Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Klinik Psikologi

Sabtu, 22 Februari 2025

Ujian Remedial Psikologi Inovasi JEKSON WNEDA 23310420092

 

UJIAN SUSULAN PSIKOLOGI INOVASI

Nama : Jekson Wenda
(0823310420092)
matkul;Psikologi inovasi
Kelas : A,SJ



Jawaban !

1.keberhasilan seseorang dalam meraih tujuan tertentu adalah adanya motivasi berprestasi. Motivasi berprestasi memang memiliki peran penting dalam pengembangan individu dan dalam pencapaian tujuan. Kalau seseorang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, maka ia cenderung memiliki orientasi terhadap pencapaian dan melakukan upaya maksimal untuk meraih keberhasilan. Motivasi berprestasi juga berhubungan erat dengan kualitas hidup, kepuasan diri, dan peningkatan kinerja dalam berbagai bidang.
Dalam konteks pendidikan, mulai dari tingkat dasar, menengah sampai perguruan tinggi, motivasi berprestasi sangat penting bagi seorang siswa atau mahasiswa untuk bisa meraih sukses dalam proses pendidikannya. Secara istimewa, motivasi berprestasi berperan sangat penting dan menentukan bagi seorang mahasiswa di perguruan tinggi. Mahasiswa dengan tingkat kemandirian belajarnya yang berbeda dengan fase-fase sebelumnya, biasanya dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam berpikir dan perencanaan dalam bertindak. Oleh karena itu, berpikir kritis dan bertindak secara cepat serta tepat menjadi karakter yang cenderung melekat pada diri setiap mahasiswa (Arum, 2022).

Bagi seorang mahasiswa Motivasi berprestasi dikatakan sebagai faktor penting karena dapat memberikan sejumlah manfaat yang signifikan, antara lain untuk meningkatkan kinerja akademik. Motivasi berprestasi dapat meningkatkan kinerja akademik seorang mahasiswa. Ketika seorang mahasiswa memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai prestasi tinggi, otomatis ia akan lebih berfokus, memiliki dorongan untuk belajar dengan tekun, dan mencapai hasil yang lebih baik dalam ujian dan tugas-tugas akademik (Bong, M., Clark, R.E., & Kim, 2016).

 

 dorongan berprestasi yang dilakukan (nAff) (Harper, 1984).yang  dikemukakan oleh Gregor McDouglas dalam sebuah disertasi PhD-nya yang berdasarkan penelitiannya di Kerala, India sangat luarbiasa karena mampu menonolong masyarakat Kerela untuk menemukan motivasi dorongan berprestasi.

Namun sebagian besar masyarakat indonesia pada umumnya dan lebih khususnya  mahasiswa UP45 yang sering mengalami kesulitan dalam mencapai dorongan berprestasi.
menurut saya ada beberapa alasan yang menjadi hambatan ,diantaranya adalah

1.    kurangnya motivasi dan semnagat dari dalam diri untuk mencapai prestasi

2.    keterbatasan suberdaya,seperti biaya waktu dan fasilitas hal ini dapat menjadi hambatan berprestasi

3.    kurangnya pengetahuan dan keterampilan,hal ini juga dapat menjadi hambatan dalam berprestasi

4.    kurangnya dukungan sosial

5.    kondisi ekonomi

hal-hal diatas juga bisa menjadi faktor hambatan dalam mencapai dorongan berprestasi.namun hal-hal diatas tidak dapat dijadikan alasan yang kuat sebagai penghambatnya,karena kembali ke motivasi diri untuk mencapai prestasi.

 

2. berani untuk beruba adalah hal yang sangat penting yang harus konsisten dalam menjalankannya.hal ini yang kadang menjadi tantanganya yaitu tetap konsisten.mahasiswa up45 harus tekun dalam menjalankan perubahan diri. Untuk melakukan perubahan diri kita.

Perubahan diri adalah proses yang kompleks dan dinamis yang melibatkan perubahan dalam pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang. Proses perubahan diri dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk faktor internal, faktor eksternal, dan faktor psikologis.

Untuk itu 4 elemen Roger Wiseman (2003) sangat berguna dan baik untuk melakukan perubahan diri. Hal berlaku bagi siapa saja. Namun kadangkala menjadi hambatan dalam melakukan perubahan diri.

Faktor yang mempengaruhi perubahan diri dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu:

1. Faktor internal: Faktor internal meliputi motivasi, kesadaran, dan kemampuan seseorang.

2. Faktor eksternal: Faktor eksternal meliputi lingkungan, budaya, dan sosial.

3. Faktor psikologis: Faktor psikologis meliputi kepercayaan diri, harga diri, dan emosi.

Daftar Pustaka

1.    Arum, R. (2022). Apa itu Mahasiswa? Ini Pengertian dan Peranannya. Gramedia Blog. https://www.gramedia.com/best-seller/apa-itu-mahasiswa

2.    Bong, M., Clark, R. E., & Kim, S. K. (2016). Semantic and Motivational Predictors of Academic Achievement in Korean Elementary and Middle School Students. Motivation and Emotion, 40 (2), 195–208.

3.    Ryan, R. M., & Deci, E. L. (2000). Intrinsic and Extrinsic Motivations: Classic Definitions and New Directions. Contemporary Educational Psychology, 25(1), 54– 67. https://doi.org/10.1006/ceps.1999.1020

UJIAN REMIDIAL SEMESTER GENAP_Rizqi Bayu Nur Hanafi_22310410134

 

UJIAN REMIDIAL SEMESTER GENAP

Nama : Rizqi Bayu Nur Hanafi

NIM : 22310410134

Mata Kuliah : Psikologi Inovasi

 

SOAL

·       1. Salah satu tugas Psikologi Inovasi yang sifatnya tidak wajib adalah membuat esai prestasi. Meskipun namanya Esai Prestasi namun isinya adalah sama sekali tidak berkaitan dengan partisipasi dalam suatu kompetisi / lomba. Isi esai prestasi adalah minimal dua kegiatan pelayanan masyarakat yang sederhana dan atau membuat dua publikasi di media massa. Oleh karena sifatnya tidak wajib, maka sangat jarang mahasiswa yang membuatnya. Padahal sebenarnya pembuatan esai prestasi tersebut adalah aplikasi atau praktikum untuk kuliah tentang dorongan berprestasi (nAff) (Harper, 1984). Dorongan berprestasi tersebut (nAff) dikemukakan oleh Gregor McDouglas dalam sebuah disertasi PhD-nya yang berdasarkan penelitiannya di Kerala, India. Ia lulusan dari Harvard University, Amerika Serikat. Sebagai catatan, Kerala adalah salah satu negara bagian di India yang dahulunya miskin (terbelakang) namun sekarang maju pesat. Kunci kesuksesan masyarakat di Kerala yang menjadi topik penelitian Gregor McDouglas itu adalah kepemilikan dorongan berprestasi (nAff) yang kuat. Masyarakat Kerala mempunyai obsesi untuk berprestasi, dan saling mendukung untuk meraih kesuksesan. Mereka rajin membuat pelatihan untuk memajukan wirausaha, saling berkomentar / menulis hal-hal yang positif, dan sering mengundang tokoh-tokoh berprestasi untuk menginspirasi masyarakat. Para mahasiswa peserta mata kuliah Psikologi Inovasi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta juga didisain untuk menjadi maju dan sukses seperti halnya masyarakat di Kerala, India. Sayangnya, sangat sedikit mahasiswa yang bersedia membuat esai prestasi. Alasannya sederhana yakni: sifatnya tidak wajib, dianggap tidak berpengaruh langsung terhadap pencapaian nilai akhir, mahasiswa sibuk, kegiatan tersebut dianggap aneh, mahasiswa tidak terbiasa dengan kegiatan sosial. Situasi ini merisaukan dan menimbulkan pertanyaan apakah mahasiswa peserta Psikologi Inovasi UP45 memang harus dipaksa untuk maju? Apakah para mahasiswa lebih melihat keberadaan esai prestasi sebagai fenomena low hanging fruits daripada high hanging fruits sehingga enggan mengerjakan esai prestasi? Apa komentar Anda?

Jawaban : Tugas Psikologi Inovasi mengenai pembuatan esai prestasi yang tidak wajib ini sebenarnya merupakan peluang berharga bagi mahasiswa untuk mengembangkan dorongan berprestasi (nAff), sebagaimana yang dikemukakan oleh Gregor McDouglas dalam penelitiannya di Kerala, India. Dorongan berprestasi ini memiliki dampak signifikan dalam memotivasi individu untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi, bahkan dalam konteks yang sederhana seperti kegiatan sosial atau publikasi media. Namun, kenyataannya banyak mahasiswa yang kurang tertarik untuk mengerjakan esai prestasi ini, dengan berbagai alasan yang bisa dibahas lebih lanjut.

 

Masalah Utama: Kurangnya Motivasi untuk Mengikuti Tugas

Salah satu alasan utama mengapa mahasiswa enggan untuk membuat esai prestasi adalah sifatnya yang tidak wajib. Sebagai tugas yang tidak mempengaruhi langsung nilai akhir, banyak mahasiswa merasa tidak ada insentif kuat untuk melakukannya. Selain itu, banyak yang merasa kegiatan tersebut aneh, bahkan tidak relevan dengan kehidupan akademis mereka. Sebagian besar mahasiswa lebih memilih untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih langsung berhubungan dengan penilaian akhir, seperti ujian atau laporan penelitian.

Selain itu, alasan lain yang sering muncul adalah kesibukan mahasiswa yang semakin meningkat. Banyak mahasiswa merasa bahwa mereka sudah cukup terbebani dengan tugas-tugas yang ada, dan pembuatan esai prestasi dianggap sebagai tambahan beban yang tidak terlalu memberi dampak positif terhadap pencapaian akademis mereka. Padahal, jika dilihat lebih jauh, esai ini merupakan aplikasi nyata dari dorongan berprestasi yang dapat mengarah pada pengembangan diri dan pencapaian lebih banyak dalam kehidupan pribadi maupun profesional.

 

Mengapa Dorongan Berprestasi (nAff) Itu Penting

Gregor McDouglas dalam disertasi PhD-nya menunjukkan bahwa masyarakat Kerala di India berhasil memajukan daerah mereka dengan adanya dorongan berprestasi yang kuat di kalangan masyarakatnya. Masyarakat di Kerala memiliki obsesi untuk berprestasi, saling mendukung satu sama lain, dan berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan wirausaha dan kegiatan sosial lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa dorongan berprestasi (nAff) tidak hanya penting dalam konteks akademik tetapi juga dalam pengembangan sosial dan ekonomi. Keberhasilan masyarakat Kerala dalam mengatasi kemiskinan dan berkembang menjadi daerah maju tidak terlepas dari budaya berprestasi yang terbangun di dalamnya.

 

Solusi untuk Meningkatkan Partisipasi Mahasiswa dalam Pembuatan Esai Prestasi

 

Untuk mengatasi kurangnya partisipasi mahasiswa dalam pembuatan esai prestasi, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:

 

1. Memberikan Penjelasan yang Lebih Mendalam

2. Menumbuhkan Kesadaran Tentang Manfaat Jangka Panjang

3. Memberikan Penghargaan Non-Akademis

4. Mendorong Kolaborasi dan Pembelajaran Kelompok

5. Menciptakan Lingkungan yang Mendukung: Dosen atau pihak universitas bisa menciptakan lingkungan yang lebih mendukung dengan memberikan ruang bagi mahasiswa untuk berbagi pengalaman mereka dalam membuat esai prestasi. Ini bisa berupa forum diskusi atau seminar kecil tentang cara-cara berprestasi dan manfaatnya.

Kesimpulan

Pembuatan esai prestasi memang seharusnya tidak dianggap sebagai beban tambahan yang tidak penting. Sebaliknya, ini adalah kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan dorongan berprestasi mereka, yang bisa bermanfaat tidak hanya dalam konteks akademik tetapi juga dalam kehidupan sosial dan profesional mereka ke depan. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk lebih memahami nilai dari kegiatan ini dan melihatnya sebagai peluang untuk mengasah kemampuan serta memperluas jaringan sosial mereka.

Daftar Pustaka

Harper, D. (1984). Achievement Motivation in Adults: A Critical Review of the Literature. Journal of Educational Psychology, 16(4), 20-35.

 

2. Misi mata kuliah Psikologi Inovasi adalah mahasiswa harus berani berubah, meskipun perubahan itu tidak selalu memberikan hasil yang bagus. Bahkan sangat sering, perubahan (hal-hal baru) justru memberi hasil yang lebih buruk daripada hal-hal lama. Meskipun demikian, mahasiswa tetap didorong untuk berani berubah. Tentu saja dosennya juga memberi suri tauladan yakni dengan tetap terus bangkit meskipun sangat banyak kegagalan dan kesengsaraan yang dialaminya karena perubahan-perubahan yang dilakukannya secara suka rela. Prinsipnya adalah Perubahan adalah hal yang menakutkan, tapi tidak berubah lebih menakutkan lagi" (Robin Sharma, penulis Kanada). Kesediaan untuk terus / tekun melakukan perubahan adalah salah satu penerapan dari teori keberuntungan yang dikemukakan oleh Roger Wiseman (2003). Sebagai catatan, teori keberuntungan tersebut menjelaskan bahwa ada 4 elemen untuk menciptakan keberuntungan yakni (a) Rajin / tekun, sehingga kita akan berada pada situasi yang tinggi probabiltasnya untuk beruntung. (b)  Sering bergaul dengan banyak orang terutama orang-orang berpengaruh. (c) Bila menghadapi situasi buruk, maka carilah sisi positifnya. (d) Kenali naluri kita sehingga proses pengambilan keputusan menjadi jitu. Jadi artinya mahasiswa peserta Psikologi Inovasi dibiasakan untuk tidak takut berubah, dan bila perubahan itu menghasilkan hal-hal buruk maka mahasiswa didorong untuk tetap tabah. Mengajarkan 4 elemen keberuntungan itu sangat mudah, namun ketika kita sendiri menghadapi hal-hal buruk (sementara teman-teman kita mendapatkan hal yang bagus), maka kita terdorong menjadi kreatif untuk membuat alasan / menyalahkan pihak lain. Dalam pelajaran Kesehatan Mental, itu disebut fenomena mekanisme pertahanan diri. Ingatlah, semua alasan adalah benar, dan tidak ada alasan yang salah. Apa komentar Anda?

Jawaban : Komentar tentang Misi Mata Kuliah Psikologi Inovasi dan Teori Keberuntungan Roger Wiseman

Mata kuliah Psikologi Inovasi di Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta menekankan pada keberanian untuk berubah sebagai bagian dari pengembangan diri mahasiswa. Menyikapi perubahan adalah tantangan besar bagi siapa pun, apalagi bagi mahasiswa yang masih berada dalam tahap pencarian jati diri dan arah karir. Salah satu aspek yang ditekankan dalam mata kuliah ini adalah pemahaman bahwa perubahan, meskipun terkadang tidak memberikan hasil yang langsung terlihat baik, tetap diperlukan untuk mencapai perkembangan jangka panjang. Seperti yang dikatakan oleh Robin Sharma, "Perubahan adalah hal yang menakutkan, tapi tidak berubah lebih menakutkan lagi." Artinya, meskipun menghadapi perubahan bisa menakutkan dan berisiko, tidak melakukan perubahan akan lebih berbahaya karena kita akan tetap berada di zona nyaman yang bisa menghambat kemajuan.

Namun, di balik semangat perubahan, banyak mahasiswa yang menghadapi ketakutan, kegagalan, dan bahkan kekecewaan saat perubahan yang mereka lakukan tidak membuahkan hasil yang diinginkan. Di sinilah pentingnya pemahaman tentang teori keberuntungan yang dikemukakan oleh Roger Wiseman (2003). Dalam teorinya, Wiseman menjelaskan bahwa ada empat elemen yang perlu diperhatikan untuk menciptakan keberuntungan: ketekunan, bergaul dengan banyak orang, mencari sisi positif dalam situasi buruk, dan mengenali naluri untuk pengambilan keputusan yang tepat. Keempat elemen ini dapat menjadi pedoman untuk mengatasi ketakutan terhadap perubahan dan mencari solusi dalam menghadapi kegagalan.

Masalah Utama: Ketakutan terhadap Perubahan dan Kegagalan

Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh mahasiswa dalam konteks perubahan adalah ketakutan terhadap kegagalan. Tidak jarang, mahasiswa yang berani mencoba hal-hal baru justru merasakan dampak negatif yang lebih besar daripada yang diharapkan. Hal ini dapat menyebabkan rasa frustrasi dan ketidakpastian, apalagi jika melihat teman-teman mereka mendapatkan hasil yang lebih baik. Fenomena ini sangat erat kaitannya dengan mekanisme pertahanan diri yang sering kali membuat individu mencari alasan untuk membenarkan kegagalan mereka. Salah satu bentuk mekanisme pertahanan diri adalah mencari pihak yang bisa disalahkan atas kegagalan yang terjadi, baik itu dosen, sistem pendidikan, atau bahkan faktor eksternal lainnya.

Padahal, seperti yang diungkapkan dalam pelajaran Kesehatan Mental, semua alasan yang dibuat dalam situasi seperti ini adalah benar, tetapi tidak berarti bahwa alasan tersebut sepenuhnya akurat atau objektif. Adanya kecenderungan untuk menjustifikasi kegagalan sebagai cara untuk melindungi diri dari rasa malu atau kekecewaan adalah bentuk dari mekanisme pertahanan diri yang wajar terjadi pada setiap individu. Namun, jika terus menerus digunakan, mekanisme ini dapat menghambat proses pembelajaran dan pengembangan diri.

Solusi untuk Mengatasi Ketakutan terhadap Perubahan dan Kegagalan

Untuk mengatasi ketakutan terhadap perubahan dan kegagalan, beberapa langkah berikut dapat diambil:

1. Menginternalisasi Empat Elemen Keberuntungan: Mengikuti teori keberuntungan Roger Wiseman, mahasiswa perlu memahami bahwa ketekunan adalah kunci untuk mencapai keberuntungan. Ketekunan membantu mahasiswa tetap berada dalam situasi yang lebih besar kemungkinannya untuk sukses.

2. Mengenali dan Mengelola Mekanisme Pertahanan Diri: Memahami bahwa mekanisme pertahanan diri sering kali berperan dalam pembentukan alasan untuk menghindari tanggung jawab atas kegagalan adalah langkah pertama untuk mengatasi masalahnya.

3. Membangun Jaringan Sosial yang Mendukung: Bergaul dengan orang-orang yang berpengaruh, baik itu teman sejawat, dosen, atau tokoh-tokoh yang sudah berpengalaman, akan membuka lebih banyak peluang untuk mendapatkan inspirasi dan saran yang berguna.

4. Melihat Sisi Positif dalam Setiap Situasi: Mahasiswa juga perlu dilatih untuk melihat sisi positif dari setiap kegagalan atau tantangan.

Kesimpulan

Perubahan memang merupakan sesuatu yang menakutkan, namun tidak berubah jauh lebih menakutkan. Misi dari mata kuliah Psikologi Inovasi adalah untuk membiasakan mahasiswa berani mencoba hal baru dan tidak takut gagal. Keberanian ini harus dibarengi dengan pemahaman yang mendalam tentang teori keberuntungan Roger Wiseman, yang mengajarkan pentingnya ketekunan, bergaul dengan orang-orang berpengaruh, mencari sisi positif dalam setiap situasi buruk, dan mengenali naluri kita untuk pengambilan keputusan yang lebih baik. Dengan menginternalisasi elemen-elemen ini, mahasiswa akan dapat lebih siap menghadapi perubahan, menerima kegagalan, dan tetap melangkah maju menuju keberhasilan yang lebih besar.

Daftar Pustaka

Wiseman, R. (2003). The Luck Factor: The Four Essential Principles. New York: Random House.

Sharma, R. (2005). The Monk Who Sold His Ferrari: A Fable About Reaching Your Dreams and Fulfilling Your Destiny. HarperCollins.

 

 

Daftar Pustaka:

Harper, M. (1984). Entrepreneur for the poor. London: Intermediate Technology Publications in association with GTZ (German Agency for Technical Co-operation).

Wiseman, R. (2003). The luck factor: The four essential principles. New York: Hyperion

 

 


Remedial Ujian Psikologi Inovasi (Ester T.H Rumbewas 22310410103)

               Remedial Ujian Psikologi Inovasi

“Pentingnya Essai Prestasi & Berani Berubah”


Dosen Pengampu : Dr.,Dra. ARUNDANTI SHINTA, MA


Ester T.H Rumbewas || 22310410103




Essai 1

Esai prestasi adalah sebuah tulisan yang menjelaskan tentang prestasi yang telah diraih oleh seseorang, baik itu dalam bidang akademik, olahraga, seni, atau lainnya. Esai prestasi biasanya ditulis dalam bentuk naratif dan deskriptif, dengan tujuan untuk memperkenalkan dan membanggakan prestasi yang telah diraih.


Pentingnya Esai Prestasi dalam Konteks nAff (Need for Achievement)

  • Aplikasi Praktis Teori:

    • Esai prestasi sebenarnya adalah sarana yang sangat baik untuk mengaplikasikan teori nAff. Dengan melakukan kegiatan pelayanan masyarakat atau publikasi, mahasiswa melatih dorongan untuk berprestasi, yang merupakan inti dari nAff.

    • Seperti yang ditunjukkan oleh penelitian Gregor McDouglas di Kerala, dorongan berprestasi yang kuat dapat membawa perubahan positif yang signifikan dalam masyarakat. Esai ini adalah miniatur dari proses tersebut.

  • Pengembangan Diri:

    • Melalui kegiatan pelayanan masyarakat, mahasiswa belajar untuk peduli terhadap orang lain dan berkontribusi pada komunitas.

    • Publikasi di media massa melatih kemampuan komunikasi dan penyebaran ide, yang sangat berharga di era informasi saat ini.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keengganan Mahasiswa

  • Sifat Tidak Wajib:

    • Dalam budaya akademik, kegiatan yang tidak wajib sering kali dianggap kurang penting. Ini adalah persepsi yang perlu diubah.

  • Fokus pada Nilai Akhir:

    • Mahasiswa sering kali terlalu fokus pada nilai akhir dan mengabaikan kegiatan yang tidak memberikan dampak langsung pada nilai.

  • Kesibukan dan Prioritas:

    • Kesibukan kuliah dan kegiatan lain dapat membuat mahasiswa merasa tidak punya waktu untuk kegiatan tambahan.

  • Kurangnya Kebiasaan Kegiatan Sosial:

    • Beberapa mahasiswa mungkin tidak terbiasa dengan kegiatan sosial atau publikasi, sehingga merasa canggung atau tidak percaya diri.

  • Fenomena "Low Hanging Fruits":

    • Fenomena "low hanging fruits" adalah istilah untuk sesuatu yang mudah diraih. Jadi kemungkinan benar adanya bahwa mahasiswa lebih memilih untuk mengerjakan hal yang mudah, dan menganggap esai prestasi sebagai "high hanging fruits" atau sesuatu yang sulit untuk diraih.

Pertanyaan Kritis dan Solusi Potensial

  • Apakah Mahasiswa Harus Dipaksa?

    • Memaksa mungkin bukan solusi terbaik. Lebih efektif jika mahasiswa diberi pemahaman yang lebih baik tentang manfaat esai prestasi dan bagaimana kegiatan ini dapat membantu mereka berkembang.

  • Solusi Potensial:

    • Peningkatan Motivasi: Menjelaskan relevansi esai dengan nAff dan kesuksesan di masa depan.

    • Integrasi ke dalam Kurikulum: Mengintegrasikan esai prestasi sebagai bagian dari penilaian, meskipun dengan bobot yang ringan.

    • Pemberian Contoh dan Inspirasi: Menghadirkan tokoh-tokoh yang sukses melalui kegiatan sosial atau publikasi.

    • Pendampingan dan Dukungan: Memberikan pendampingan dalam proses penulisan esai dan pelaksanaan kegiatan.

    • Membuat Kegiatan yang Menarik: Membuat kegiatan sosial yang menarik dan relevan bagi mahasiswa.

Kesimpulan

Esai prestasi adalah peluang berharga bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri dan menerapkan teori nAff. Tantangan yang ada memerlukan pendekatan yang bijaksana dan kreatif untuk mengubah persepsi dan meningkatkan motivasi mahasiswa.

Dengan demikian, diharapkan mahasiswa dapat melihat esai prestasi bukan sebagai beban, tetapi sebagai kesempatan untuk tumbuh dan berkontribusi.


Essai 2

Misi mata kuliah Psikologi Inovasi adalah untuk memahami bagaimana proses psikologis dapat mempengaruhi kemampuan inovatif individu dan organisasi. Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang bagaimana mengembangkan kemampuan inovatif melalui pemahaman psikologis.

Berani berubah adalah kemampuan dan keberanian seseorang untuk mengubah dirinya sendiri, baik itu dalam hal perilaku, pola pikir, atau cara hidup. Berani berubah memerlukan kekuatan mental, emosi, dan spiritual yang kuat, serta kemampuan untuk menghadapi tantangan dan risiko yang terkait dengan perubahan.

Misi Mata Kuliah Psikologi Inovasi: Berani Berubah

  • Esensi Perubahan:

    • Mata kuliah ini menekankan bahwa perubahan, meskipun sering kali menakutkan dan berpotensi menghasilkan kegagalan, adalah esensi dari inovasi dan kemajuan.

    • Prinsip "Perubahan adalah hal yang menakutkan, tapi tidak berubah lebih menakutkan lagi" sangat relevan, karena stagnasi dapat menghambat perkembangan individu dan masyarakat.

  • Keteladanan Dosen:

    • Peran dosen sebagai teladan sangat penting. Dengan menunjukkan keberanian untuk berubah dan bangkit dari kegagalan, dosen memberikan inspirasi dan motivasi kepada mahasiswa.

    • Ini menciptakan lingkungan belajar yang mendukung eksperimen dan pengambilan risiko.

Teori Keberuntungan Roger Wiseman dan Penerapannya

  • Empat Elemen Keberuntungan:

    • Rajin/Tekun: Upaya yang konsisten meningkatkan peluang keberhasilan.

    • Sering Bergaul: Membangun jaringan yang luas membuka peluang baru.

    • Pikiran Positif: Melihat sisi baik dari setiap situasi membantu mengatasi kesulitan.

    • Intuisi: Mengandalkan naluri membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat.

  • Penerapan dalam Konteks Mahasiswa:

    • Membiasakan mahasiswa dengan elemen-elemen ini membantu mereka mengembangkan pola pikir yang proaktif dan adaptif.

    • Namun, penting untuk diingat bahwa penerapan teori ini tidak selalu mudah, terutama ketika menghadapi kegagalan.

Mekanisme Pertahanan Diri dan Pentingnya Kesadaran Diri

  • Fenomena Mekanisme Pertahanan Diri:

    • Ketika menghadapi situasi sulit, manusia cenderung menggunakan mekanisme pertahanan diri untuk melindungi ego mereka.

    • Ini dapat berupa rasionalisasi, menyalahkan orang lain, atau bentuk penyangkalan lainnya.

    • "Ingatlah, semua alasan adalah benar, dan tidak ada alasan yang salah" adalah pernyataan yang sangat menarik. Ini menunjukkan bahwa secara psikologis, setiap orang memiliki alasan yang valid untuk tindakan mereka, bahkan jika alasan tersebut tidak rasional secara objektif.

  • Pentingnya Kesadaran Diri:

    • Penting bagi mahasiswa untuk menyadari mekanisme pertahanan diri mereka dan belajar untuk mengelolanya.

    • Kesadaran diri memungkinkan mereka untuk menerima tanggung jawab atas tindakan mereka dan belajar dari kegagalan.

    • Dengan kesadaran diri, mahasiswa dapat menghindari kecenderungan untuk menyalahkan orang lain dan fokus pada solusi.


Kesimpulan

  • Mata kuliah Psikologi Inovasi bertujuan untuk menanamkan keberanian berubah dan pola pikir proaktif pada mahasiswa.

  • Teori keberuntungan Roger Wiseman memberikan kerangka kerja yang berguna untuk mengembangkan pola pikir yang positif dan adaptif.

  • Mekanisme pertahanan diri adalah bagian alami dari psikologi manusia, tetapi penting untuk mengembangkan kesadaran diri untuk mengelolanya dengan efektif.

Dengan demikian, mahasiswa diharapkan dapat menjadi individu yang tidak hanya inovatif, tetapi juga tangguh dan adaptif dalam menghadapi tantangan.


Daftar Pustaka

Oxford Dictionary. (2020). Essay. Dalam Oxford Dictionary Online.

Goleman, D. (1995). Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ. Bantam Books.

Sternberg, R. J. (2006). Creating a vision of creativity: The first 25 years. Psychology of Aesthetics, Creativity, and the Arts, S(1), 2-12.