Rabu, 09 Juni 2021

Agresivitas Antara Laki-laki Dan Perempuan

 ENOMENA DALAM PERKULIAHAN : Perempuan Atau Laki-Laki, Manakah Yang Lebih Tinggi Agresifitasnya?

Essay Persyaratan Ujian Akhir Semester Psikologi Sosial (Semester Genap 2020/2021)

Lilian Diva Ramadhani (20310410014)

Dosen Pengampu : Dr. Arundati shinta, M.A


Ada empat tipe peran gender, yaitu maskulin, feminin, androgini dan tak terbedakan (Bem, 1981). Setiap peran gender memiliki karakteristik sendiri yang mempengaruhi perilaku seseorang. Bem (1975) mengatakan bahwa peran gender maskulin lebih menunjukkan peran karakteristik sifat mandiri, agresif, ambisius, dominan, dan kurang responsif terhadap hal yang berhubungan perasaan. Feminin dengan sifat ketergantungan terhadap orang lain, tidak tegas, tidak percaya diri, sensitif terhadap orang lain dan hangat dalam hubungan interpersonal. Meskipun begitu, peran gender laki-laki dan perempuan dianggap setara dan dapat dipertukarkan. Artinya pada saat tertentu laki-laki bisa berperan sebagai orang yang lemah lembut, emosional dan penuh kasih sayang. Sebaliknya, pada saat tertentu pula perempuan bisa menjadi perkasa, rasional dan bersikap sebagai pemimpin.

 Peran gender yang dapat dipertukarkan disebut peran gender berorientasi androgini. Sedangkan peran yang tidak terbedakan merujuk pada orang yang memiliki sifat-sifat maskulin dan feminin yang rendah. Saat ini sebenarnya sudah banyak penelitian tentang kecenderungan perilaku agresif tetapi kebanyakan penelitian itu melihat perbedaan tersebut sekedar terjadi karena perbedaan jenis kelamin yaitu berbeda antara laki-laki dan perempuan yang disebabkan secara biologis atau fisik. Padahal sebenarnya perbedaan kecenderungan berperilaku agresif juga bisa terjadi karena perbedaan pemahaman akan dunia sosial, dimana perilaku agresif sebenarnya terkait dengan maskulinitas seseorang. Maskulinitas dalam diri individu yang membuat individu berkecenderungan berperilaku agresif.


Kesimpulannya, ada beberapa perbedaan yang mempengaruhi Agresivitas:

1. Ada perbedaan kecenderungan berperilaku agresif yang sangat signifikan ditinjau dari identitas peran gender. Dimana individu dengan identitas peran maskulin memiliki kecenderungan berperilaku agresif yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu yang memiliki identitas peran gender tak terbedakan, androgini, dan feminin. 

2. Ada perbedaan kecenderungan berperilaku agresif yang signifikan antara individu dengan identitas peran feminin dan tak terbedakan, dimana individu dengan identitas peran tak terbedakan memiliki rata-rata nilai skala kecenderungan berperilaku agresif yang lebih tinggi dibandingkan individu dengan identitas peran feminin 

3. Subjek yang memiliki identitas peran androgini dan feminin, walaupun nilai rata-rata skala kecenderungan berperilaku agresifnya ada perbedaan, tetapi secara statistik, perbedaan itu tidak signifikan. 

4. Urutan kecenderungan berperilaku agresif ditinjau dari identitas peran gendernya dimulai dari yang tertinggi sampai yang terendah adalah identitas peran maskulin, identitas peran tak terbedakan, identitas peran androgini, dan identitas peran feminin.

Mengingat adanya kecenderungan berperilaku agresif yang terjadi terkait dengan identitas peran maskulin seseorang, maka disarankan sebaiknya sejak awal individu lebih dikenalkan pada peran gender yang lebih setara sehingga individu lebih bisa beradaptasi pada ragam situasi yang dihadapi.


DAFTAR PUSTAKA

http://journal2.um.ac.id/index.php/jkbk/article/download/1585/1462

0 komentar:

Posting Komentar