UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
PSIKOLOGI INOVASI
ESAI RESPON TERHADAP
SITUASI TIDAK NYAMAN
DOSEN PENGAMPU : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA.
22310410108
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
NOVEMBER / 2024
Setiap orang mempunyai cara respon yang berbeda dalam menghadapi situasi tidak nyaman yang dialaminya tersebut. cara seseorang merespon situasi tidak nyaman ini terlihat pada gambar 1 (Bagan ini diadaptasi dari materi ujian oleh Ibu Sinta). Pada gambar dibawah ini terdapat respon yang terbagi dalam empat kuadran yaitu Exit, Voice, Loyalty, dan Neglect.
Gambar 1. Respon Individu terhadap situasi tidak nyaman
Kuadran Exit - Aktif dan Destruktif
Pada kuadran ini seseorang yang menghadapi situasi tidak
nyaman dengan mengambil tindakan untuk mengubah situasi, dimana tindakan yang
diambilnya adalah memilih untuk keluar daripada mencari solusi yang dapat
memperbaiki keadaan. Respon ini dianggap destruktif karena memilih putus
hubungan (keluar ) daripada mencari solusi agar keadaan tersebut membaik.
Kuadran Voice - Aktif
dan Konstruktif
Pada kuadran ini, seseorang berusaha mengatasi situasi tidak
nyamannya secara aktif dengan cara-cara yang konstruktif. Alih-alih
meninggalkan situasi, seseorang memberikan masukan atau mencari jalan keluar
yang dapat memperbaiki keadaan. contohnya seperti Seorang suami yang tidak
bahagia dapat memberitahu istrinya tentang kekhawatirannya terhadap hubungan
tersebut, atau bersama-sama mereka dapat berbicara dengan psikolog pernikahan.
atau contoh lainnya seperti Karyawan yang tidak bahagia dapat berbicara dengan
atasannya tentang perubahan budaya perusahaan mencari solusi atau perbaikan.
Pada kuadran ini, seseorang
memilih untuk tetap bertahan dalam situasi yang tidak nyaman dengan
harapan bahwa keadaan akan membaik tanpa mengambil tindakan langsung. Respons
ini konstruktif karena seseorang tidak memilih untuk menghancurkan situasi,
namun tetap pasif dalam menghadapi masalah. Contoh, seorang karyawan yang tidak
puas dengan pekerjaannya. Mungkin dia memutuskan tidak bisa berhenti, dan mungkin
dia juga memutuskan bahwa menyuarakan kekhawatirannya kepada atasannya hanya
akan membuat dirinya dipecat. Jadi dia memilih untuk tetap bekerja di
perusahaan itu, sambil berpikir, “Mungkin keadaan akan membaik. Mungkin kita
akan mendapatkan supervisor baru. Mungkin saya akan dipindahkan ke divisi baru.
Saya akan tetap bekerja dan menunggu dan melihat.”.
Pada Kuadran ini menunjukkan seseorang yang tidak mengambil
tindakan untuk memperbaiki situasi dan malah membiarkan keadaan memburuk.
Respons ini destruktif karena, dengan bersikap pasif, individu tersebut
sebenarnya memperburuk keadaan tanpa upaya perbaikan.
Neglect mirip dengan Loyalty, di mana orang yang tidak nyaman atau tidak puas memutuskan untuk tetap bertahan dengan pekerjaan, hubungan, atau kelompoknya dalam situasi yang tidak nyaman, tetapi alih-alih berpikir bahwa keadaan akan membaik jika mereka bersabar, orang yang mengabaikan memutuskan bahwa keadaan tidak akan membaik dan memilih mengambil pendekatan "pasif negatif" terhadap situasi tersebut dengan mengurangi upaya atau tidak mengambil tindakan untuk mencegah situasi tersebut membaik.
Jadi, saat menghadapi situasi tidak nyaman, orang dapat merespons dengan exit, voice, loyalty, atau neglect. Setiap kuadran menunjukkan cara berbeda yang mungkin diambil seseorang dalam menghadapi situasi tidak nyaman. Respons tersebut bisa bervariasi dari aktif-konstruktif (Voice) hingga pasif-destruktif (Neglect), yang masing-masing memiliki dampak berbeda terhadap individu dan lingkungan sekitarnya.
REFERENSI
Mengelola Situasi yang Tidak Nyaman. Diakses pada 9 November 2024 dari https://kpu.pressbooks.pub/hrcommunication/chapter/managing-uncomfortable-situations.
Mujito, dan Djuwani Ganif. 2018. Buku Ajar Pengembangan
Pribadi. Malang: Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang.
Brett , and Kate McKay. 2023. Exit, Voice, Loyalty, Neglect: Why People Leave, Stay, or Try to Burn It All Down. Diakses pada 9 November 2024 dari https://www.artofmanliness.com/character/behavior/exit-voice-loyalty-neglect-why-people-leave-stay-or-try-to-burn-it-all-down.
0 komentar:
Posting Komentar