Senin, 01 Mei 2023

MERINGKAS JURNAL 3

 

MERINGKAS JURNAL 3

Teknik Penyusunan Skripsi

Ade Rei Enggi Wijaya (20310410034)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu : Dr. Arundhati Shinta, M.A


Topik

Locus of control, efektifitas komunikasi, problem focus coping, penelitian kuantitatif.

Sumber

Sujadi, E., Yusuf, A.M. & Marjohan. (2016). Hubungan antara locus of control dengan efektifitas komunikasi antar pribadi dengan problem focus coping. Jurnal Psikologi. 5(1), 24-32.

Permasalahan

Masalah klasik yang terjadi yaitu ketika menemukan kasus siswa yang merasa bingung dan tidak mampu dalam menyusun rencana penyelesaian masalah yang jelas, mencari dukungan, dan merencanankan masalah melalui tindakantindakan yang positif.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara locus of control dengan efektifitas komunikasi antar pribadi dengan problem focus coping.

Isi

·           Keterampilan mengatasi masalah tentunya sangat dibutuhkan setiap individu. Keterampilan seperti itu dinamakan coping. Dijelaskan salah satu strategi coping yakni problem focused coping, yang digunakan untuk mengurangi stresor atau mengatasi stres dengan cara mempelajari cara-cara atau keterampilan-keterampilan yang baru.

·           Strategi coping remaja pada berbagai model pembelajaran diketahui bahwa siswa yang menggunakan problem focused coping secara umum berada dalam kategori sedang dengan persentase sebesar 30.8%.

·           Faktor yang mempengaruhi strategi problem focused coping adalah locus of control dan keterampilan sosial yang salah satu aspeknya adalah kemampuan berkomuni-kasi antarpribadi.

·           Problem focused coping merupakan salah satu hal yang sangat penting, dekat dan ada dalam kehidupan keseharian setiap orang khususnya siswa di SMA.

Metode

·         Penelitian ini menggunakan pendektan kuantitatif dengan metode deskriptif dan korelasional.

·         Populasi dalam penelitian ini yakni seluruh siswa kelas X SMAN 16 Padang yang berjumlah 249 siswa.

·         Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling, berdasarkan metode tersebut diperoleh sampel sebanyak 153 siswa.

·         Teknik analisis yang digunakan adalah korelasi Product Moment. Analisis data dibantu dengan menggunakan program SPSS 16 for windows.

·         Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa inventory Rotters Internal-External Locus of Control (I-E Scale) yang telah diadaptasi oleh Marjohan. Instrumen yang digunakan untuk mengungkap efektivitas komunikasi antarpribadi dan problem focused coping menggunakan skala Likert.

·         Instrumen melalui proses construct validity oleh 3 orang ahli, validitas konten dan reliabilititas yang dilakukan terhadap sejumlah subjek uji coba.

Hasil

·         Hasil analisis menunjukkan bahwa secara keseluruhan problem focused coping siswa SMA berada dalam kategori tinggi dengan rata-rata skor 102.771. Locus of control siswa berdasarkan hasil analisis diperoleh rata-rata skor 11.46. Efektivitas komunikasi antarpribadi siswa SMA berdasarkan hasil analisis, diketahui berada pada kategori tinggi dengan rata-rata skor 100.346.

·         Problem focused coping siswa secara umum berada pada katagori tinggi. Locus of control siswa pada rentang pertengahan antara internal locus of control dan external locus of control apabila ditinjau dari nilai tengah (median) sebesar 11.5.

·         Terdapat korelasi yang negatif antara locus of control dengan problem focused coping. Serta terdapat korelasi yang positif antara antara efektivitas komunikasi antarpribadi dengan problem focused coping.

Diskusi

·         Locus of control memberikan pengaruh terhadap problem focused coping. Oleh sebab itu bagi guru BK/Konselor, bahwa untuk meningkatkan problem focused coping siswa dapat dilakukan dengan mengarahkan siswa untuk memiliki internal locus of control melalui program pelayanan konseling yang disusun secara efektif dan efisien. Siswa yang telah mendapatkan pelayanan konseling diharapkan mampu mengarahkan dirinya untuk memiliki keyakinan bahwa ia memiliki daya untuk mempengaruhi segala kondisi yang terjadi pada dirinya.

·         keefektifan siswa dalam berkomunikasi dapat membantu dirinya ketika memiliki permasalahan tertentu. Oleh sebab itu, BK/Konselor diharapkan dapat menyusun berbagai program pelayanan konseling yang juga difokuskan pada pengembangan efektivitas komunikasi antarpribadi siswa, sehingga siswa dapat terampil dalam berkomunikasi antarpribadi. Siswa diharapkan dapat menyadari bahwa banyak pihak-pihak yang dapat membantu dirinya dalam menyelesaikan masalah, khususnya terkait dengan cara-cara yang dapat dilakukannya dalam menyelesaikan permasalahan tertentu.

 

 

 

 

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar