Jumat, 30 April 2021

Pola Interaksi Sosial Nelayan Dalam Mempertahankan Hidupnya

Elyza Alvinna Mu’arif (20310410074)  

Dosen Pembimbing : Dr. Arundati Shinta, M. A

Psikologi Sosial 1

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta




       Masyarakat nelayan merupakan masyarakat yang hidupnya bertahan dengan mengelola potensi sumber daya perikanan. Sebagai masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir, masyarakat nelayan memiliki karakteristik sosial yang berbeda dengan masyarakat yang tinggal di wilayah daratan. Di beberapa wilayah pesisir yang relatif berkembang pesat, struktur komunitasnya heterogen, dengan etika profesional yang tinggi, solidaritas dan keterbukaan sosial yang kuat, serta karakteristik interaksi sosial yang dalam. Hal ini dikarenakan proporsi kebijakan pembangunan di bidang sosial, ekonomi, dan budaya industri perikanan sangat kompleks.

       Masyarakat nelayan secara keseluruhan memiliki pola interaksi yang dalam, terlihat dari hubungan kerjasama antar kegiatan, kontak bersama antara nelayan dengan nelayan, dan dengan masyarakat lainnya. Sesuai dengan budaya masyarakat nelayan, menjalankan usaha dan mempertahankan sistem tetap untuk menjalankan usaha. Budaya masyarakat nelayan merupakan sistem ideologi atau sistem kognitif masyarakat nelayan yang dijadikan acuan perilaku sosial budaya oleh individu dalam interaksi sosial. Dalam proses interaksi sosial yang mendalam, komunitas nelayan memiliki karakteristik yang berbeda dengan komunitas lainnya. Seperti disebutkan di atas, cara komunitas nelayan berinteraksi merupakan proses yang menentukan dalam kehidupan berkelanjutan.

       Pada dasarnya kelompok masyarakat nelayan memiliki beberapa perbedaan karakteristik sosial. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada kelompok umur, tingkat pendidikan, status sosial dan kepercayaan. Dalam suatu kelompok nelayan, berdasarkan hubungan antara nelayan dan masyarakat Townsley, sering ditemukan perbedaan kohesi internal (Widodo, 2006). Selain itu pengelompokan nelayan merupakan elemen sosial yang sangat penting dalam struktur masyarakat pesisir. Kebudayaan mereka menjadikan tingkah laku sosial dan budaya seluruh masyarakat pesisir menjadi ciri khas.

Referensi:

Kusnadi. 2004. Mengatasi Kemiskinan Nelayan Jawa Timur, Pendekatan Terintegrasi. Yokyakarta: Pembaharuan.

Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar Ringkas. Jakarta: CV Rajawali.

Imron. 2003. Pengembangan Ekonomi Nelayan dan Sistem Sosial Budaya. Jakarta: PT Gramedia.

Sastrawidjaya. 2002. Nelayan dan Kemiskinan. Jakarta: Pradnya Paramita.

Widodo,J dan Suadi. 2006. Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Laut. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Suharto. 2002. Globalisasi, Kapitalisme dan Negara Kesejahteraan; Mengkaji Peran Negara Dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial di Indonesia. Dalam Jurnal Penelitian dan Pengembangan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol. 7 No. 4.


Tulisan ini adalah narasi untuk lomba memotret bertemakan "Street Photography" yang diselenggarakan oleh Kelas Jakarta,Photo Walk Ramean dan berkolaborasi dengan Xiaomi Indonesia. Periode lomba berlangsung pada tanggal 1 April - 1 Mei 2021.




0 komentar:

Posting Komentar