Minggu, 22 Desember 2024

Oleh : M. Ekky Wahyu Mumpuni 22310420017 Esai 4 : partisipasi lomba

 Mengasah Kreativitas dan Inovasi Melalui Lomba di RSA UGM

Oleh : M. Ekky Wahyu Mumpuni

22310420017

Esai 4 : partisipasi lomba

Mata kuliah psikologi inovasi

Dosen pengampu : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA

 



Lomba Memasak Nasi Goreng: Membentuk Kreativitas dan Inovasi Karyawan

 

Lomba memasak nasi goreng yang diadakan untuk karyawan Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM) menjadi momen unik yang menggabungkan keterampilan kuliner dengan pengembangan kreativitas. Lomba ini diikuti oleh civitas hospitalia, termasuk mahasiswa magang, koass, serta mahasiswa nasional dan internasional. Kehadiran jajaran petinggi RSA UGM turut memeriahkan acara ini, menciptakan suasana yang kompetitif sekaligus kolaboratif.

Persiapan lomba dimulai seminggu sebelumnya. Tim kami mempelajari berbagai bahan nasi goreng, mengidentifikasi keunikan masakan tersebut, dan mengeksplorasi rasa-rasa khas yang dapat menjadi nilai tambah. Kami juga menerapkan strategi memasak yang cepat namun tetap enak untuk menghadapi waktu terbatas. Aktivitas ini sejalan dengan teori bahwa kreativitas adalah kemampuan menghasilkan ide-ide baru, sedangkan inovasi adalah penerapan ide tersebut untuk menciptakan hasil yang unik dan bernilai (Pitri, S. dkk 2024). Kompetisi ini menciptakan ruang bagi karyawan untuk keluar dari rutinitas sehari-hari dan mempraktikkan inovasi dalam bentuk kuliner.

Pada hari perlombaan, antusiasme peserta sangat tinggi. Setiap tim berusaha menciptakan hidangan yang tidak hanya lezat tetapi juga memiliki nilai estetika. Kompetisi ini tidak hanya mengembangkan keterampilan memasak tetapi juga memperkuat kolaborasi tim, yang merupakan elemen penting dalam proses kreatif (Pitri, S. dkk 2024). Meskipun tim kami tidak memenangkan perlombaan, pengalaman ini mengajarkan pentingnya eksplorasi ide dan keberanian mengambil risiko dalam berinovasi.

 

Lomba Merias Ruangan

 

Lomba merias ruangan diikuti oleh seluruh civitas hospitalia RSA UGM, dengan penilaian berdasarkan daya tarik visual dan kebersihan ruangan. Meskipun tim dari laboratorium kami memutuskan untuk tidak merias ruangan secara estetis karena sifat ruangan yang tidak umum dikunjungi, kami fokus pada kebersihan dan kerapihan internal. Seluruh anggota laboratorium bekerja sama untuk membersihkan dan merapikan ruangan dengan teliti.

Keputusan kami untuk tidak mengikuti arus kompetisi dekoratif dapat dijelaskan melalui teori inovasi dan kreativitas. Dalam buku yang dirujuk, kreativitas tidak selalu harus menghasilkan sesuatu yang baru secara visual, melainkan dapat diwujudkan dalam bentuk pemecahan masalah yang lebih praktis dan sesuai kebutuhan (Pitri, S. dkk 2024). Fokus pada kerapihan internal menunjukkan bagaimana inovasi sederhana dapat diterapkan untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan produktif.

Meskipun hasil akhir lomba tidak berpihak pada kami karena tidak ada dekorasi khusus, kepuasan kami berasal dari keberhasilan menjaga standar kerapihan yang optimal. Hal ini membuktikan bahwa inovasi tidak selalu tentang menciptakan sesuatu yang megah; terkadang, inovasi terletak pada kesederhanaan yang berdampak positif (Pitri, S. dkk 2024).

Kedua lomba ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga mendukung pengembangan kreativitas dan inovasi para peserta. Sebagaimana dijelaskan dalam penelitian, manajemen inovasi yang baik dapat meningkatkan kreativitas pegawai hingga 79.2% (Pitri, S. dkk 2024). RSA UGM, melalui lomba-lomba ini, telah memberikan ruang untuk mengasah kemampuan kreatif dan inovatif karyawannya, memperkuat nilai kolaborasi, dan meningkatkan kepuasan kerja.


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Pitri, S. A., Badrudin, B., & Kasmin, K. (2024). Hubungan Manajemen Inovasi dengan Kreativitas Pegawai di Kementerian Agama Kabupaten Purwakarta. Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal, 6(3), 1248-1256.

 

 


Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar