Rabu, 09 Juni 2021

TAYANGAN TELEVISI PICU PERILAKU AGRESIF ANAK

 

TAYANGAN TELEVISI PICU PERILAKU AGRESIF ANAK

 

Essay Persyaratan Ujian Akhir Semester

Psikologi Sosial I

(Semester Genap 2020/2021)

Vanya Mareta Uli Pasaribu (20310410021)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, M. A




Seperti yang kita ketahui saat ini pilihan utama masyarakat untuk memperoleh informasi dan hiburan adalah melalui media massa.  Salah satu media massa yang saat ini masih menjadi akses utama dalam mencari informasi dan hiburan adalah televisi. Pada saat ini televisi merupakan kebutuhan yang kedudukannya sudah bergeser dari kebutuhan sekunder menjadi kebutuhan primer, karena realitanya hampir tidak ada keluarga yang tidak memiliki televisi. Setiap hari anak dalam menjalani kehidupan ditengah-tengah keluarganya hampir rata-rata ditemani oleh televisi, mulai dari bangun pagi, siang hari sampai malam menjelang tidur, mereka sangat menikmati acara yang ditayangkan televisi.

Televisi yang mempunyai kelebihan secara visual menambah daya tarik pemirsanya yang digunakan sebagai alat penerima informasi. Apalagi budaya masyarakat Indonesia yang masih rendah minat bacanya dan lebih menyukai menonton, begitu juga dengan anak-anak lebih mudah menerima rangsangan melalui melihat. Kita harus segera menyadari betapa memprihatinkan gambaran kehidupan anak-anak tersebut,  terlebih tayangan televisi memiliki dampak positif maupun dampak negative. Sejumlah penelitian menyebutkan, anak-anak yang menonton tayangan kekerasan yang muncul di televisi rentan melakukan tindak kekerasan atau perilaku agresif.

Menurut Stewart dan Koch (1983), agresif merupakan perilaku maladaptif, tingkah laku ini merupakan tingkah laku yang bermaksud melukai, menyakiti, atau merugikan orang lain. Ada berbagai tayangan televisi tidak jarang terdapat perilaku yang agresif secara fisik seperti menendang dan memukul, serta perilaku non fisik/verbal seperti berbicara jorok, mengata-ngatai, berteriak-teriak, dan lain-lain. Bentuk-bentuk perilaku tersebut dapat menginspirasi anak untuk bertingkah laku agresif dengan cara meniru. Pada saat anak suka berperilaku agresif maka segera kita sadari bahwa anak telah berhasil meniru apa yang didengar dan dilihatnya.

Efek negatif dalam melihat tayangan televisi pada anak harus diantisipasi oleh orang tua. Cara mengantisipasinya ialah dengan cara sebagai berikut:

·                Menyediakan dvd sebagai pengganti televisi sehingga tayangan bisa dipilih sesuai keinginan orang tua, seperti memilih tayangan edukatif.

·                Mendampingi anak secara aktif saat melihat televisi.

·                Membatasi waktu anak dalam melihat televisi.

·                Memberikan fasilitas hiburan selain televisi misalnya buku.

·                Memberikan aktivitas lain misalnya olahraga.

·                Membiasakan menonton televisi jika diperlukan saja.

Apabila perilaku agresif sudah terjadi pada anak, maka harus segera ditangani. penanganan perilaku agresif harus dilakukan secara kompak oleh semua pihak untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Adapun hal-hal yang bisa dilakukan ialah sebagai berikut:

·                Diajarkan penguasaan keterampilan social

·                Menampilkan perilaku positif sebagai model dalam merespon perilaku agresif

·                Hukuman yang tepat dan konsisiten

·                Menberikan contoh sebagai model dengan tidak bertingkah laku agresif.

·                Komunikasi antara orang tua dan sekolah harus terjalin

·                perhatian pada korban perilaku agresif harus diberikan.

 

 

 

 

 

REFERENSI

Pradana, Y. I., Dwikurnaningsih, Y., & Setyorini, S. (2018). Hubungan Antara Menonton Acara Kekerasan Televisi Dengan Perilaku Agresif Siswa SMP di Salatiga. Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan, 5(1)

Kholifah. (2017). Dampak Tayangan Televisi Terhadap Terjadinya Perilaku Agresif Anak Usia Dini.

kpai.go.id. (2018, 24 Februari) KPAI : Riset: Kekerasan di Media Picu Anak Jadi Pelaku Kejahatan. Diakses pada 09 Juni 2021, dari https://www.kpai.go.id/publikasi/kpai-riset-kekerasan-di-media-picu-anak-jadi-pelaku-kejahatan

0 komentar:

Posting Komentar