Selasa, 17 Mei 2022

Tidak Ada Cinta yang Lebih Tulus Dari pada Cinta Makanan

Essay Ujian Tengah Semester Psikologi Lingkungan

(Semester Genap 2021/2022)

Ade Rei Enggi Wijaya

(20310410034)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A
 

Apakah kalian menyadari bahwa makan bersama menjadi salah satu peristiwa langka, sering kali kita di sibukan dengan kesibukan masing-masing sehingga waktu untuk bersama terasa sulit untuk di wujudkan. Jika di tanya kapan terakhir anda makan bersama? Mungkin kalian baru menyadari makan bersama terakhir kali pada akhir pekan lalu atau bahkan pada saat lebaran atau natal.

Padahal, salah satu cara menguatkan ikatan bersama  adalah melalui makan bersama. Hal ini dapat membawa Anda lebih dekat dan memiliki kesempatan untuk berkumpul bersama teman, keluarga dan pasangan. Setidaknya kita memliliki kesempatan makan bersama pada sarapan, makan siang, atau makan malam, namun waktu yang tepat untuk berkumpul bersama adalah pada makan malam. Pada makan malam merupakan waktu terbaik untuk bisa menikmati kebersamaan dan ikatan kedekatan (bonding) dengan anggota keluara.

Menurut Alice Julier, penulis buku Eating Together, aktivitas makan bersama bisa mengubah perspektif terhadap ketidakadilan dan saling menghormati satu sama lain dalam pergaulan sosialnya. Terdapat banyak manfaat dalam makan bersama salah satunya adalah komunikasi menjadi lebih terbuka, mengajarkan hidup sehat dan memberikan pengalaman yang takan bisa di gantikan oleh apapun.

Ketika duduk bersama dan menikmati hidangan di meja makan, Anda bisa memberikan kesempatan untuk bercerita dan membagikan pengalaman atau bahkan rencana aktivitas sepanjang hari ini. Dari uraian diatas bisa di katakan tidak ada cinta yang lebih tulus dari pada cinta makanan, karena  dengan makanan kita bisa meluangkan waktu bersama, saling tukar pikiran dan memberikan respon positif teerhadap teman , keluarga atau pasangan,

 


0 komentar:

Posting Komentar