Jumat, 13 Oktober 2023

E2 Plogging Psi.Lingkungan IKE PRASETYANI

 

PEMBERDAYAAN LINGKUNGAN MENGUBAH SAMPAH MENJADI RUPIAH DI BANK SAMPAH

MRAEN SEJAHTERA SENDANGADI MLATI SLEMAN YOGYAKARTA

 

Psikologi Lingkungan Essay 2 Melakukan Kegiatan Plogging

Pengampu : Dr.Dra. Arundati Shinta MA



IKE PRASETYANI

NIM : 22310420127

 

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

Sampah adalah masalah sosial pada lingkungan yang sering terjadi di masyarakat baik di pedesaan maupun di perkotaan. Apabila sampah tidak terkelola dengan baik dan dibiarkan saja, maka akan berdampak negatif yaitu menyebabkan kerusakan ekologis, menyebarkan penyakit, menyebabkan terjadinya banjir, menyebabkan bau tidak sedap/bau busuk, dan menyebabkan terganggunya estetik suatu daerah.

Sampah, tak selamanya membawa dampak negatif,hal itu dibuktikan oleh kunjungan dan pengamatan penulis pada Bank Sampah Mraen Sejahtera di desa Mraen Sendangadi Sleman yang bisa memberi solusi tambahan keuangan bagi warganya dengan mengumpulkan sampah rumah tangga, memilah dan menjualnya pada pengepul sampah secara kolektif.Menurut wawancara dengan koordinator pengelola Bank Sampah Mraen Sejahtera Bapak Parjiono Sutrisno,kegiatan bank sampah ini sudah berjalan sejak tahun 2010. Awalnya bermula dari keresahan masyarakat di desa Mraen dalam menangani sampah yang kadang pengambilannya sering terlambat dan menyebabkan menumpuknya sampah yang mengakibatkan lingkungan menjadi tidak estetik,bau, banyak nyamuk dan tikus. Lalu dalam kesepakatan warga disepakati sampah tersebut di lingkungan rumah tangga dipilah dan dipisahkan menjadi sampah:

1. Sampah Anorganik (sampah yang sulit diurai misal botol plastik,kaleng,dll).

2. Sampah Organik (sampah organik basah misal sayuran busuk, kulit bawang,dll yang banyak mengandung air dan sampah organik kering misal ranting kayu, daun,dll yang sedikit mengandung air).

3. Sampah Residu (sampah diluar Anorganik dan Organik misal bekas popok bayi, pembalut, puntung rokok).

Masyarakat diedukasi dan disosialisasi tentang pengelolaan sampah pada saat Rapat RT atau RW, dan diberikan pendampingan dalam pelaksanaanya. Sampah Anorganik bisa dikumpulkan dan disetorkan ke Bank Sampah, nanti akan ditimbang dan dicatat jenis dan beratnya, lalu akan dinominalkan uang sesuai kriteria jenis bahan sampahnya. Misal botol minuman plastik 1,5ltr Rp. 3,000,./kg, botol minuman gelas Rp. 1,500,./kg, kertas koran Rp. 1.200,./kg, kardus Rp.500,./kg, besi Rp. 1.000,./kg, kaleng Rp.500,./kg, plastik Rp.600,./kg, bagor Rp. 100,./pcs, sandal sepatu rusak Rp. 200,./kg, Akki Rp.5.000,./kg, dll. Lalu sampah yang sudah dikumpulkan tersebut akan disetorkan untuk dijual ke pengepul, dan hasilnya akan diberikan kepada warga yang sudah mengumpulkan sampah tadi.

Untuk satu bulannya satu keluarga bisa mendapatkan rata-rata Rp. 50.000,. kadang ada yang kurang, atau lebih tergantung jumlah dan jenis sampah yang disetorkan. Hal ini terbukti bisa membantu perekonomian warga secara tidak langsung, dan akan memberikan dampak kesadaran warga untuk perduli terhadap kebersihan lingkungan. Pengumpulan sampah di Bank Sampah Mraen Sendangadi Sleman setiap hari sabtu dan minggu pukul 07.00 - 12.00. Petugas yang menimbang dan mencatat biasanya dibuatkan jadwal bergantian agar semua warga ikut berpartisipasi.

Untuk solusi pengelolaan sampah organik, Bapak Parjiyo mengatakan masyarakat yang masih memiliki lahan di lingkungan rumahnya bisa menimbun sampah organik dengan membuat lubang di tanah, lalu disiram air secukupnya, kemudian ditimbun lagi dengan tanah dan dibiarkan selama 2 mingguan. Hasilnya sampah organik tersebut bisa menjadi kompos yang bermanfaat untuk kesuburan tanah. Kompos tersebut bisa untuk pupuk tanaman hias, dan dampak di tanaman membuat subur, daunnya bagus, serta mengemat biaya pembelian pupuk.

0 komentar:

Posting Komentar