Selasa, 01 November 2022

Meringkas Artikel Koran dan Opini Saya Tentang Sebuah Semangat Membangun Sanggar

 

Essay 1 Persyaratan Ujian Tengah Semester

Psikologi Inovasi

(Semester Ganjil 2022/2023)

Widia Fitriani (20310410020)

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Topik

Merintis Sanggar Bale Ade yaitu Sanggar bagi Anak-anak Desa

Sumber

Zakaria, I. (2022). Supardi: Sanggar bagi Anak-anak Desa. Kompas. 4 Oktober, hal.16.

Ringkasan

Supardi merupakan orang yang merintis sanggar bale ade yang awalnnya bernama sanggar kampung kertas. Nama Bale Ade baru digunakan pada 2017. Perubahan nama untuk menghindari kesalahanpahaman yang menganggap nama kampung kertas sebagai kampung wisata dengan berbagai arya dari kertas. Supardi merintis Bale Ade sembilan tahun yang lalu saat baru pulang dari Nusa Tenggara Timur seusai mengikuti program pemuda sarjana penggerak pembangunan pedesaan (PSP3). Dia bersemangat membuat kegiatan untuk menumbuhkan minat literasi dikalangan anak-anak.

Bermodal uang saku dari program PSP3 , ia memulai kegiatan sanggar dengan sederhana. Untuk memulai kegiatan itu, supardi  berkeliling ke rumah-rumah  warga untuk mengajak anak-anak ikut belajar disanggarnya.

Sepanjang 2013-2014, ia menggerakan sanggarnya sendirian. Saat itu  ia masih bekerja di perkebunan kapas di sumbawa, NTB.

Seiring bertambahnya orang yang terlibat, kegiatan di bale ade juga kian banyak. Kegiatan baru itu, antara lain, belajar gratis matematika dan membuat prakarya mulai dari hiasan dinding, celengan, hingga sablon pada rabu kreatif. Tiga bulan sekali digelar kegiatan panggung kita yang terdiri dari pentas monolog, teatrikal puisi, dan menari.

 

Permasalahan

Merintis sebuah sanggar memang tidak mudah. Karena dibutuhkan modal yang dibutuhkan memulai kegiatan sanggar, yang dimana supardi harus mengeluarkan uangnya sendiri untuk membiayai sanggar.

Opini Saya

Supardi merintis sanggar bale ade ini dengan penuh semangat yang tinggi dan selalu menjaga sanggar konsistensi dalam menjalankan kegiatan. Denga begitu kita bisa mencontoh jiwa semangat yang ada dalam sosok supardi dalam merintis sanggar hingga menjaga konsistensi kegiatannya, dengan begitu bila suatu saat kita merintis suatu hal kita bisa melakukannya dengan baik dengan jiwa semangat yang tinggi dan pantang menyerah.

 

0 komentar:

Posting Komentar