Selasa, 02 Mei 2023

Meringkas Jurnal 3

 

Teknik Penyususnan Skripsi

Meringkas Jurnal 3

Nida Asma Wafiqoh (20310410008)


Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu: Dr. Arundhati Shinta, MA.

Topik

Stress Kerja dan Kepuasan Kerja

Sumber

Gofur, A. (2018). Pengaruh stres kerja terhadap kepuasan kerja pegawai. Jurnal Riset Manajemen Dan Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi UNIAT, 3, 295-304.

Permasalahan

Kepuasan kerja sangat dipengaruhi oleh banyak faktor baik itu secara internal maupun eksternal pegawai. Salah satunya adalah stres kerja yang dialami pegawai besar kemungkinan mempunyai dampak terhadap tingkat kepuasan kerja para pegawai. Seperti yang kita ketahui stres kerja merupakan kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis, yang tentunya akan mempengaruhi rasa emosi, proses berpikir, dan kondisi seorang pegawai. Stres adalah kondisi dinamis di mana seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Sebagian stres bisa bersifat positif dan sebagian lagi negatif. Dewasa ini banyak para ahli berpendapat bahwa stress tantangan, atau stres yang menyertai tantangan di lingkugan kerja (seperti memiliki banyak proyek, tugas dan tanggung jawab), beroperasi sangat berbeda dari stres hambatan, atau stres yang menghalangi mencapai tujuan (birokrasi, politik kantor, kebingungan terkait tanggung jawab kerja). Pegawai yang mengalami stres di tempat kerja maka akan berpengaruh terhadap kegiatan dalam melaksanakan pekerjannya. Apabila hal ini tidak segera di atasi maka akan berdampak terhadap kegiatan. Untuk itu perusahaan
atau organisasi harus dapat mengelola pegawai dengan baik yang tentunya dapat mengendalikan tingkat stres kerja pegawai, sehingga pegawai dapat bekerja seperti semula dengan baik.

Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh stress kerja terhadap kepuasan kerja pegawai pada salah satu Direktorat di Kementerian Negara.

Isi

Mangkunegara (2009) pegawai yang mengalami stres kerja karena kondisi beban kerja yang dirasakan terlalu berat dihadapkan dengan tuntutan waktu kerja yang terbatas, suasana kerja yang tidak sehat, kualitas pengawasan kerja yang rendah, konflik kerja, otoritas kerja yang tidak memadai terhadap tanggungjawab yang diembannya, dan perasaan frustasi dalam kerja sebagai akibat dari perbedaan nilai antara karyawan dengan pemimpin. Faktor penyebab stres kerja, yaitu faktor lingkungan kerja, antara lain berupa kondisi fisik, manajemen kantor maupun hubungan sosial di lingkungan pekerjaan, dan faktor personal, berupa
tipe kepribadian, peristiwa atau pengalaman pribadi maupun kondisi sosial ekonomi keluarga dimana pribadi berada dan mengembangkan diri Dwiyanti (2001)

Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya yang tercerminkan pada moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja dan kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan (Hasibuan, 2001)

Hasil penelitian (Leila 2002), bahwa stres dan kepuasan kerja mempunyai hubungan timbalbalik. Kepuasan kerja dapat meningkatkan daya tahan individu terhadap stres dan sebaliknya stress yang dihayati oleh individu dapat menjadi sumber ketidakpuasan. Brewer dan Jama McMahan Landers (2003), menyatakan terdapat hubungan yang kuat antara stres kerja dengan kepuasan kerja setelah diuji dengan menggunakan analisis korelasional.

Metode

Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian yang bersifat asosiatif dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah para pegawai disalah satu Direktorat di Kementerian Negara, dengan sampel sebanyak 30 orang dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner dan studi kepustakaan. Teknik analisis data menggunakan regresi sederhana melalui SPSS versi 23. Temuan dari penelitian ini bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara stress kerja terhadap kepuasan kerja, dimana kedua variabel memiliki korelasi
yang kuat dan positif. Besarnya pengaruh stres kerja terhadap
kepuasan kerja adalah sebesar 86,2%.

Hasil

penelitian ini adalah bahwa variabel stres kerja mempunyai hubungan yang positif terhadap kepuasan kerja. Hal ini menunjukkan bahwa dengan semakin tinggi tingkat stres
kerja maka tingkat kepuasan kerja pegawai akan semakin menurun.Begitu pula semakin menurun stres kerja maka kepuasan kerja akan semakin meningkat. Para pemimpin agar dapat meningkatkan kepuasan kerja pegawai dengan lebih memperhatikan konflik peran dan lingkungan kerja. Dan lingkungan organisasi harus mampu mendukung pekerjaan baik itu sesama pekerja, keluarga maupun antar atasan dengan bawahan, tentunya dengan cara merubah prilaku yang buruk.

Diskusi

Analisis Variabel Stres Kerja Data hasil rekapitulasi angka penafsiran variabel Stres Kerja 3,25. Hal ini menunjukkan penilaian cukup baik, yang berarti menunjukkan penilaian pegawai terhadap stres kerja adalah memiliki kriteria cukup baik. Pada item beban kerja memiliki nilai terendah yakni 3,0667 sehingga untuk mengurangi stres kerja sebaiknya memberikan perhatian terhadap rekan kerja yang mendukung
pekerjaan mereka, yaitu dengan memberikan bonus atau tunjangan lainnya

Analisis Variabel Kepuasan Kerja Rekapitulasi angka penafsiran Kepuasan Kerja rata-rata 3,267, bahwa pegawai dalam menilai kepuasan kerja secara keseluruhan cukup baik. Nilai terendah pada item pengawasan dengan nilai rata-rata 3,0667, 3,1667 dan 3,0333, sehingga untuk dapat meningkatkan kepuasan kerja sebaiknya pimpinan lebih memperhatikan lagi pengawasannya, yaitu dengan cara selalu mengecek hasil pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai dan memperhatikan setiap pegawai yang ada,
lingkungan kerja ataupun pada saat datang dan pulang kerja.

Uji Signifikansi Parsial (Uji – t) Untuk mengetahui signifikan atau tidaknya hubungan stres kerja terhadap kepuasan kerja dapat diterima atau tidak di uji menggunakan Uji – t dengan menggunakan SPSS V 23. Hasil yang diperoleh adalah t-tabel diperoleh dari tabel distribusi t dengan taraf (signifikan) = 5 % (0,05) dan dk (derajat kesalahan) adalah n – 2 = 28. Hasil perhitungan Uji T terdapat pada Tabel 4 di atas, yaitu t-hitung > t-tabel (13,220 > 2,048), dengan nilai signifikansi (p-value) sebesar 0,000 > 0,05 Ha diterima, artinya terdapat hubungan yang signifikan dari variabel stres kerja terhadap variabel kepuasan kerja.


Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar