PELAYANAN INOVATIF SPIRITUAL DAN SOSIAL: MEMBANGUN
KESADARAN KEBERSIHAN MUSHOLA
MATA KULIAH PSIKOLOGI INOVASI
ESAI PRESTASI 1: PELAYANAN MASYARAKAT
DOSEN PENGAMPU: Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA.
AISYAH ZULAINA
22310410067
PSIKOLOGI SJ
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
DESEMBER 2024
Mushola adalah ruangan, tempat
atau rumah kecil menyerupai masjid yang digunakan sebagai tempat Sholat dan
mengaji bagi umat Islam. Berbeda dengan masjid dari segi fungsi karena tidak
bisa dipakai untuk Sholat berjamaah skala besar seperti halnya untuk Sholat Jum’at.
Meskipun begitu, menjaga kebersihan mushola bukan hanya menjadi tanggung jawab
individu, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama dalam menjaga kebersihan untuk
menjaga kenyamanan para jamaah. Namun tidak dipungkiri bahwa masih ada sebagian
mushola yang kebersihan kurang terjaga atau hanya mengandalkan marbot saja. Oleh
karena itu, membangun kesadaran keberhasilan mushola menjadi hal yang penting
untuk dilakukan, baik secara individu maupun kolektif.
Langkah awal dalam membangun
kesadaran ini adalah memahami pentingnya kebersihan sebagai bagian dari iman. Mushola
yang bersih tidak hanya memberikan kenyamanan fisik tetapi juga mendukung
kekhusukan dalam beribadah. Dengan lingkungan yang bersih, jamaah dapat lebih
fokus melaksanakan ibadah tanpa terganggu oleh bau tidak sedap, debu, atau
fasilitas yang kurang terawat.
Selain itu, membangun
kesadaran juga membutuhkan edukasi yang berkesinambungan. Hal ini dapat
dilakukan melalui kegiatan seperti pengajian yang diselingi pesan-pesan tentang
pentingnya kebersihan, memasang poster yang berisi ajakan menjaga kebersihan,
atau membuat program kerja bakti rutin bersama warga sekitar. Edukasi ini
bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kebersihan sebagai tanggung jawab
bersama, bukan hanya tugas pengurus mushola.
Dalam upaya ini, saya turut
berkontribusi secara langsung dalam membersihkan mushola Al-Ghozali di Jalan Sembada
No.8B, Kledokan, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Bersama beberapa rekan, saya membersihkan berbagai area mushola,
termasuk menyapu lantai ruangan utama agar bebas dari debu dan kotoran. Selain itu,
saya juga membersihkan lemari penyimpanan perlengkapan ibadah, seperti mukena,
sarung, dan sajadah, agar tetap teratur dan tidak berbau apek. Terdapat wastafel
dengan rak gelas diatasnya tak luput dari kebersihan agar tidak tersumbat dan
terhindar dari noda yang mengganggu kenyamanan jamaah.
Untuk memastikan hasil yang
lebih maksimal, saya mengusulkan penggunaan pewangi untuk memberikan aroma
segar di ruang utama. Aktivitas ini tidak hanya membuat mushola lebih bersih
dan nyaman, tetapi juga memberikan rasa puas karena telah berkontribusi bagi
kenyamanan jamaah dalam beribadah.
Kesadaran keberihan mushola
bukan hanya tanggung jawab pengurus, tetapi menjadi tugas kita bersama. Dengan menjadikan
kebersihan sebagai bagian dari kebiasaan dan tanggung jawab kolektif, kita
tidak hanya menjaga kesucian temapt ibadah, tetapi juga mempererat solidaritas
di antara jamaah.
Membangun kesadaran
kebersihan mushola adalah bentuk kepedulian sederhana yang berdampak besar. Mushola
yang bersih mencerminkan masyrakat yang peduli, bertanggung jawab, dan memahami
esensi ibadah yang tidak hanya bersifat spiritual, tetapi juga berakar pada
kebersihan dan keteraturan dalam kehidupan sehari-hari.
0 komentar:
Posting Komentar