Jumat, 20 Desember 2024

Esai 5 - Perubahan Diri Rosita

 

TANTANGAN PERUBAHAN DIRI DALAM OLAHRAGA

PSIKOLOGI INOVASI

ESAI 5 - LAKUKAN PERUBAHAN DIRI

DOSEN PENGAMPU: Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA.

   

ROSITA

22310410108

 FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

DESEMBER 2024

  

Menjaga kesehatan adalah salah satu langkah penting untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan menjalani pola hidup sehat, termasuk olahraga rutin setiap hari. Kebiasaan ini tidak hanya meningkatkan kebugaran fisik, tetapi juga berdampak positif pada kesehatan mental dan emosional.

Sebelum adanya tugas untuk melakukan perubahan diri dalam hal olahraga, saya telah berolahraga secara rutin dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari, saya berjalan kaki sejauh 1,7 kilometer dengan waktu tempuh 20 menit. Rutinitas ini saya lakukan karena lokasi tempat tinggal dengan tempat bekerja dapat ditempuh dengan berjalan kaki daripada menggunakan kendaraan. Aktivitas ini bukan hanya mudah dilakukan, tetapi juga memberikan banyak manfaat, seperti meningkatkan kesehatan jantung, memperbaiki sirkulasi darah, serta membantu menurunkan tingkat stres. Berjalan kaki di pagi hari juga memberi kesempatan untuk menikmati udara segar dan sinar matahari yang kaya akan vitamin D. Selain berjalan kaki, sepulang kerja di sore hari saya juga menyempatkan untuk skipping selama 15-20 menit. Tak hanya itu, saya juga menggunakan alat waist twisting sebagai bagian dari rutinitas olahraga saya. Alat ini sangat mudah dan dapat digunakan dalam rumah dikala musim hujan seperti saat ini.


Tantangan utama yang saya hadapi adalah kebiasaan untuk berolahraga di pagi hari, khususnya jogging. Meskipun saya menyadari pentingnya aktivitas ini untuk meningkatkan stamina dan kesehatan jantung, ketidaknyamanan dan rasa malas seringkali menghalangi saya. Kebiasaan berolahraga di pagi hari memerlukan perubahan dalam pola pikir dan rutinitas harian saya, yang sering kali sulit dilakukan. Individu sering kali mengalami resistensi terhadap perubahan karena ketidakpastian dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Hal ini dapat menjelaskan mengapa saya merasa sulit untuk beralih dari rutinitas yang sudah nyaman menuju jogging di pagi hari. Proses inovasi tidak hanya melibatkan perubahan fisik, tetapi juga perubahan mental. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan pendekatan yang inovatif, seperti menetapkan tujuan kecil yang realistis dan membangun kebiasaan baru secara bertahap. Misalnya, saya bisa mulai dengan menjadwalkan jogging selama 5 menit di pagi hari, lalu secara bertahap meningkatkan durasinya. Dengan cara ini, saya dapat mengurangi rasa cemas dan meningkatkan rasa percaya diri dalam menjalani aktivitas baru.

Kesimpulan:

Perubahan dalam rutinitas olahraga, khususnya dalam hal jogging di pagi hari, merupakan tantangan yang tidak hanya bersifat fisik tetapi juga psikologis. Mengaitkan pengalaman ini dengan psikologi inovasi membantu saya memahami bahwa perubahan memerlukan waktu, kesabaran, dan pendekatan yang sistematis. Dengan memahami dan mengatasi permasalahan ini, saya berharap dapat mengembangkan kebiasaan olahraga yang lebih baik dan lebih sehat di masa depan.

  

REFERENSI:

 Fauzi, Lukman. 2013. Intensitas Jalan Kaki terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah. KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, vol. 8, no. 2, 2013.

Lukman, Afit M., and Oki Rahmanto. 2020. Aplikasi Panduan Pola Hidup Sehat." Jurnal Khatulistiwa Informatika, vol. 6, no. 1, 2020, pp. 64-70. Baresi, Rizky M. 2022. Resume Psikologis Olahraga. Garut. FPIK Universitas Garut.

0 komentar:

Posting Komentar