Rabu, 04 April 2018

Artikel Gangguan Bipolar

GANGGUAN PERUBAHAN MOOD
(BIPOLAR)
Ana Istiqomah
163104101126
Mata Kuliah Psikologi Abnormal


Mood merupakan kondisi perasaan yang ada yang mewarnai kondisi psikologis seseorang. Orang dengan gangguan mood (mood disorder) adalah orang yang mengalami gangguan mood yang luar biasa parah atau berlangsung lama dan mengganggu kemampuan mereka untuk berfungsi dalam memenuhi tanggung jawab secara normal. Ada bermacam-macam gangguan mood, salah satunya ialah gangguan bipolar.
Gangguan perubahan mood (bipolar) adalah sebuah gangguan suasana hati kambuhan yang menggambarkan satu atau lebih peristiwa mania atau gabungan antara mania dan depresi (DSM IV; Godwin and Jamison, 1990). Indikator kunci untuk bipolar adalah kecenderungan episode-episode manik yang bergantian dengan episode-episode depresif yang berjalan seperti lintasan roller coaster tak berujung, naik turun dari puncak kegembiraan yang meluap-lupa kedasar keputus asaan yang mendalam. Episode manik biasanya bertahan beberapa minggu hingga bulan umumnya berdurasi singkat dan berakhir secara tiba-tiba daripada episode depresi mayor.
DSM membedakan dua tipe umum dari bipolar, yaitu gangguan bipolar I dan ganguan bipolar II. Pada gangguan bipolar I, biasanya individu mengalami perubahan mood antara rasa girang dan depresi dengan diselingi periode antara mood yang normal. Sedangkan pada gangguan bipolar II individu akan mengalami satu atau lebih episode-episode depresi mayor dan paling tidak satu episode hipomanik. Akan tetapi, individu tersebut tidak pernah mengalami episode manik secara penuh. Selama fase-fase manik atau hipomanik, individu pasti akan menyangkal bahwa dirinya sedang bermasalah.
Menurut DSM-IV TR, gejala-gejala yang sering muncul untuk kasus bipolar ini antara lain, menurunnya kebutuhan tidur; lebih banyak berbicara dari biasanya; pikiran meloncat-loncat; perhatian mudah beralih; peningkatan aktivitas dalam bidang sosial, pekerjaan, sekolah atau seksual; keterlibatan yang berlebihan pada aktivitas yang menyenangkan namun berakibat buruk.
Penyebab munculnya gangguan ini dikarenakan oleh beberapa faktor, yaitu faktor biologis, faktor genetis; lingkungan-sosial seperti misalnya peristiwa hidup yang penuh tekanan; behavioral misalnya kurangnya reinforcement dan interaksi yang negative dengan orang lain yang menghasilkan penolakan; emosional dan kognitif, misalnya kesulitan melakukan koping, kurangnya makna atau tujuan hidup, atau bisa jadi karena cara berpikir yang bias dan terdistorsi.
 Contoh kasus, si Y ia adalah seorang publik figur. Sebagai seorang publik figur, yang menjadi trendsetter masyarakat, bahkan untuk urusan berekspresi saja diatur sesuai kebutuhan publik. Tekanan-tekanan yang ia rasakan terkadang membuatnya memiliki masalah untuk berekspresi, misal ia sedang sedih tetapi harus tetap menampilkan senyum.  Suatu hari ia mendatangi sahabatnya, entah mengapa ia begitu kegirangan, penuh semangat, bercerita dengan menggebu-gebu, namun tiba-tiba ia menangis meraung sejadi-jadinya tanpa temannya itu tahu penyebabnya. Selang beberapa saat ia kembali tertawa-tawa sambil bercerita penuh antusias pada temannya itu.
Kesimpulan yang saya dapat adalah bahwa gangguan bipolar ini merupakan gangguan suasana hati yang kambuhan –kadang “sembuh”, kadang “sakit”. Saat ia merasa senang, ekspresi yang ia tampilkan benar-benar seperti orang menang lotre, tapi ketika ia ingat kesedihan yang ia miliki, maka seketika itu juga tak segan-segan ia langsung meraung. Suasana hatinya persis roller coaster.

Referensi
Boeree, C. George. 2013. General Psychology: Psikologi Kepribadian, Persepsi, Kognisi, Emosi dan Perilaku. Yogyakarta: Prismasophie.
Infrando, D., dkk. (2014). Gangguan Mood Pada Remaja. The Journal of Medical School, 47 (1), 35-39. file:///C:/Users/hp/AppData/Local/Temp/18180-42708-1-SM.pdf


0 komentar:

Posting Komentar