UJIAN TENGAH SEMSTER
PSIKOLOGI INOVASI
Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA
Nama : Khanifatu Zahro
NIM : 21310410053
FAKULTAS PSIKOLOGI
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
2024
Setiap
orang pasti pernah mengalami kondisi yang tidak nyaman, entah itu di tempat
kerja, kampus, atau lingkungan sosial. Situasi ini bisa disebabkan oleh
berbagai hal, mulai dari kondisi fisik yang buruk seperti gedung yang kurang
memadai, hingga masalah sosial seperti rekan kerja yang toxic atau pemimpin
yang kurang mendukung. Untuk menghadapi kondisi-kondisi ini, ada beberapa cara
dalam psikologi inovasi yang dapat membantu individu mencapai kondisi yang
lebih nyaman dan sehat. Empat cara utama tersebut adalah exit, voice, neglect,
dan loyalty.
Pertama,
exit atau meninggalkan situasi yang tidak nyaman. Ini adalah langkah di mana
seseorang memilih untuk keluar dari lingkungan atau hubungan yang tidak
menyenangkan. Misalnya, seorang pekerja yang merasa tertekan di lingkungan
kerja toxic mungkin memutuskan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang
lebih baik. Meskipun langkah ini sering dianggap drastis, dalam beberapa
situasi, ini adalah pilihan terbaik untuk menjaga kesehatan mental dan fisik.
Dengan exit, seseorang bisa memulai kembali di tempat yang bebas dari tekanan
dan konflik yang mengganggu. Namun, keputusan ini perlu dipikirkan
matang-matang, terutama jika menyangkut hal-hal seperti kestabilan finansial
atau keamanan kerja.
Kedua,
voice atau menyuarakan ketidakpuasan. Cara ini melibatkan usaha untuk mengubah
kondisi yang tidak nyaman dengan memberikan masukan atau kritik yang membangun.
Misalnya, di tempat kerja, voice bisa berarti berbicara kepada atasan tentang
masalah di lingkungan kerja atau memberikan saran dalam rapat tim. Dengan
voice, seseorang berharap ada perubahan positif yang dapat memperbaiki situasi
di tempat kerja atau lingkungan sosialnya. Cara ini sering efektif jika ada
peluang untuk perubahan dan komunikasi yang terbuka, tetapi memerlukan
keberanian dan keterampilan komunikasi yang baik agar pendapatnya diterima.
Ketiga,
neglect atau mengabaikan. Ini adalah strategi di mana seseorang memilih untuk
tidak terlalu peduli atau berhenti berusaha memperbaiki situasi yang tidak
nyaman. Pada dasarnya, neglect adalah respons pasif, di mana seseorang tidak
lagi berusaha untuk memperbaiki keadaan atau menjaga kualitas interaksi.
Sayangnya, neglect bisa berdampak negatif karena sering menyebabkan kinerja
menurun dan mengurangi kepuasan hidup. Dalam jangka panjang, neglect bisa
berujung pada kejenuhan atau burnout karena seseorang terus-menerus berada
dalam situasi yang tidak mendukung tanpa melakukan perubahan.
Terakhir,
loyalty atau bertahan dengan harapan situasi akan membaik. Loyalty biasanya
muncul ketika seseorang merasa terikat pada lingkungan atau hubungan yang ada,
baik karena alasan emosional, finansial, atau terbatasnya pilihan. Pada situasi
tertentu, loyalty bisa menjadi pilihan yang bijak, terutama jika ada harapan
bahwa kondisi akan membaik. Namun, ada risiko jika seseorang terus bertahan di
situasi yang tidak mendukung, karena hal ini bisa memengaruhi kesehatan
mentalnya.
Keempat
cara ini memiliki peran penting dalam menentukan bagaimana seseorang merespons
situasi yang tidak nyaman. Exit adalah cara untuk menyudahi ketidaknyamanan,
voice adalah usaha untuk mengubah keadaan, neglect adalah cara pasif untuk
menghindar, dan loyalty adalah bertahan dengan harapan ada perubahan. Pilihan
cara sangat bergantung pada tingkat ketidaknyamanan, kemungkinan perubahan, dan
kemampuan individu. Memahami dan menerapkan cara yang sesuai dapat membantu
seseorang mencapai kondisi yang lebih nyaman dan meningkatkan kualitas hidup di
lingkungan apa pun.
Daftar Pustaka
Robbins,
S.P. (1998). Organizational behavior.
8th Ed. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice-Hall International, Inc.
Rusbult,
C. E., Farrell, D., Rogers, G., & Mainous III, A. G. (1988). Impact of
exchange variables on exit, voice, loyalty, and neglect: An integrative model
of responses to declining job satisfaction. Academy
of Management Journal, 31(3), 599-627.
Rusbult,
C. E., Zembrodt, I. M., & Gunn, L. K. (1982). Exit, voice, loyalty, and
neglect: Responses to dissatisfaction in romantic involvements. Journal of Personality and Social Psychology,
43 (6), 1230-1242.
0 komentar:
Posting Komentar