Sabtu, 09 November 2024

Esai 8: UTS Psikologi Inovasi - Khanifatu Zahro - 21310410053

UJIAN TENGAH SEMSTER
PSIKOLOGI INOVASI
Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA



Nama : Khanifatu Zahro

NIM : 21310410053


FAKULTAS PSIKOLOGI

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

 2024



Setiap orang pasti pernah mengalami kondisi yang tidak nyaman, entah itu di tempat kerja, kampus, atau lingkungan sosial. Situasi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari kondisi fisik yang buruk seperti gedung yang kurang memadai, hingga masalah sosial seperti rekan kerja yang toxic atau pemimpin yang kurang mendukung. Untuk menghadapi kondisi-kondisi ini, ada beberapa cara dalam psikologi inovasi yang dapat membantu individu mencapai kondisi yang lebih nyaman dan sehat. Empat cara utama tersebut adalah exit, voice, neglect, dan loyalty.

Pertama, exit atau meninggalkan situasi yang tidak nyaman. Ini adalah langkah di mana seseorang memilih untuk keluar dari lingkungan atau hubungan yang tidak menyenangkan. Misalnya, seorang pekerja yang merasa tertekan di lingkungan kerja toxic mungkin memutuskan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang lebih baik. Meskipun langkah ini sering dianggap drastis, dalam beberapa situasi, ini adalah pilihan terbaik untuk menjaga kesehatan mental dan fisik. Dengan exit, seseorang bisa memulai kembali di tempat yang bebas dari tekanan dan konflik yang mengganggu. Namun, keputusan ini perlu dipikirkan matang-matang, terutama jika menyangkut hal-hal seperti kestabilan finansial atau keamanan kerja.

Kedua, voice atau menyuarakan ketidakpuasan. Cara ini melibatkan usaha untuk mengubah kondisi yang tidak nyaman dengan memberikan masukan atau kritik yang membangun. Misalnya, di tempat kerja, voice bisa berarti berbicara kepada atasan tentang masalah di lingkungan kerja atau memberikan saran dalam rapat tim. Dengan voice, seseorang berharap ada perubahan positif yang dapat memperbaiki situasi di tempat kerja atau lingkungan sosialnya. Cara ini sering efektif jika ada peluang untuk perubahan dan komunikasi yang terbuka, tetapi memerlukan keberanian dan keterampilan komunikasi yang baik agar pendapatnya diterima.

Ketiga, neglect atau mengabaikan. Ini adalah strategi di mana seseorang memilih untuk tidak terlalu peduli atau berhenti berusaha memperbaiki situasi yang tidak nyaman. Pada dasarnya, neglect adalah respons pasif, di mana seseorang tidak lagi berusaha untuk memperbaiki keadaan atau menjaga kualitas interaksi. Sayangnya, neglect bisa berdampak negatif karena sering menyebabkan kinerja menurun dan mengurangi kepuasan hidup. Dalam jangka panjang, neglect bisa berujung pada kejenuhan atau burnout karena seseorang terus-menerus berada dalam situasi yang tidak mendukung tanpa melakukan perubahan.

Terakhir, loyalty atau bertahan dengan harapan situasi akan membaik. Loyalty biasanya muncul ketika seseorang merasa terikat pada lingkungan atau hubungan yang ada, baik karena alasan emosional, finansial, atau terbatasnya pilihan. Pada situasi tertentu, loyalty bisa menjadi pilihan yang bijak, terutama jika ada harapan bahwa kondisi akan membaik. Namun, ada risiko jika seseorang terus bertahan di situasi yang tidak mendukung, karena hal ini bisa memengaruhi kesehatan mentalnya.

Keempat cara ini memiliki peran penting dalam menentukan bagaimana seseorang merespons situasi yang tidak nyaman. Exit adalah cara untuk menyudahi ketidaknyamanan, voice adalah usaha untuk mengubah keadaan, neglect adalah cara pasif untuk menghindar, dan loyalty adalah bertahan dengan harapan ada perubahan. Pilihan cara sangat bergantung pada tingkat ketidaknyamanan, kemungkinan perubahan, dan kemampuan individu. Memahami dan menerapkan cara yang sesuai dapat membantu seseorang mencapai kondisi yang lebih nyaman dan meningkatkan kualitas hidup di lingkungan apa pun.


Daftar Pustaka

Robbins, S.P. (1998). Organizational behavior. 8th Ed. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice-Hall International, Inc.

Rusbult, C. E., Farrell, D., Rogers, G., & Mainous III, A. G. (1988). Impact of exchange variables on exit, voice, loyalty, and neglect: An integrative model of responses to declining job satisfaction. Academy of Management Journal, 31(3), 599-627.

Rusbult, C. E., Zembrodt, I. M., & Gunn, L. K. (1982). Exit, voice, loyalty, and neglect: Responses to dissatisfaction in romantic involvements. Journal of Personality and Social Psychology, 43 (6), 1230-1242.









0 komentar:

Posting Komentar