengunduran diri dari pekerjaan, putus hubungan, atau menghindari situasi yang menimbulkan ketidaknyamanan.

·         Voice: Individu berusaha untuk mengubah situasi yang tidak nyaman dengan mengungkapkan ketidakpuasan mereka. Mereka mungkin mengajukan keluhan, memberikan saran, atau berusaha untuk bernegosiasi dengan pihak terkait.

·         Loyalty: Individu memilih untuk tetap bertahan dalam situasi yang tidak nyaman dan berharap bahwa situasi tersebut akan membaik dengan sendirinya. Mereka mungkin berusaha untuk menerima situasi tersebut atau mencari cara untuk bertahan dalam situasi tersebut.

·         Neglect: Individu memilih untuk mengabaikan situasi yang tidak nyaman. Mereka mungkin tidak melakukan apa-apa untuk mengubah situasi tersebut atau bahkan memperburuk situasi tersebut.

 

b.       Hubungan Model EVLN dengan Upaya Mencari Kenyamanan:

Model EVLN menunjukkan bahwa respon individu terhadap situasi tidak nyaman dapat dibedakan berdasarkan tingkat aktivitas dan konstruksifitas. Respon Exit dan Voice cenderung lebih aktif dan konstruktif, sementara respon Loyalty dan Neglect cenderung lebih pasif dan destruktif.

·         Exit dan Voice: Respon Exit dan Voice merupakan respon yang lebih proaktif dan konstruktif. Individu yang memilih respon ini berusaha untuk mengubah situasi yang tidak nyaman, baik dengan meninggalkan situasi tersebut (Exit) atau dengan berusaha untuk mengubah situasi tersebut (Voice).

·         Loyalty dan Neglect: Respon Loyalty dan Neglect merupakan respon yang lebih pasif dan destruktif. Individu yang memilih respon ini cenderung pasrah dengan situasi yang tidak nyaman atau bahkan memperburuk situasi tersebut.

 

 

 

Kesimpulan

Model EVLN memberikan kerangka kerja yang berguna untuk memahami respon individu terhadap situasi tidak nyaman. Dengan memahami model ini, kita dapat membantu individu untuk memilih respon yang lebih konstruktif dan proaktif dalam menghadapi situasi yang tidak nyaman. Hal ini penting untuk membantu individu mencapai kondisi yang lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

 

 Daftar Pustaka:

 Robbins, S.P. (1998). Organizational behavior. 8th Ed. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice-Hall International, Inc.

Rusbult, C. E., Farrell, D., Rogers, G., & Mainous III, A. G. (1988). Impact of exchange variables on exit, voice, loyalty, and neglect: An integrative model of responses to declining job satisfaction. Academy of Management Journal, 31(3), 599-627.

Rusbult, C. E., Zembrodt, I. M., & Gunn, L. K. (1982). Exit, voice, loyalty, and neglect: Responses to dissatisfaction in romantic involvements. Journal of Personality and Social Psychology, 43 (6), 1230-1242.

0 komentar:

Posting Komentar