Senin, 01 Mei 2023

MERINGKAS JURNAL 1

 


MERINGKAS JURNAL 1

Teknik Penyusunan Skripsi

Ridhwan Fajar Kurnniawan(20310410028)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu : Dr. Arundhati Shinta, M.A



Topik

Kesepian yang dirasakan mahasiswa perantau saat di kost

Sumber

Nurlayli, Rizqi Khoirunnisa & Hidayati, Diana Savitri. 2014. KESEPIAN PEMILIK HEWAN PELIHARAAN YANG TINGGAL TERPISAH DARI KELUARGA. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan

Permasalahan

Kesepian merupakan fenomena yang sering terjadi pada manusia namun memiliki dampak buruk bagi kesejahteraan hidup.Mahasiswa pada tahap perkembangan dewasa awal rentan mengalami kesepian jika tidak mampu menyelesaikan tugas perkembangannya yaitu membangun hubungan dekat (intim) dan membangun afiliasi

Tujuan

Tujuan dari penelitian adalah untuk melihat gambaran kesepian yang dialami mahasiswa pemilik hewan peliharaan yang tinggal terpisah dengan keluarga.Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menjadi tambahan kajian ilmu psikologi karena kajian mengenai hewan peliharaan belum banyak dikaji secara mendalam melalui penelitian ilmiah di Indonesia.Manfaat secara praktis dapat menjadi referensi dan alternatif solusi dalam penanganan masalah kesepian.

Isi

Kesepian adalah suatu reaksi emosional dan kognitif terhadap dimilikinya hubungan yang lebih sedikit dan lebih tidak memuaskan daripada yang diinginkan orang tersebut. Kesepian merupakan pengalaman tidak menyenangkan dimana kualitas dan kuantitas hubungan sosial seseorang mengalami penurunan secara signifikan.Kesepian perlu ditangani karena jika tidak diatasi bisa menyebabkan perilaku negatif seperti yang dinyatakan Caciopo & Patrick bahwa kesepianberhubungan dengan penyalahgunaan obat dan bulimia nervousa serta rendahnya self esteem dan hanya mengharapkan kepuasan instan.Kesepian dirasakan oleh semua orang tanpa batasan usia dan status ekonomi. Hal tersebut terbukti melalui penelitian di daerah yang memiliki laju perekonomian yang baik yaitu Amerika dan Inggris, dalam majalah Psychology Today ditemukan bahwa 50% dari 40.000 orang dengan berbagai kelompok usia 18 tahun hingga 54 tahun yang diteliti melaporkan bahwa mereka kadang-kadang atau sering kali mengalami kesepian (Burns, 1988) dan dalam survey loneliness yang dilakukan oleh Mental Health Foundation di Inggrispada Mei tahun 2010, dari 2256 orang ditemukan 24% populasi yang merasakan kesepian, sampel dengan umur 18-34 tahun lebih merasakan kesepian daripada sampel yang berumur di atas 55 tahun (perbandingannya hingga 17%) (Mental Health Foundation, 2010).Banyak hal yang menyebabkan seseorang jatuh dalam kesepian. Salah satu penyebab kesepian adalah kondisi di mana harus tinggal jauh dari keluarga.Hal tersebut dijelaskan oleh Lake (1986) dalam bukunya bahwa orang yang bekerja jauh dari rumah terpisah dengan keluarga dan teman-teman mengatakan ini sebagai penyebab kesepian mereka.

Hal lain yang dirasa menjadi salah satu faktor penyebab kesepian adalah masalah perpindahan.Baron & Byrne (2005) menyebutkan bahwa perpindahan ke lokasi baru dapat menimbulkan kesepian.Pindah ke tempat baru dan terpisah dari keluarga terkadang perlu dilakukan oleh mahasiswa dalam menempuh pendidikan. Mahasiswa yang sebagian besar berada pada masa perkembangan remaja akhir dan dewasa awal sangat rentan mengalami kesepian.Hal itu dapat dilihat dari tugas perkembangan kepribadian menurut Erickson (Alwisol, 2009) bahwa remaja dengan kematangan alat reproduksi mulai merasakan ketertarikan untuk membangun keakraban (intimacy) dengan oranglain.Remaja akhir mulai menyiapkan diri untuk menuju tahap perkembangan selanjutnya yaitu dewasa awal. Dalam hal ini remaja akhir mulai merasakan apa yang dirasakan pada tahap dewasa awal yaitu keakraban yang stabil. Ini menunjukan bahwa masa perkembangan dalam tahap tahap awal dewasa sangat membutuhkan keakraban karena jika gagal maka individu tersebut akan mengalami isolasi dan merasa kesepian. Selain itu, hal yang perlu dipenuhi dalam tahap perkembangan ini adalah mengembangkan afiliasi, dimana afiliasi mendorong orang untuk berbagi dengan orang lain salah satunya dengan lingkungannya.

Metode

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala kesepian yang disusun oleh Russel (1996) yaitu Revised University of California, Los Angeles Loneliness Scale (R-UCLALoneliness Scale)versi 3 yang telah diterjemahkan. Skala ini bersifat unidimentional. Jenis skala adalah skala Likert yaitu terdapat 4 pilihan jawaban yaitu 1 untuk “tidak pernah”, 2 untuk“jarang”, 3 untuk“kadang-kadang”, 4 untuk“selalu”.Jika tidak pernah maka responden dapat menjawab “tidak pernah” dan jika selalu merasakannya, responden dapat menjawab “selalu”.Jumlah total item dalam skala ini sebanyak 20, dengan 11 item negatif (kesepian) dan 9 item positif (tidak kesepian). Item berbentuk pertanyaan, seperti “Apakah Anda merasa ramah dan bersahabat?” atau “Apakah Anda merasa sendiri?”. Skoring dapat dilakukan dengan menjumlah total nilai tiap item. Semakin tinggi total nilai maka semakin tinggi pula tingkat loneliness. Kelebihan skala ini adalah tidak memasukkan kata kesepian secara langsung dalam item-itemnya.

Hasil

Gambaran demografi subjek penelitian dapat diketahui bahwa subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini berjumlah 50 orang dengan kisaran umur 18 tahun hingga 24 tahun. Subjek yang paling banyak berpartisipasi pada penelitian ini adalah subjek dengan umur 20 tahun hingga 22 tahun dengan jumlah total 30 orang (60%) dari 50 orang responden. Subjek dengan jenis kelamin perempuan juga sedikit lebih banyak dari subjek dengan jenis kelamin laki-laki, yaitu 28 orang (56%) dari jumlah keseluruhan responden.

Diskusi

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar (72%) mahasiswa pemilik hewan peliharaan memiliki kategori kesepian yang rendah.Namun, masih ditemukan mahasiswa pemilik hewan peliharaan yang mengalami kesepian pada kategori tinggi.Kondisi dari setiap individu yang berbeda menjadi pertimbangan bagaimana kondisi kesepian subjek meskipun sama-sama memiliki hewan peliharaan.

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar