Jumat, 11 November 2022

PERAN PEREMPUN DALAM BIDANG PENDISIKAN ANAK

 

Peran Perempuan Dalam Bidang Pendidikan Anak

Dibuat untuk memenuhi ujian mid psikologi inovasi dengan dosen pengampu Dr. Arundati Sintha M.A

Oleh

Siti Nurhaliza (20310410055)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

Pendidikan merupakan upaya yang dilakukan pada anak sejak masih lahir dengan tujuan salah satunya untuk memajukan atau meningkatkan akhlak atau budi pekerti anak. Nurkholis (2013) mengatakan bahwa pendidikan adalah upaya menuntun anak sejak lahir untuk mencapai kedewasaan jasmani dan rohani, dalam interaksi alam beserta lingkungannya. Kemudian Nurkholis juga menambahkan bahwa dalam pendidikan terdapat dua hal penting yaitu aspek kognitif (berpikir) dan aspek afektif (merasa). Sebagai ilustrasi saat kita mempelajari sesuatu maka di dalamnya tidak saja proses berpikir yang ambil bagian tapi juga ada unsur- unsur yang berkaitan dengan perasaan seperti semangat, suka dan lain- lain.

Pendidikan berperan penting dalam meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, dan kemampuan anak. Untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, dan kemampuan anak perlu adanya peran bimbingan atau arahan dari orang tua maupun guru. Selain itu peran perempuan (ibu) dalam pendidikan sangat penting karena ibu akan menjadi madrasah pertama bagi anaknya, ketika anaknya lahir maka yang akan mendidik anak pertama kali adalah ibu, dan juga anak akan belajar dari lingkungan terdekatnya dulu yaitu, lingkungan keluarga (ibu).  Perempuan dalam dunia pendidikan memiliki fungsi dan peran yang sangat penting. Hal ini selaras dengan yang dikatakan oleh Farin (2021) bahwa peran perempuan dalam pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting. Pengetahuan membuat perempuan cerdas dan semakin multi- tasking. Perempuan tidak hanya lagi menjalani rutinitas domestik seperti ibu rumah tangga dan pengasuh anak saja, melainkan ikut serta dalam memajukan dunia publik dan perkembangan pendidikan yang ada di Indonesia. Peran perempuan dalam pendidikan anak jika berdasarkan kehidupan sehari- hari contohnya seperti mengajari anak membaca, menghitung, menulis, membuat kerajinan dan yang lainnya. Hal ini bisa kita lihat seperti pada 3 gambar foto lomba yang saya ambil untuk keperluan lomba yang diselenggarakan oleh kementrian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Republik Indonesia. Adapun 3 gambar atau foto tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 1.

Pada gambar 1 ini memperlihatkan seorang perempuan yang sedang mengajarkan anak didiknya belajar Iqra. Meskipun dengan kesehariannya sebagai ibu rumah tangga beliau masih menyempatkan waktunya untuk mengamalkan ilmu yang dimilikinya dengan mengajar TPA pada anak-anak.

Gambar 2.

Pada gambar ini terlihat seorang ibu yang sedang mengajarkan anaknya membaca. Safarina dan Hani (2018) mengatakan bahwa membaca merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh semua anak, karena membaca anak dapat belajar banyak tentang bidang study. Selain itu Safarina dan Hani juga menambahkan bahwa baca adalah kegiatan mendengar agar mendapat arti dari sebuah tulisan.

Gambar 3.

Pada gambar ke 3 ini dapat kita lihat bahwa ada seorang ibu yang tengah mengajari anaknya tentang bagaimana caranya menghitung. Leoni (2009) mengatakan bahwa membaca, menulis, dan menghitung adalah hal mendasar yang perlu dikenalkan pada buah hati sejak dini. Efektifnya saat buah hati mulai masuk sekolah taman kanak- kanak (TK). Sebagian besar TK menargetkan peserta didiknya mampu membaca, menulis, dan menghitung sebelum lulus dan melanjutkan ke jenjang sekolah dasar (SD). Tentunya yang demikian bukan tanpa alasan, 3 hal tersebut menjadi modal utama yang harus dimiliki anak dalam proses pembelajaran di jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Dari 3 gambar atau foto di atas menggambar bagaimana peran ibu atau perempuan dalam pendidikan anak. Dapat disimpulkan bahwa peran dan fungsi perempuan dalam bidang pendidikan anak sangat penting, salah satu peran dari ibu atau perempuan kepada anaknya adalah memberikan pengajaran pada anak misalnya terkait membaca, menghitung, pemberian pengetahuan agama, menulis dan sebagainya.

 Referensi:

Farin, Syifa Evania. 2021. Peran perempuan dalam pendidikan di indonesia pada zaman modern. Ilmu politik. Vol 1. No 2. Hal 1- 6

Leoni, Tina. 2009. Asyik belajar ca lis tung (membaca- menulis- menghitung). Cet. 1. Jakarta: Tangga pustaka

Nurkholis. 2018. Pendidikan dalam upaya memajukan teknologi. Jurnal pendidikan. Vol 1. No 1. Hal 24-44

Safarina, Eka Sri., & Hani Susanti. 2018. Penanganan anak kesulitan belajar disleksia melalui permainan bowling keberanian. Jurnal Ceria. Vol 1. No 2. Hal 35-40

0 komentar:

Posting Komentar