Jumat, 11 Juni 2021

Interaksi Sosial DiPasar 16 ILir Palembang

 INTERAKSI SOSIAL DI PASAR 16 ILIR PALEMBANG


ASTIN LESTARI (20310410071)

Mata Kuliah: Psikologi Sosial 1

Fakultas Psikologi Universitas 45 YOGYAKARTA

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A





Pasar merupakan tempat penjual dan pembeli bertemu, barang dan jasa tersedia untuk dijual dan akan terjadi pemindahan hak milik. Membangun suatu relasi dalam dunia bisnis merupakan suatu hal yang wajar untuk dilakukan. Pertemuan penjual dan pembeli memungkinkan terjadinya interaksi sosial. Dalam kegiatan transaksi jual beli setiap individu baik penjual maupun pembeli akan melakukan hubungan sosial yang dipengaruhi oleh konteks sosial budaya yang berkembang dalam kehidupan masyarakat. Kesejahteraan sosial menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial menyatakan bahwa “Kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga Negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.

Dari kacamata sosiologi, pasar merupakan institusi sosial yang diatur dengan norma-norma dan sangsi dan dibentuk melalui interaksi sosial. Pendapat ini menegaskan bahwa pasar tidak hanya sekedar ruang ekonomi, tetapi juga sebagai ruang sosial. Di arena inilah modal sosial diaktifkan yang merekatkan hubunganhubungan sosial dan memungkinkan langgengnya transaksi ekonomi. Hadirnya pusat-pusat perbelanjaan, juga kaki lima merpakan bagian dari sistem ekonomi perkotaan, dan merupakan icon kota besar yang sudah melekat pada sejumlah kotakota besar di Indonesia.

Apabila dua orang atau lebih bertemu, interaksi sosial dimulai pada saat itu. Mereka saling menegur, berjabat tangan, atau saling berbicara. Aktivitas semacam itu merupakan bentuk-bentuk dari interaksi sosial. Jika kita bandingkan aktivitasaktivitas yang ada di pasar tradisional dengan pasar modern, terlihat sekali perbedaan interaksi pada keduanya. Di pasar interaksi sosial itu lebih sering terjadi. Misalnya dalam hal tawar menawar barang, pastinya terjadi suatu komunikasi. Biasanya orang-orang yang datang ke pasar merupakan orang yang bertempat tinggal di kawasan tersebut sehingga mereka saling mengenal. Ketika bertemu/berpapasan di pasar mereka akan saling bertegur sapa. Sedang jika kita melihat pada pasar modern, interaksi yang terjalin itu mungkin tidak sekuat di pasar, meski tetap ada yang namanya interaksi.

Banyak pedagang yang berada di pasar tentunya akan menciptakan suatu interaksi sosial maupun hubungan kerja antara satu dengan yang lainnya. Interaksi sosial yang terjadi antar pedagang mengakibatkan satu dengan yang lain dapat memberi pengaruh dalam bersikap dan berperilaku dalam kegiatan ekonomi. Interaksi sosial yang terjadi membuat satu pedagang dengan pedagang lainnya dapat saling mempengaruhi. Interaksi sosial tersebut menghasilkan hubungan yang bersifat negatif maupun positif. 




















Referensi:

Adi, Isbandi Rukminto. Psikologi Pekerjaan Sosial Dan Ilmu Kesejahteraan Sos ial (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1994)

Shandily, Hasan. “Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia” (Cet. IX). Bina Aksara: Jakarta, 1983 Saptono.“Sosiologi.”. (Phibeta: Jakarta. 2006) 

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. (Rajawali Pers: Jakarta, 1990)

0 komentar:

Posting Komentar