Bangkit Dari Kegagalan
Essay Pengganti Kuliah Psikologi
Inovasi
(Semester Ganjil 2022/2023)
Astin Lestari (20310410071)
Dosen Pengampu: Dr., Dra.
Arundati Shinta, M.A
Fakultas Pikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Tentu
saja kita sudah tidak asing lagi dengan kata kegegalan dalam kehidupan sehari
hari kita. Ntah itu kegagalan dalam hal yang kecil maupun dalam hal yang besar.
Namun dalam kegagalan tersebut pastinya kuta dihadapkan oleh dua pilihan yaitu
Fight atau flight.
Saya
sendiri pun pernah mengalai kegagalan dalam hidup saya dan itu pun bukan hanya
sekali contoh kegagalan yang pernah saya alami ialah ketika saya mengikuti tes
PTN dibeberapa niversitas negri saya gagal bahkan Cuma tes PTN saja yang saya
lakukan melainkan tes mandiri diperguruan tinggi tersebut saya pun gagal. Pas saat
itu saya juga merasa sangat sedih bahkan saya sempat mau flight (melarika diri)
tapi saya sadari kalau saya menyerah mau jadi apa diri saya apa yang harus saya
kembangkan bahkan saat itu saya kehilangan percaya diri saya.. tapi pada saat
itu support dari orang orang sekitar memanglah sangat berpengaruh pada kita,
dari situ saya memilih untuk fight (melawan) dan saya terus berfikir positif
dan terus berusaha sehingga sampai saat ini yang allhamdulilah sudah baik dan
akan diusahakan jauh lebih baik lagi.
Kegagalan
dalam bahasa Indonesia berasal dari kata gagal. Menurut KBBI, kata gagal
memiliki dua arti yaitu pertama, tidak berhasil, tidak tercapai, maksudnya
adalah keinginannya untuk menjadi juara. Kedua, tidak jadi, seperti gagal panen
yang artinya tidak jadi panen. Kegagalan
dengan kata asal “gagal” merupakan kondisi di mana ketidakmampuan kita dalam
menuju tujuan yang sudah ditetapkan ataupun mewujudkan keinginannya. Kegagalan
juga bisa diartikan beragam oleh setiap individu manusia. Hal ini sejalan dengan
pendapat Santrock, mengartikan kegagalan merupakan kondisi tidak terwujudkannya
suatu harapan dengan yang diperolehnya, dengan kondisi seperti inilah yang
memicu konflik emosional dalam diri seseorang. Kesenjangan antara diri aktual
dan diri ideal “seseorang menjadi apa” apabila tidak terwujud maka, dapat
menganggap dirinya telah gagal serta yang memicu pula hadirnya rasa depresi.
Cara
bangkit dari kegagalan pertama yang bisa Anda lakukan adalah dengan memisahkan
antara kegagalan dengan identitas diri Anda. Artinya, kegagalan tidak
seharusnya menjadi fokus yang membuat diri Anda lemah. Kegagalan hanya satu
episode kehidupan di mana Anda belum benar-benar menemukan cara terbaik untuk
mewujudkan rencana dan impian.
Dengan
kata lain, ketika Anda belum berhasil mendapatkan apa yang Anda inginkan, bukan
berarti Anda gagal. Pemikiran positif seperti ini perlu Anda miliki supaya Anda
bisa melihat kegagalan dari sisi lain tanpa menjadikan kegagalan sebagai
sesuatu yang personal dan merusak kepercayaan diri dan harga diri
Anda.
0 komentar:
Posting Komentar