Nama : Asmi Wati
NIM : 22310410123
UTS : Psikologi Inovasi
Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A
“RESPON INDIVIDU TERHADAP SITUASI TIDAK NYAMAN: SEBUAH ANALISIS BERDASARKAN MODEL EVLN”
Pendahuluan
Kehidupan manusia
dipenuhi dengan berbagai situasi yang tidak nyama. Situasi ini dapat muncul di
berbagai aspek kehidupan, mulai dari lingkungan kerja hingga kehidupan pribadi.
Dalam konteks psikologi inovasi, pemahaman tentang respon individu terhadap situasi tidak nyaman menjadi
penting untuk membantu individu mencapai kondisi yang lebih baik. Model EVLN
(Exit, Voice, Loyalty, dan Neglect) merupakan salah satu kerangka kerja yang
dapat digunakan untuk menganalisis respon individu terhadap situasi tidak
nyaman.
Pembahasan
a. Model
EVLN
Model
EVLN, yang dikemukakan oleh Rusbult dan rekan-rekannya (1988), mengidentifikasi
empat respon utama individu terhadap situasi tidak nyaman:
·
Exit: Individu memilih untuk meninggalkan
situasi yang tidak nyaman. Hal ini dapat berupa pengunduran diri dari
pekerjaan, putus hubungan, atau menghindari situasi yang menimbulkan
ketidaknyamanan.
·
Voice: Individu berusaha untuk mengubah
situasi yang tidak nyaman dengan mengungkapkan ketidakpuasan mereka. Mereka
mungkin mengajukan keluhan, memberikan saran, atau berusaha untuk bernegosiasi
dengan pihak terkait.
·
Loyalty: Individu memilih untuk tetap
bertahan dalam situasi yang tidak nyaman dan berharap bahwa situasi tersebut
akan membaik dengan sendirinya. Mereka mungkin berusaha untuk menerima situasi
tersebut atau mencari cara untuk bertahan dalam situasi tersebut.
·
Neglect: Individu memilih untuk
mengabaikan situasi yang tidak nyaman. Mereka mungkin tidak melakukan apa-apa
untuk mengubah situasi tersebut atau bahkan memperburuk situasi tersebut.
b. Hubungan
Model EVLN dengan Upaya Mencari Kenyamanan:
Model
EVLN menunjukkan bahwa respon individu terhadap situasi tidak nyaman dapat
dibedakan berdasarkan tingkat aktivitas dan konstruksifitas. Respon Exit dan
Voice cenderung lebih aktif dan konstruktif, sementara respon Loyalty dan
Neglect cenderung lebih pasif dan destruktif.
·
Exit dan Voice: Respon Exit dan Voice
merupakan respon yang lebih proaktif dan konstruktif. Individu yang memilih
respon ini berusaha untuk mengubah situasi yang tidak nyaman, baik dengan
meninggalkan situasi tersebut (Exit) atau dengan berusaha untuk mengubah
situasi tersebut (Voice).
·
Loyalty dan Neglect: Respon Loyalty dan
Neglect merupakan respon yang lebih pasif dan destruktif. Individu yang memilih
respon ini cenderung pasrah dengan situasi yang tidak nyaman atau bahkan
memperburuk situasi tersebut.
Kesimpulan
Model EVLN
memberikan kerangka kerja yang berguna untuk memahami respon individu terhadap
situasi tidak nyaman. Dengan memahami model ini, kita dapat membantu individu
untuk memilih respon yang lebih konstruktif dan proaktif dalam menghadapi
situasi yang tidak nyaman. Hal ini penting untuk membantu individu mencapai
kondisi yang lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Robbins, S.P. (1998). Organizational behavior. 8th Ed. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice-Hall International, Inc.
Rusbult, C. E., Farrell, D., Rogers, G., & Mainous III, A. G. (1988). Impact of exchange variables on exit, voice, loyalty, and neglect: An integrative model of responses to declining job satisfaction. Academy of Management Journal, 31(3), 599-627.
Rusbult, C. E., Zembrodt, I. M., & Gunn, L. K. (1982). Exit, voice, loyalty, and neglect: Responses to dissatisfaction in romantic involvements. Journal of Personality and Social Psychology, 43 (6), 1230-1242.
0 komentar:
Posting Komentar