Nama : Sillvi Yunia Anggraeni
Nim : 22310410019
Matkul : Psikologi Inovasi
Prodi : Psikologi A1
Dosen Pengampu : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA
Berbagi
Makanan di malam Jumat Berkah: Kepedulian di lingkungan Masjid & Panti
Asuhan
Pelayanan masyarakat adalah cerminan nilai kemanusiaan dan
rasa syukur atas rezeki yang dimiliki. Salah satu kegiatan sosial yang sering
dilakukan masyarakat Indonesia adalah berbagi makanan pada malam Jumat, yang
dikenal sebagai Jumat Berkah. Tradisi ini tidak hanya menjadi sarana untuk
membantu sesama, tetapi juga memperkuat solidaritas sosial dan spiritualitas di
tengah masyarakat. Masjid dan panti asuhan adalah dua tempat yang kerap menjadi
pusat kegiatan berbagi ini, karena keduanya memiliki peran penting sebagai
tempat berkumpulnya umat dan sebagai rumah bagi mereka yang membutuhkan.
Berbagi makanan di masjid biasanya dilakukan setelah salat
Jumat, kali ini di lakukan pas malam jumatnya di mana jamaah setelah solat
& mendengarkan ceramah dapat langsung menerima makanan yang telah
disediakan. Sementara itu, panti asuhan menjadi tempat yang ideal untuk
memberikan kebahagiaan kepada anak-anak yang hidup tanpa keluarga. Dengan
berbagi makanan di dua tempat ini, kegiatan malam Jumat Berkah menjadi lebih
bermakna karena tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga memberikan
kebahagiaan emosional dan spiritual bagi penerima maupun pemberi.
Makna Berbagi Makanan di Jumat Berkah
Berbagi makanan pada hari Jumat memiliki makna yang dalam,
terutama dalam tradisi Islam. Jumat adalah hari yang mulia, di mana umat Muslim
dianjurkan untuk memperbanyak amal baik, termasuk sedekah dan berbagi kepada
sesama. Mubarok (2020) menjelaskan bahwa berbagi makanan pada hari Jumat
merupakan salah satu bentuk rasa syukur kepada Allah atas nikmat yang telah
diberikan. Dengan berbagi, kita juga menunjukkan kepedulian terhadap mereka
yang kurang beruntung.
Selain itu, kegiatan ini menjadi pengingat bahwa rezeki yang
kita miliki bukanlah milik kita sepenuhnya, melainkan titipan yang harus
dimanfaatkan untuk kebaikan. Dalam konteks sosial, berbagi makanan dapat
mempererat hubungan antarindividu dan menciptakan lingkungan yang lebih peduli
dan harmonis.
Peran Masjid dan Panti Asuhan dalam Kegiatan Berbagi
Masjid memiliki peran sentral dalam kehidupan masyarakat
Muslim, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan
sosial. Dalam kegiatan Jumat Berkah, masjid sering menjadi tempat pengumpulan
dan distribusi makanan. Jamaah yang hadir untuk salat Jumat dapat dengan mudah
berpartisipasi dalam kegiatan ini, baik sebagai donatur maupun sebagai
penerima. Rahmawati dan Prasetyo (2019) mencatat bahwa masjid berfungsi sebagai
jembatan antara mereka yang memiliki kelebihan rezeki dengan mereka yang
membutuhkan.
Sementara itu, panti asuhan adalah tempat di mana anak-anak
yang kehilangan orang tua atau tidak memiliki dukungan keluarga tinggal dan
mendapatkan perhatian. Anak-anak di panti asuhan sering kali membutuhkan
perhatian dan kasih sayang dari masyarakat luar. Berbagi makanan di panti
asuhan memberikan mereka kebahagiaan sederhana, sekaligus menunjukkan bahwa
mereka tidak sendirian. Menurut Suryani (2021), perhatian yang diberikan kepada
anak-anak panti asuhan melalui kegiatan seperti ini dapat meningkatkan rasa
percaya diri dan kebahagiaan mereka.
Dampak Positif bagi Penerima dan Pemberi
Kegiatan berbagi makanan tidak hanya memberikan dampak
positif bagi penerima, tetapi juga bagi pemberi. Bagi penerima, seperti
anak-anak di panti asuhan, makanan yang diterima bukan hanya sekadar memenuhi
kebutuhan fisik, tetapi juga membawa kebahagiaan dan rasa dihargai. Anak-anak
tersebut merasa bahwa masih ada orang-orang yang peduli terhadap mereka,
meskipun mereka hidup tanpa keluarga.
Bagi pemberi, kegiatan berbagi memberikan kepuasan batin dan
rasa syukur. Putri dan Nugraha (2020) mencatat bahwa berbagi kepada orang lain
dapat meningkatkan kesejahteraan emosional pemberi, karena mereka merasa telah
melakukan sesuatu yang bermakna. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi
pengingat bahwa rezeki yang dimiliki harus dimanfaatkan untuk membantu orang
lain.
Secara keseluruhan, kegiatan berbagi makanan di malam Jumat
Berkah juga memiliki dampak positif bagi masyarakat secara umum. Tradisi ini
memperkuat solidaritas sosial dan menciptakan lingkungan yang lebih peduli.
Dengan melibatkan masjid dan panti asuhan, kegiatan ini dapat menjangkau lebih
banyak orang dan memberikan dampak yang lebih besar.
Langkah-Langkah Pelaksanaan Program malam Jumat Berkah
Untuk memastikan keberhasilan program malam Jumat Berkah,
diperlukan perencanaan yang matang. Langkah pertama adalah mengidentifikasi
kebutuhan masyarakat yang akan dibantu, seperti jumlah makanan yang diperlukan
dan lokasi pembagian. Setelah itu, penggalangan dana dapat dilakukan dengan
melibatkan jamaah masjid atau komunitas lokal.
Distribusi makanan harus dilakukan dengan cara yang sopan
dan menghormati martabat penerima. Di masjid panti asuhan, makanan dapat
dibagikan setelah salat mahgrib. Selain itu, kegiatan ini juga dapat disertai
dengan pemberian edukasi atau kegiatan tambahan, seperti bermain bersama
anak-anak di panti asuhan untuk menciptakan momen yang lebih berkesan.
Kesimpulan
Berbagi makanan di malam Jumat Berkah adalah salah satu
bentuk pelayanan masyarakat yang sederhana namun penuh makna. Kegiatan ini
tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada penerima, tetapi juga membawa
kebahagiaan dan kepuasan batin bagi pemberi. Lingkungan masjid & panti
asuhan menjadi tempat yang ideal untuk melaksanakan kegiatan ini, karena
keduanya memiliki peran penting dalam mendukung kebutuhan masyarakat yang
membutuhkan.
Dengan perencanaan yang baik, tradisi berbagi makanan di
hari Jumat Berkah dapat terus dilakukan dan memberikan dampak positif yang
lebih besar. Sebagai manusia yang diberikan rezeki lebih, sudah sepatutnya kita
memanfaatkan kesempatan ini untuk berbagi dan menciptakan lingkungan yang lebih
peduli. Karena pada akhirnya, berbagi tidak hanya menambah keberkahan dalam
hidup kita, tetapi juga mempererat hubungan kita dengan sesama.
Daftar Pustaka
Mubarok, A. (2020). Keutamaan berbagi dalam perspektif
Islam. Jurnal Studi Islam dan Sosial, 9(2),
88–97.
Rahmawati, F., & Prasetyo, H. (2019). Peran bantuan
sosial terhadap kesejahteraan penerima di
daerah rawan pangan. Jurnal
Ketahanan Sosial, 6(1), 56–68.
Suryani, E. (2021). Solidaritas dan empati dalam berbagi
makanan: Kajian sosiologi masyarakat
perkotaan. Jurnal Sosiologi
Indonesia, 14(2), 102–115.
Putri, D. R., &
Nugraha, A. P. (2020). Dampak berbagi terhadap kesejahteraan emosional
pemberi:
Studi kuantitatif. Psikohumaniora: Jurnal Psikologi, 15(3), 127–135.







0 komentar:
Posting Komentar