TANTANGAN PERUBAHAN DIRI DALAM
OLAHRAGA
PSIKOLOGI INOVASI
ESAI 5 - LAKUKAN PERUBAHAN DIRI
DOSEN PENGAMPU: Dr., Dra. ARUNDATI
SHINTA, MA.
22310410108
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
DESEMBER 2024
Menjaga kesehatan adalah salah satu langkah penting untuk
mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Salah satu cara untuk mewujudkannya
adalah dengan menjalani pola hidup sehat, termasuk olahraga rutin setiap hari.
Kebiasaan ini tidak hanya meningkatkan kebugaran fisik, tetapi juga berdampak
positif pada kesehatan mental dan emosional.
Sebelum adanya tugas untuk melakukan perubahan diri dalam hal olahraga, saya telah berolahraga secara rutin dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari, saya berjalan kaki sejauh 1,7 kilometer dengan waktu tempuh 20 menit. Rutinitas ini saya lakukan karena lokasi tempat tinggal dengan tempat bekerja dapat ditempuh dengan berjalan kaki daripada menggunakan kendaraan. Aktivitas ini bukan hanya mudah dilakukan, tetapi juga memberikan banyak manfaat, seperti meningkatkan kesehatan jantung, memperbaiki sirkulasi darah, serta membantu menurunkan tingkat stres. Berjalan kaki di pagi hari juga memberi kesempatan untuk menikmati udara segar dan sinar matahari yang kaya akan vitamin D. Selain berjalan kaki, sepulang kerja di sore hari saya juga menyempatkan untuk skipping selama 15-20 menit. Tak hanya itu, saya juga menggunakan alat waist twisting sebagai bagian dari rutinitas olahraga saya. Alat ini sangat mudah dan dapat digunakan dalam rumah dikala musim hujan seperti saat ini.
Tantangan utama yang saya hadapi adalah kebiasaan untuk
berolahraga di pagi hari, khususnya jogging. Meskipun saya menyadari pentingnya
aktivitas ini untuk meningkatkan stamina dan kesehatan jantung, ketidaknyamanan
dan rasa malas seringkali menghalangi saya. Kebiasaan berolahraga di pagi hari
memerlukan perubahan dalam pola pikir dan rutinitas harian saya, yang sering
kali sulit dilakukan. Individu sering kali mengalami resistensi terhadap
perubahan karena ketidakpastian dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Hal ini
dapat menjelaskan mengapa saya merasa sulit untuk beralih dari rutinitas yang
sudah nyaman menuju jogging di pagi hari. Proses inovasi tidak hanya melibatkan
perubahan fisik, tetapi juga perubahan mental. Untuk mengatasi tantangan ini,
diperlukan pendekatan yang inovatif, seperti menetapkan tujuan kecil yang
realistis dan membangun kebiasaan baru secara bertahap. Misalnya, saya bisa
mulai dengan menjadwalkan jogging selama 5 menit di pagi hari, lalu secara
bertahap meningkatkan durasinya. Dengan cara ini, saya dapat mengurangi rasa
cemas dan meningkatkan rasa percaya diri dalam menjalani aktivitas baru.
Kesimpulan:
Perubahan dalam rutinitas olahraga, khususnya dalam hal
jogging di pagi hari, merupakan tantangan yang tidak hanya bersifat fisik tetapi
juga psikologis. Mengaitkan pengalaman ini dengan psikologi inovasi membantu
saya memahami bahwa perubahan memerlukan waktu, kesabaran, dan pendekatan yang
sistematis. Dengan memahami dan mengatasi permasalahan ini, saya berharap dapat
mengembangkan kebiasaan olahraga yang lebih baik dan lebih sehat di masa depan.
REFERENSI:
Lukman, Afit M., and Oki Rahmanto. 2020.
Aplikasi Panduan Pola Hidup Sehat." Jurnal
Khatulistiwa Informatika, vol. 6, no. 1, 2020, pp. 64-70. Baresi, Rizky M.
2022. Resume Psikologis Olahraga. Garut. FPIK Universitas Garut.








0 komentar:
Posting Komentar