Minggu, 15 Mei 2022

Peranan dan Rasa Tanggung Jawab Anak Pertama

 

Peranan dan Rasa Tanggung Jawab Anak Pertama

Essay 1 Psikologi Lingkungan

(Semester Genap 2021/2022)

 

Widia Fitriani (20310410020)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A

 


anak pertama adalah anak-anak yang paling tua atau anak yang pertama lahir dari suatu keluarga. Anak pertama  sering dikenal sebagai “eksperimental child” karena pengalaman merawat anak, pengalaman mendidik anak belum dimiliki kedua orangtuanya jadi karena orangtua belum berpengalaman merawat anak, sewaktu menghadapi anak pertamanya orangtua cenderung terlalu cemas dan melindungi secara berlebihan. Anak pertama juga merupakan harapan baru bagi orang tua. Dan anak pertama harus bisa menjadi patokan untuk adik-adiknya. Hal ini karena ia akan menjadi contoh dan perbandingan. Oleh karena itu, diharapkan anak pertama bisa memberikan upaya terbaiknya untuk dapat menjadi teladan bagi adik-adiknya (Efranda, 2014)

Anak perempuan pertama seringkali menjadi yang pertama mengalah, pertama membantu, dan yang pertama dicontoh. Ada masanya anak perempuan pertama harus memikul peran yang kedua, yaitu menjadi ‘Ibu’ kedua. Anak perempuan pertama biasanya sejak dini sudah diajarkan urusan rumah, seperti bersih-bersih dan memasak. Anak pertama kerap mengalami kesulitan atas peran dan tanggung jawab yang dilekatkan pada diri mereka karena lahir lebih awal daripada adik-adiknya (Imtyaaz & Cahyono, 2021). Anak pertama cenderung lebih peka atas pola asuh dan pendidikan orang tua. Hal ini karena mereka memiliki standar yang tinggi dan menjadi lebih kritis atas diri mereka. Hal ini berawal dari kesadaran atas ekspektasi orangtua terhadap dirinya.  anak pertama juga biasanya dikaitkan dengan atribut kepemimpinan, dan dapat memiliki kepribadian yang kuat, cukup gigih, suka mengambil alih dan cenderung lebih teliti.

Harapan-harapan orang tua yang ditunjukan kepada anak sulung memberikan dampak tersendiri bagi anak sulung. Menjadi anak sulung memang tidak mudah. Orang tua akan cenderung menaruh harapan-harapan dan keinginan mereka. Ekspektasi-ekspektasi yang diberikan orang tua secara tidak langsung harus membuat diri kalian terlihat kuat dan bisa diandalkan atau bahkan membuat kalian merasa bersemangat karena merasa adik-adik kalian adalah tanggungan kamu. Tapi, tidak jarang juga yang merasa stres sampai depresi karena ekspektasi ini. Meskipun demikian anak sulung akan tetap berusaha mengerjakan harapan-harapan tersebut ( Chandra, 2015).

Referensi:

Imtyaaz, R., & Cahyono, R. (2021). Pengambilan keputusan pendidikan dan karir pada anak pertama dengan orangtua. Berpreferensi Buletin Penelitian Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM), 1(2), 1478-1495.

Chandra, A. (2015). Perbedaan Kemandirian antara Anak Sulung, Anak Tengah dan Anak Bungsu pada Siswa SMU Mulia Pratama Medan. Psikologi Konseling, 7(2).

 

0 komentar:

Posting Komentar