Rabu, 03 Mei 2023

ESSAY III : MERINGKAS JURNAL ABORSI PADA SISWA SMA

 

MERINGKAS JURNAL ABORSI PADA SISWA SMA

Essay III Psikologi sosial 

Dosen Pengampu Dr. Dra. Arundati Shinta, MA.


Bastian Jan Bona Tua Siringoringo

22310410069

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Topik

Kasus aborsi yang sedang marak terjadi saat ini dan angka kejadian aborsi yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.

 

Sumber

Setiyorini, Dwi Wahyuningsih, Akmalia Istinadya & Desy Ayuningsih. ABORSI PADA SISWA SMA. Eminar Nasional  Educational Wellbeing. Halaman 44-54.

 

.Permasalahan

Hampir 25% remaja pernah melakukan aborsi. Sekitar 30% aborsi dilakukan Wanita usia 15-24 tahun dari kalangan SMA, Mahasiwa hingka korban pemerkosaan.

Banyak factor yang mendukung seseorang untuk memutuskan aborsi dan upaya yang dilakukan untuk melancarkan aborsi. Sehingga membawa dampak yang ditimbulkan setelah melakukan aborsi.

 

Tujuan Penelitian

Untuk mengidentifikasi factor yang mendukung seseorang sehingga memutuskan untuk melakukan aborsi, upaya yang dilakukan, dan dampak yang ditimbulkan setelah melakukan aborsi.

 

Isi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapatditarik kesimpulan bahwa terdapat banyak kesamaan antara ketiga kasus yang peneliti temukan baik dalam hal faktor yang melatar belakangi subjek melakukan aborsi, upaya yang dilakukan hingga dampak psikologis yang dialami oleh ketiga subjek.

Faktor yang melatar belakangi ketiga subjek melakukan aborsi yaitu karena adanya penyimpangan perilaku seksual yang dilakukan. Ketiga subjek melakukan hubungan seksual pra-nikah sehingga mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan.

Subjek masih bersekolah dan takut masa depannya akan hancur, sehingga memutuskan untuk melakukan aborsi. Kecemasan yang terjadi mengakibatkan individu menjadi tertekan dan kehilangan kontrol diri. Individu tidak dapat berfikir secara rasional dan mempertimbangkan sesuatu secara normal.

Karena dipengaruhi kekhawatiran akan terjadi suatu hal yang buruk dan akan menimpa dirinya. Ketiga subjek cemas apabila orang-orang sekitar mengetahui tentang kehamilannya dan memberikan label negatif. Subjek juga takut masa depan mereka akan hancur dan tidak dapat melanjtkan sekolah akibat kehamilannya.

Upaya yang dilakukan ketiga subjek juga sama, yaitu subjek mencari informasi menganai aborsi dan akhirnya melakukan tindakan aborsi ilegal yang bisa dibilang memiliki resiko yang sangat besar. Aborsi yang dilakukan tanpa bantuan medis sehingga dapat membahayakan Kesehatan subjek.

Dampak psikologis yang dialami ketiga subjek yaitu merasa bersalah dan terbayang-bayang dengan janin yang telah di aborsi. Subjek merasa dihantu-hantui sehingga membuat subjek merasa ketakutan. Ketiga subjek juga memiliki kecemasan tidak bisa hamil lagi dan akan menderita penyakit rahim yang membahayakan, karena tidak bersihnya proses aborsi yang dilakukan.

 

Metode

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data di kumpuklan menggunakan metode wawancara dan obsevasi. Responden terdiri dari 3 orang, dengan kriteria remaja Wanita berusia 11–18 tahun dan pernah melakukan aborsi.

 

Hasil

Penelitian ini menemukan hasil yang sama dari ke -3 responden yakni peyebab Tindakan aborsi adalah kehamilan di luar nikah. Factor factor yang melatar belakangi responden melakukan aborsi adalah karena rasa takut akan mencemarkan nama baik keluarga, masa depa yang akan hancur, dan ingin melanjutkan sekolah.

Upaaya untuk aborsi yang dilakukan meliputi upaya mandiri dan dengan bantuan pihaklain. Perilaku aborsi membawa dampak psikologis yang sangat besar bagi pelaku nya diantaranya munculnya perasaan kecewa, sedih, rasa bersalah serta krisis kepercayaan diri.

Dampak negative yang lebih jauh bisa teratasi karena dukungan sosial dan keluarga. Salah satu subjek yang menjadi responden penelitian mendapatkan sangsi dari sekolah karena pihak sekolah mengetahui tentang kehamilan subjek, sedangkan subjek lainnya dapat merahasiakan kehamilannya dari sekolah masing masing.

 

Diskusi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti memberikan beberapa rekomendasi untuk mengatasi dampak psikologis yang dialami oleh para pelajar SMA yang pernah melakukan aborsi yaitu:

Konseling Pribadi, ini bertujuan agar subjek dapat berkonsultasi dengan seorang konselor dan mendapatkan pencerahan, sehingga subje tidak terlalu tertekan dengan permasalahan yang sudah terjadi. Konseling ini juga bertujuan agar subjek lebih berhati-hati dalam bergaul dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Konseling Keluarga, ini bertujuan untuk saling berkonsultasi mengenai permasalahn yang sudah terjadi sekaligus memberikan pemahaman mengenai bahaya aborsi agar lingkungan keluarga dapat mengawasi perilaku anak yang sedang menginjak usia remaja. Penyuluhan tentang perilaku seks bebas pada remaja dan kecenderungan perilaku aborsi kepada pelajar SMA agar lebih paham mengani bahaya dan resiko yang akan dihadapi apabila remaja melakukan seks bebas. Hal ini juga bertujuan agar para pelajar SMA lebih mengontrol pergaulan dengan lebih baik.





Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar