Keberanian Bersuara Melalui Karya yang Dilombakan
Essay
Prestasi 1
Psikologi
Inovasi
(Semester
Ganjil
2022/2023)
Rifa
Rufianti (20310410053)
Dosen
Pengampu : Dr., Dra.
Arundati Shinta, M.A
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Saya pernah mendengar pepatah yang mengatakan bahwa “yang
tertulis akan abadi, yang terucap akan berlalu bersama angin”. Betapa kuat
pengaruhnya tulisan terhadap pemikiran, membuat saya ingin terus belajar. Entah
apa yang menjadi tujuan saya, tetapi menulis adalah nafas bagi saya. Rasanya berat
sekali kalau sampai berhenti menulis. Keinginan menghidupkan tulisan selalu
muncul ketika saya sedang membaca, berjalan, beraktivitas, dan menjelang tidur.
Rasanya belum lengkap kalau belum menulis sebuah karya. Namun, ada kelemahan
dalam diri saya ketika menulis puisi, yaitu minimnya kosa kata dan kurangnya
penghayatan dalam menyusun puisi. Menurut Permatahati (dalam Muffarochah, 2022) kesulitan
dalam menulis ini adalah hal yang wajar karena kemampuan menulis bukanlah hal
yang instan, tetapi memerlukan latihan menulis terus menerus.
Dengan menulis, saya menjadi berani bersuara meskipun
sebatas perspektif pikiran saya sendiri, endapan inspirasi, dan perasaan sepi
yang mendorong saya untuk menulis daripada hanya bengong tidak memikirkan
apa-apa. Namun, kekuatan terbesar saya untuk kemudian berani menulis adalah
kesempatan untuk bersuara sebebas-bebasnya karena dengan menulis saya seperti
bicara, tetapi yang mendengar adalah objek mati atau orang yang sebenarnya tidak
ada. Meskipun demikian saya bisa merasakan orang yang mendengarkan suara hati
saya melalui tulisan.
Menurut Tarigan (dalam Muffarochah, 2022), menulis merupakan
kemampuan atau ketrampilan berbahasa sebagai sarana berkomunikasi secara tidak langsung
atau tanpa tatap muka dengan orang lain. Alasan inilah yang akhirnya membuat
saya berani menulis dan menyuarakan pendapat saya meskipun dengan kemampuan
menulis yang masih sangat terbatas. Pada kesempatan kali ini, saya mengikuti
Lomba Menulis Puisi yang diselenggarakan oleh Cahaya Pelangi Media dengan tema “Cinta”.
Pendaftaran dan pengumpulan karya puisi ini dimulai pada tanggal 1-30 Oktober
2022. Adapun ketentuan karya ini yaitu:
1. Minimal 3 bait, maksimal 4 bait (perbait 4 baris),
2. Bionarasi 50 kata (tanpa foto),
3. Naskah disusun rapi menggunakan jenis font Times New Roman (TNR) dan spasi 1,5,
4. Karya puisi yang telah disusun dalam bentuk file
word dikirim ke panitia lomba menulis puisi melalui chat pribadi WhatsApp.
Benefit yang akan diperoleh penulis yaitu piala kaki
putih, piala kejuaraan marmer, plakat akrilik, selempang, buku antologi, piagam
penghargaan, e-piagam, e-book, dan bookmark. Selain itu, ada spesial gift yang
akan diperoleh yaitu 100 penulis terpilih mendapatkan bulpen, 30 penulis
terpilih mendapatkan gantungan kunci, dan 20 penulis terpilih mendapat kartu
ucapan.
Untuk
mengatasi kelemahan saya dalam menulis puisi yaitu dengan membaca puisi orang
lain, memperhatikan bagaimana susunan puisi yang benar, dan memahami kriteria
puisi yang menarik. Dengan demikian saya bisa mengatasi kelemahan saya dalam
menulis puisi.
DAFTAR PUSTAKA
Muffarochah, M. (2022). Teknik akrostik dalam
meningkatkan menulis puisi. Jurnal inovasi karya ilmiah guru, 2(1),
92-99.
0 komentar:
Posting Komentar