Selasa, 01 November 2022

MERINGKAS FILM YOUTUBE & OPINI SAYA TENTANG MEWUJUDKAN CITA-CITA

 

Essay 2 Psikologi Inovasi Semester Lima

Dosen Pengampu Arundati Shinta

Rosita Permatahati (20310410075)

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta



Topik

Dalam meraih cita-cita, walaupun memiliki keterbatasa dan penolakan dari berbagai arah. Jangan menyerah dan putus asa, karena pasti ada satu tempat dimana disana kamu akan diterima dan kamu bisa mewujudkan cita-cita.

 

Sumber

Film Inspirasi Pendidikan │sub indo – 1:35:55. https://youtu.be/EwN6RyH9RqM

Front Of Class │ Full Movie │ Petter Werner-Brand Cohen

 

Ringkasan

 Brand merupakan seorang lai-laki yang mengidap Tourette sindrom sejak umur 6 tahun. Sejak sekolah dasar ia mengalami penolakan, ejekan dari teman-temannya. Karena disekolah lama ia mendapat penolakan dari siswa dan guru disana. Di sekolah baru ia awalnya merasa akan ditolak, akan tetapi kenyataannya mendapat sambutan yang meriah ketika ia berhasil berbicara di depan umum mengenai sindrom yang ia miliki. Dari situlah ia memiliki keinginan bahwa ia ingin menjadi guru seperti Kepala Sekolahnya yang telah berhasil membuat Brand leboh percaya diri lagi.

Setelah mamanya mengetahui bahwa Brand memiliki sindrom Tourette dan tau kemungkinan sembuhnya tidak ada. Ia selalu memberikan motivasi dan dukungan kepada Brand ketika Brand sedang mengalami masalah.

Brand sangat ingin menjadi guru, ia pun melamar pekerjaan di berbagai instansi. Akan tetapi ia selalu hanya sampai tahap seleksi wawancara. Tak mau berhenti begitu saja, di tahun ajaran berikutnya Brand melamar kembali ke berbagai isntansi, dan sampailah ia di suatu instansi yang mana Kepala Sekolah di sana menyambut Brand dengan tangan terbuka. Sesi wawancara di sana berhasil ia lalui dengan baik, saat kelaur dari ruangan ia merasa yakin bahwa ia akan lolos. Akan tetapi perkataan temannya tidak membuat ia lupa diri bahwa jangan terlalu berharap.

Setelah menunggu beberapa saat ia mendapat telfon dari sekolah tersebu dan ia diminta untuk datang kesekolahan. Sesampainya disana ia mendapat kabar bahwa ia diterima dan akan mengajar di kelas 2. Saat kelas pertama ia menjelaskan kepada muridnya bahwa ia memiliki sindrom dan muridnya menerima kondisi gurunya dengan baik. Sampai suatu ketika ada wali murid yang tidak mau bila anaknya berada dikelasnya Brand dan minta anaknya dipindah kelasnya. Adanya kejadian tersebu Brand tidak terlalu mengambil hati, karena banyak juga wali murid yang menyukai Brand karena anaknya enjoy belajar di kelas Brand.

Sampai suatu ketika, sekolahan mendapat penilaian dan diumuman bahwa guru terbaik tahun itu jatuh kepada Brand.

 

Permasalahan

Sindrom Tourette membuat Brand ditolak di masyarakat karena dianggap aneh dan saat mencari pekerjaan sebagai ia pun juga mendapat berbagai penolakan dari berbagai instansi. Mereka yang menolak tersebut merasa bahwa Brand tidak akan bisa melalukan tugasnya dengan baik dan malah mengganggu kegaiatan atau kelas yang sedang berlangsung. Orang tua Brand menyadari kekurangan anaknya dan mencari solusi agar ia bisa tumbuh dan diterima seperni anak-anak lainnya. Orang tua Brand terus mendukung agar ia tidak mudah putus asa demi meraih apa yang ia cita-citakan.

 

Opini saya

Memiliki kekurangan bukan berarti kamu tidak bisa seperti yang lainnya. Jika kamu memiliki kesemangatan, kepercayaan diri, dan motivasi yang bagus, di setiap cobaan yang ada kamu pasti akan bisa melalui semua itu.

0 komentar:

Posting Komentar