Rabu, 09 Juni 2021

PANDEMIC TIDAK MENGHILANGKAN RASA EMPATI UNTUK TOLONG MENOLONG

 

PANDEMIC TIDAK MENGHILANGKAN

RASA EMPATI UNTUK TOLONG MENOLONG



Nama : Nida Asma Wafiqoh

NIM : 20310410008

Mata Kuliah : Psikologi Sosial I

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.

Fakultas Psikologi pada Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 

Di Era Pandemic Covid19 saat ini membuat semua kegiatan mulai dari bekerja, sekolah, hinggakegiatan sosial di minimalisir atau dikurangi. Pemerintahan mengambil kebijakan bekerja dari rumah, sekolah dari rumah. Tetapi untuk kegiatan sosial seperti gotong royong yang sulit untuk dilakukan karena adanya pandemic ini. Selain itu menolong masuk ke dalam perilaku prososial. Perilaku prososial merupakan tindakan yang dianggap menguntung untuk orang lain dan berdampak positif. Lalu kebalikannya adalah perilaku anti sosial yang menunjukkan perilaku agresif, bengis, merusak atau perilaku kriminal.

Di daerah tempat tinggal saya disetiap hari minggu warga masyarakat di sana terbiasa dengan gotong royong pembersihan desa. Seperti membenahi jalan yang berlubang, membersihkan sampah, pada intinya membersihkan desa tersebut agar terlihat asri dan sejuk untuk dipandang. Biasanya masyarakat mengulurkan bantuan seperti memberikan makanan ringan sebagai cemilan untuk mereka ketika bergotong royong.

Tetapi sejak adanya pandemic Covid19 ini masyarakat tidak lagi melakukan kegiatan tersebut. Tetapi, mereka diminta untuk tetap membersihkan area rumah mereka dan dilakukan secara individu, tidak seperti dulu yang selalu ramai-ramai bersamaan membersihkan desa.

Aparat desa pun mengharuskan disetiap rumah harus ada tempat untuk mencuci tangan. Dan pihak kesehatan pun selalu memantau disetiap desa-desa di kecamatan tersebut. Mereka membuat grup yang berisikan kader-kader yang ada disetiap desa. Kader ini ditugaskan untuk memantau warga sekitarnya yang baru saja pulang dari luar kota atau dari perjalanan jauh. Mereka yang baru pulang diminta untuk langsung ke Puskesmas terdekat untuk melakukan pengecekan. Lalu harus melakukan isolasi  secara mandiri dirumah.

Jika ada warga yang dinyatakan positif Covid19, warga sekitar selalu berusaha untuk memberikan dukungan, seperti memberikan semangat melalui pesan chat. Tidak hanya itu saja warga sekitar pun mau menampung anggota keluarganya yang tidak terkena Covid19.

Jadi walaupun adanya pandemic ini, kita sebagai makhluk sosial yang pastinya selalu membutuhkan bantuan dari orang lain. Pandemic ini juga tidak boleh menghilangkan rasa empati kita kepada orang lain. Walaupun kita tidak bisa membantu secara langsung tetapi masih bisa memberikan dukungan kepada mereka yang positif Covid19 dengan memberikan semangat melalui chat ataupun telpon. Karena saat ini media digital juga sudah berkembang secara pesat jadi sangat bermanfaat di era pandemic ini.     

DAFTAR PUSTAKA:

Michener, H.A dan DeLamater, J.D. 1999. Social Psychology. Fourth Edition. Orlando: Harcourt Brace College Publishers. Natalia, T.C. 2012.

Taufik. (2012). Empati Pendekatan Psikologi Sosial. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Kumparan.com. (2020). Begini Dampak Social Distancing untuk Cegah
Penyebaran Virus Corona. Diambil kembali dari kumparan.com: https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/kumparansains/begini-dampak-social-distancing-untuk-cegah-penyebaran-virus-corona-
1t2JVUN2dPM

0 komentar:

Posting Komentar