Jumat, 11 November 2022

Peran Pendidik dalam Perkembangan Motorik Halus Anak

Essay Ujian Tengah Semester Psikologi Inovasi
(Semester Ganjil 2022/2023)

Nur Alfiyah (20310410062)
Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A

Fakultas Psikologi 
Univesitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Usia 4-6 tahun merupakan masa peka yang penting bagi anak untuk mendapatkan pendidikan. Pengalaman yang diperoleh anak dari lingkungan termasuk stimulasi yang diberikan oleh orang dewasa akan mempengaruhi kehidupan anak dimasa yang akan datang. Oleh karena itu diperlukan upuya yang mampu memfasilitasi anak dalam masa tumbuh kembangnya berupa kegiatan pendidikan dan pembelajaran sesuai dengan usia, kebutuhan dan minat anak. 

Pertumbuhan keterampilan motorik, baik motorik kasar dan motorik halus pada anak tidak akan berkembang melalui kematangan saja, melainkan juga keterampian itu harus dipelajari. Perkembangan keterampilan motorik dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mencakup kesiapan belajar, kesempatan belajar, kesempatan berpraktik, model yang baik, bimbingan, motivasi, harus dipelajari secara individu dan sebaiknya keterampilan dipelajari satu demi satu. Keterampilan motorik halus anak dilakukan melalui tangan dengan menggunakan alat atau media kreatif seperti kuas, pensil, kertas, gunting, tanah liat, plastisin, busa dan lain-lain. Dengan menggunakan media kreatif tersebut anak dapat melaksanakan kegiatan yang dapat melatih otot-otot tangan dan koordinasi mata, pikiran, dan tangannya (Masniwati, 2019).

Sumantri (dalam Masniwati, 2019) mendefinisikan motorik halus sebagai pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otor kecil seperti jari-jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi dengan tangan, keterampilan yang mencakup pemanfaatan menggunakan alat-alat untuk mengerjakan suatu objek. Motorik halus merupakan gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot kecil seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan pergelangan tangan yang tepat. Oleh karena itu, gerakan ini tidak terlalu membutuhkan tenaga, tetapi membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat. Semakin baik gerakan motorik halus pada anak, dapat mengoptimalkan potensi pada diri anak.

Gambar 1

Ada banyak cara untuk melatih motorik halus anak, salah satunya yaitu menggunakan batok kelapa. Caranya, masing-masing anak memegang dua batok kelapa, kemudian anak membuat sebuah ketukkan sesuai intruksi guru/pendamping. Selain melatih motorik halus, kegiatan ini juga melatih fokus dan konsentrasi anak, serta melatih koordinasi sensomotorik.

Gambar 2

Selain menggunakan batok kelapa, melatih motorik halus juga bisa melalui kegiatan meronce. Melalui kegiatan meronce juga dapat mengajarkan kepekaan anak terhadap pola. Seperti gambar di atas, anak meronce sedotan sesuai urutan warna yang diinstruksikan oleh guru/pendamping. Selain itu, meronce juga melatih kesabaran dan konsentrasi anak.


Gambar 3

Selanjutnya yaitu melatih motorik halus anak dengan membuat adonan playdough. Dalam proses pembuatannya, anak belajar untuk mengikuti intruksi guru/pendamping terkait langkah-langah pembuatan playdough, meningkatkan kreativitas anak, serta anak akan mengenal tekstur yang berbeda-beda dari setiap bahan.




Daftar Pustaka

Masniwati. (2019). Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui permainan kreatif pada kelomok B TK Dharma Wanita Kotaraja Kecamatan Sikur. Nusantara: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial. 1(1), 103-120.






0 komentar:

Posting Komentar