PEMBERDAYAAN
LINGKUNGAN MENGUBAH SAMPAH MENJADI RUPIAH DI BANK SAMPAH
MRAEN SEJAHTERA SENDANGADI MLATI
SLEMAN YOGYAKARTA
Psikologi Lingkungan Essay 2 Melakukan Kegiatan Plogging
Pengampu : Dr.Dra. Arundati Shinta MA
IKE PRASETYANI
NIM : 22310420127
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
Sampah adalah masalah sosial pada lingkungan yang sering terjadi di masyarakat baik di pedesaan maupun di perkotaan. Apabila sampah tidak terkelola dengan baik dan dibiarkan saja, maka akan berdampak negatif yaitu menyebabkan kerusakan ekologis, menyebarkan penyakit, menyebabkan terjadinya banjir, menyebabkan bau tidak sedap/bau busuk, dan menyebabkan terganggunya estetik suatu daerah.
Sampah,
tak selamanya membawa dampak negatif,hal itu dibuktikan oleh kunjungan dan
pengamatan penulis pada Bank Sampah Mraen Sejahtera di desa Mraen Sendangadi
Sleman yang bisa memberi solusi tambahan keuangan bagi warganya dengan
mengumpulkan sampah rumah tangga, memilah dan menjualnya pada pengepul sampah
secara kolektif.Menurut wawancara dengan koordinator pengelola Bank Sampah
Mraen Sejahtera Bapak Parjiono Sutrisno,kegiatan bank sampah ini sudah berjalan
sejak tahun 2010. Awalnya bermula dari keresahan masyarakat di desa Mraen dalam
menangani sampah yang kadang pengambilannya sering terlambat dan menyebabkan
menumpuknya sampah yang mengakibatkan lingkungan menjadi tidak estetik,bau, banyak
nyamuk dan tikus. Lalu dalam kesepakatan warga disepakati sampah tersebut di
lingkungan rumah tangga dipilah dan dipisahkan menjadi sampah:
1.
Sampah Anorganik (sampah yang sulit diurai misal botol plastik,kaleng,dll).
2.
Sampah Organik (sampah organik basah misal sayuran busuk, kulit bawang,dll yang
banyak mengandung air dan sampah organik kering misal ranting kayu, daun,dll
yang sedikit mengandung air).
3. Sampah Residu (sampah diluar Anorganik dan Organik misal bekas popok bayi, pembalut, puntung rokok).
Masyarakat diedukasi dan disosialisasi tentang pengelolaan sampah pada saat Rapat RT atau RW, dan diberikan pendampingan dalam pelaksanaanya. Sampah Anorganik bisa dikumpulkan dan disetorkan ke Bank Sampah, nanti akan ditimbang dan dicatat jenis dan beratnya, lalu akan dinominalkan uang sesuai kriteria jenis bahan sampahnya. Misal botol minuman plastik 1,5ltr Rp. 3,000,./kg, botol minuman gelas Rp. 1,500,./kg, kertas koran Rp. 1.200,./kg, kardus Rp.500,./kg, besi Rp. 1.000,./kg, kaleng Rp.500,./kg, plastik Rp.600,./kg, bagor Rp. 100,./pcs, sandal sepatu rusak Rp. 200,./kg, Akki Rp.5.000,./kg, dll. Lalu sampah yang sudah dikumpulkan tersebut akan disetorkan untuk dijual ke pengepul, dan hasilnya akan diberikan kepada warga yang sudah mengumpulkan sampah tadi.
Untuk satu bulannya satu keluarga bisa
mendapatkan rata-rata Rp. 50.000,. kadang ada yang kurang, atau lebih
tergantung jumlah dan jenis sampah yang disetorkan. Hal ini terbukti bisa membantu
perekonomian warga secara tidak langsung, dan akan memberikan dampak kesadaran
warga untuk perduli terhadap kebersihan lingkungan. Pengumpulan sampah di Bank
Sampah Mraen Sendangadi Sleman setiap hari sabtu dan minggu pukul 07.00 - 12.00.
Petugas yang menimbang dan mencatat biasanya dibuatkan jadwal bergantian agar
semua warga ikut berpartisipasi.
Untuk solusi pengelolaan sampah organik,
Bapak Parjiyo mengatakan masyarakat yang masih memiliki lahan di lingkungan
rumahnya bisa menimbun sampah organik dengan membuat lubang di tanah, lalu
disiram air secukupnya, kemudian ditimbun lagi dengan tanah dan dibiarkan
selama 2 mingguan. Hasilnya sampah organik tersebut bisa menjadi kompos yang
bermanfaat untuk kesuburan tanah. Kompos tersebut bisa untuk pupuk tanaman
hias, dan dampak di tanaman membuat subur, daunnya bagus, serta mengemat biaya pembelian
pupuk.









0 komentar:
Posting Komentar