Kamis, 07 Oktober 2021

Hubungan Teori Keadilan J. Stacy Adam Dengan Kepuasan Kerja Karyawan

Essay I Persyaratan Ujian Tengah Semester Psikologi Sosial II

(Semester Ganjil 2021/2022)

Elyza Alvinna Mu’arif (20310410074)

Fakultas Psikologi Universitas 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A



Berry dan Houston mengatakan bahwa teori keadilan dari J. Stacy Adam tahun 1965 adalah teori kognitif berkaitan dengan motivasi kerja. Teori ini menyatakan bahwa manusia memiliki pikiran, perasaan, dan pandangan yang dapat mempengaruhi pekerjaan. Teori keadilan diciptakan untuk memprediksi bagaimana pengaruh reward terhadap perilaku manusia. Adam menyebutkan bahwa individu akan selalu membuat perbandingan-perbandingan tertentu terhadap suatu pekerjaan. Yang mana mereka akan membandingkan-bandingan perilaku yang akan mempengaruhi pikiran dan perasaan mengenai suatu reward serta akan menjadi motivasi.

Teori keadilan memiliki empat asumsi dasar seperti berikut:

a. Seseorang akan berusaha untuk menciptakan dan mempertahankan suatu kondisi keadilan.

b.Berada di ketidakadilan, maka individu akan menyebabkan ketegangan yang memotivasi suatu individu dengan upaya untuk mengurangi dan menghilangkannya.

c. Semakin besar persepsi terkait ketidakadilan, maka semakin besar motivasi bertindak dan keinginan untuk mengurangi kondisi ketegangan.

d. Seseorang akan berprasangka bahwa ketidakadilan yang dirasa tidak menyenangkan (Yenni, 2019).

Dalam teori keadilan ini memiliki hubungan dengan kepuasan kerja. Suatu pernyataan ada yang berkata bahwa kepuasan adalah suatu perasaan yang menyenangkan, serta yang akan terjadi asalkan persepsi individu dalam rangka menyelesaikan tugas supaya memenuhi kebutuhan serta memperoleh nilai‐nilai kerja. Kepuasan kerja adalah evaluasi dan sikap seseorang atau karyawan terhadap pekerjaannya serta bekerjasama menggunakan lingkungan kerja, jenis pekerjaan, hubungan antar rekan kerja, dan hubungan sosial di tempat kerja(Irvan & Eddy, 2014). Penjelasan kepuasan kerja ungkapan Locke, bahwa kepuasan kerja “A pleasurable feeling that results from the perpecyion that one’e job fulfills or always for the fulfillment of one’s important job values” (Lyda & Irma, 2016).

Efektivitas dan produktivitas suatu perusahaan tentunya sangat di pengaruhi oleh kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja akan menimbulkan penurunan semangat dan gairah kerja (Putu & Sagung, 2018). Jika di dalam organisasi kerja terjadi sebuah kasus dimana 2 karyawan memiliki tanggung jawab untuk mengerjakan suatu hal yang sama beratnya dan mendapat reward yang berbeda. Hal ini dapat menyimpulkan ketimpangan, reward yang seharusnya diterima terlalu sedikit atau terlalu banyak pada setiap karyawan. Hal inilah yang menjadikan karyawan membandingkan-bandingkan dengan karyawan lain karena merasa tidak puas dan tidak ada keadilan. Tentunya setiap individu berkeinginan berkeinginan memiliki kepuasan kerja dan ingin mendapat keadilan reward yang sama(Wijono, 2010).

Referensi:

Adiwinata, Irvan., Susanto Eddy (2014). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan CV. Intaf Lumajang, Agora. 2(2) 1-9.

M.AP, Yenni. (2019). Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai. Jurnal Menata. 2(2), Juli-Desember.

Putu, Ni Kartika,. Sagung, A.A. (2018). Pengaruh Dukungan Organisasi dan Keadilan Imbalan Terhadap Kepuasan Kerja Pada Sopir Koptax Ngurah Rai Bali. E-Jurnal Manajemen Unud. 7(2).

Wijono, Sutarto. 2010. Psikologi Industri & Organisasi Dalam Suatu Bidang Gerak Psikologi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.


0 komentar:

Posting Komentar