Senin, 25 Oktober 2021

Nilai Sosial Budaya Dalam Film “TILIK”

 

  Nilai Sosial Budaya Dalam Film “TILIK”

Essay I Persyaratan Ujian Tengah Semester

Psikologi Sosial II

(Semester Ganjil 2021/2022) 

Ni Putu Diah Sinta Kartika (20310410005)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M. A

https://images.app.goo.gl/8EAGWtkHGeaf24ye6



Film merupakan salah satu media masa yang digunakan sebagai sarana komunikasi dan penyampaian informasi. Film juga salah satu sarana yang digunakan untuk menyebarkan nilai-nilai sosial dan budaya baru kepada masyarakat. Film sendiri merupakan hasil penggabungan dari audio visual yang disertai dengan gerak dan merupakan media masa yang dapat menarik minat penonton untuk mengetahui suatu informasi baru, budaya baru dan lainnya, (Ratih, 2021).

Dizaman modern yang seperti sekarang ini, film sangat memberi banyak pengaruh pada kalangan masyarakat, alasannya sangat simpel, yaitu dapat membuat penonton seolah-olah ia yang berlakon dalam skenario film tersebut. Pesan yang terdapat dalam sebuah film memberikan ingatan tersendiri bagi penontonnya. Seiring berjalannya waktu, film dapat dengan mudah untuk dinikmati semua kalangan masyarakat, tanpa memandang usia, dan sangat sering film itu dibuat berdasarkan kebiasaan kehidupan sehari-hari manusia. Dan salah satu filmnya yaitu “Tilik”.

Tilik merupakan salah satu film pendek yang menggunakan bahasa jawa yang diproduksi oleh Recavana Film dan disutradarai oleh Wahyu Agung Prasetyo. Film yang berdurasi 32 menit ini sempat menggemparkan jagat maya. Film pendek ini dinilai sangat menarik dan sesuai dengan kehidupan sehrai-hari masyarakat. Film “Tilik” ini mengisahkan rombongan ibu-ibu dalam perjalanan ke Rumah Sakit untuk menjenguk Bu Lurah yang sedang sakit. Perjalanan dilakukan dengan menggunakan truk. Sepanjang perjalanan dipenuhi dengan berbagai gosip yang diawali oleh Bu Tedjo. Selain kehebohan dari Bu Tedjo, film “Tilik” ini menyiratkan nilai sosial budaya di dalam alur ceritanya.

Ketika dihadapkan pada kehidupan bersama dalam suatu tatanan masyarakat sangat diperlukannya sesuatu yang bisa menjadi pedoman bagi individu dalam beriteraksi antar sesama individu lainnya yang disebut dengan nilai sosial, (Itsna, Joko, Hamdan, 2016). Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial akan selalu dihadapkan pada suatu masalah sosial yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan. Maslah ini timbul sebagai akibat dari adanya hubungan sosial antar individu dengan tingkah lakunya, (Ratih, 2021).

Kebudayaan merupakan seluruh gagasan serta karya manusia yang harus dibiasakan dengan cara belajar. Nilai budaya yang berkembang dan berlaku di dalam masyarakat akan membentuk suatu pandangan hidup, (Ratih2021). Budaya sangat melekat pada masyarakat Indonesia. Salah satu budaya yang melekat pada masyarakat Indonesia yaitu budaya silahturahim. Silahturahim dapat mempersatukan atau mendekatkan individu yang berbeda keyakinan atau ideologi, yang berbeda tempat tinggal atau jauh, (Ririn, Edwina, Nurjihan, Christina, 2020).

Suatu kehidupan sosial atau kelompok sosial akan membentuk suatu kebudayaan dan kebudayaan bisa muncul dari hasil karya cipta yang dilandasi oleh suatu tujuan yang jelas. Nilai-nilai sosial budaya tersebut dapat dilihat melalui tanda-tanda yang tampak pada adegan-adegan di film “Tilik”. Nilai sosial budaya yang dapat kita lihat pada film “Tilik”meliputi sistem bahasa, sikap kekeluargaan, organisasi, sosial, kemajuan teknologi, pekerjaan, sistem religi, sapaan, mitos yang berkembang di masyarakat, status sosial, gotong royong, serta nilai sopan satun, (Ratih, 2021). 

 

 

Referensi

Dwi Ratih puspitasari, (2021). Nilai Sosial Budaya Dalam Film Tilik (Kajian Semiotika Charles Sanders Pierce). Jurnal Semotika. 15, (1), 10-18

Itsna Oktaviyanti, Joko Sutarto, Hamdan Tri Atmaja, (2016). Implementasi Nilai-Nilai Sosial Dalam Membentuk Perilaku Sosial Siswa SD. Jurnal of Primary Education. 5, (2)

Ririn Puspita Tutiasri, Edwina Renaganis Yuliani, Nurjihan Pricillia Purnamasari, Christina Oktavianti Putri, (2020). Analisis Resepsi Budaya Menjenguk Orang Sakit Dalam Film Pendek Tilik Pada Ibu-Ibu di Kabupaten Bantul. Jurnal VoxPop. 2, (1)


0 komentar:

Posting Komentar