MERINGKAS JURNAL 3
Teknik Penyusunan Skripsi
Ade Rei Enggi Wijaya (20310410034)
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu : Dr. Arundhati Shinta, M.A
Topik |
Locus of control,
efektifitas komunikasi, problem focus coping, penelitian kuantitatif. |
Sumber |
Sujadi, E., Yusuf, A.M. & Marjohan. (2016). Hubungan
antara locus of control dengan efektifitas komunikasi antar pribadi dengan
problem focus coping. Jurnal Psikologi. 5(1), 24-32. |
Permasalahan |
Masalah klasik yang terjadi yaitu ketika menemukan kasus
siswa yang merasa bingung dan tidak mampu dalam menyusun rencana penyelesaian
masalah yang jelas, mencari dukungan, dan merencanankan masalah melalui
tindakantindakan yang positif. |
Tujuan Penelitian |
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
hubungan antara locus of control dengan efektifitas komunikasi antar
pribadi dengan problem focus coping. |
Isi |
·
Keterampilan
mengatasi masalah tentunya sangat dibutuhkan setiap individu. Keterampilan
seperti itu dinamakan coping. Dijelaskan salah satu strategi coping
yakni problem focused coping, yang digunakan untuk mengurangi stresor
atau mengatasi stres dengan cara mempelajari cara-cara atau keterampilan-keterampilan
yang baru. ·
Strategi coping remaja pada berbagai model pembelajaran diketahui bahwa
siswa yang menggunakan problem focused coping secara umum berada dalam
kategori sedang dengan persentase sebesar 30.8%. ·
Faktor yang
mempengaruhi strategi problem focused coping adalah locus of
control dan keterampilan sosial yang salah satu aspeknya adalah kemampuan
berkomuni-kasi antarpribadi. ·
Problem focused
coping merupakan salah satu hal yang
sangat penting, dekat dan ada dalam kehidupan keseharian setiap orang
khususnya siswa di SMA. |
Metode |
·
Penelitian ini
menggunakan pendektan kuantitatif dengan
metode deskriptif dan korelasional. ·
Populasi dalam
penelitian ini yakni seluruh siswa kelas X SMAN 16 Padang yang berjumlah 249
siswa. ·
Pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling, berdasarkan
metode tersebut diperoleh sampel sebanyak 153 siswa. ·
Teknik analisis
yang digunakan adalah korelasi Product Moment. Analisis data dibantu
dengan menggunakan program SPSS 16 for windows. ·
Instrumen yang
digunakan pada penelitian ini berupa inventory Rotters Internal-External
Locus of Control (I-E Scale) yang telah diadaptasi oleh Marjohan.
Instrumen yang digunakan untuk mengungkap efektivitas komunikasi antarpribadi
dan problem focused coping menggunakan skala Likert. ·
Instrumen melalui
proses construct validity oleh 3 orang ahli, validitas konten dan
reliabilititas yang dilakukan terhadap sejumlah subjek uji coba. |
Hasil |
·
Hasil analisis
menunjukkan bahwa secara keseluruhan problem focused coping siswa SMA
berada dalam kategori tinggi dengan rata-rata skor 102.771. Locus of
control siswa berdasarkan hasil analisis diperoleh rata-rata skor 11.46. Efektivitas
komunikasi antarpribadi siswa SMA berdasarkan hasil analisis, diketahui
berada pada kategori tinggi dengan rata-rata skor 100.346. ·
Problem focused
coping siswa secara umum berada pada
katagori tinggi. Locus of control siswa pada rentang pertengahan
antara internal locus of control dan external locus of control
apabila ditinjau dari nilai tengah (median) sebesar 11.5. ·
Terdapat korelasi
yang negatif antara locus of control dengan problem focused coping.
Serta terdapat korelasi yang positif antara antara efektivitas komunikasi
antarpribadi dengan problem focused coping. |
Diskusi |
·
Locus of control memberikan pengaruh terhadap problem focused coping.
Oleh sebab itu bagi guru BK/Konselor, bahwa untuk meningkatkan problem
focused coping siswa dapat dilakukan dengan mengarahkan siswa untuk
memiliki internal locus of control melalui program pelayanan konseling
yang disusun secara efektif dan efisien. Siswa yang telah mendapatkan
pelayanan konseling diharapkan mampu mengarahkan dirinya untuk memiliki
keyakinan bahwa ia memiliki daya untuk mempengaruhi segala kondisi yang
terjadi pada dirinya. ·
keefektifan siswa
dalam berkomunikasi dapat membantu dirinya ketika memiliki permasalahan
tertentu. Oleh sebab itu, BK/Konselor diharapkan dapat menyusun berbagai
program pelayanan konseling yang juga difokuskan pada pengembangan
efektivitas komunikasi antarpribadi siswa, sehingga siswa dapat terampil
dalam berkomunikasi antarpribadi. Siswa diharapkan dapat menyadari bahwa
banyak pihak-pihak yang dapat membantu dirinya dalam menyelesaikan masalah,
khususnya terkait dengan cara-cara yang dapat dilakukannya dalam
menyelesaikan permasalahan tertentu. |
0 komentar:
Posting Komentar