Minggu, 15 April 2018

Gangguan Kepribadian Skizotipal


                                         Gangguan Kepribadian  Skizotipal
Nama : Meissy Bella Sari
Nim : 163104101143
Psikologi Abnormal


Gangguan skizotipal adalah gangguan kepribadian yang menyebabkan seseorang kesulitan untuk menjalin hubungan dekat dengan orang lain karena merasa sangat tidak nyaman untuk berinteraksi. Selain itu, seseorang dengan gangguan ini memiliki cara berpikir yang abnormal sehingga memiliki perilaku yang cenderung eksentrik. Orang yang mengalami gangguan ini sering memiliki pemikiran yang salah akibat pemaham tentang kejadian sehari-hari yang keliru, meskipun kejadian tersebut merupakan hal yang biasa bagi orang lain. Mereka sangat mempercayai takhayul dan memiliki pemikiran sendiri akan suatu hal meskipun hal tersebut tidak wajar atau menyimpang dari norma sosial dari lingkungan di sekitarnya.
Gejala dari gangguan skizotipal yang seirng terjadi, menjadi penyendiri dan kurang bersosialiasi dengan teman dekat bahkan keluarga atau menjadi gangguan kepribadian anti sosial, memiliki pemikiran, keyakinan dan perilaku yang aneh dan ekstrensik, tidak biasa untuk lingkungannya, dressing dengan cara aneh, kepercayaan kepada kekuatan yang khusus, perubahan perseptual, pada beberapa kasus mengenai ilusi tubuh, memiliki kecemasan sosial yang berlebihan dan persisten, memiliki gaya bicara yang aneh, samar-samar berbicara dan bertele-tele serta tidak pernah berhenti selama melakukan percakapan, memiliki ide-ide yang mencurigakan atau paranoid, ragu akan kesetiaan orang lain, emosi yang datar, respon emosionalnya terbatas bahkan tidak pantas.
Contoh kasus, Jonathan merupakan seorang mekanik mobil yang berusia 27 tahun, memiliki sedikit teman dan lebig memilih membaca novel fiksi ilmiah daripada bersosialisasi dengan orang lain. Ia jarang bergabung dalam percakapan dengan orang lain. Suatu saat, ia tampak seperti hanyut dalam pemikirannya sendiri, dan rekan kerjanya harus besiul unuk mendapatkan perhatiannya saat ia sedang mengerjakan sebuah mobil. Ia sering menunjukkan ekspresi “ganjil” diwajahnya. Mungkin ciri perilaku yang paling tidak umum adalah ia melaporkan pengalaman yang datang sewaitu-waktu akan “perasaan” bahwa almarhumah ibunya berdiri didekatnya. Ilusi ini menenangkan baginya, dan ia menantikan terjadinya peristiwa itu. Jonathan menyadari hal tersebut tidak nyata. Ia tidak pernah mencoba untuk menyentuh roh tersebut, mengetahui bahwa roh itu akan menghilang begitu ia mendekat. Itu sudah cukup katanya untuk merasakan kehadiran ibunya.
Menurut saya, gejala kondisi dari gangguan kepribadian skizotipal ini dapat membaik seiring dengan berjalannya waktu. Faktor-faktor yang dapat membantu menurunkan gejala nya bisa didapatkan dari orang-orang di sekitarnya, misalnya saja memiliki hubungan yang positif dengan keluarga dan teman, prestasi di sekolan dan tempat kerja, dan berbagai pengalaman positif lainnya yang dapat meyakinkan seseorang untuk bisa mengatasi berbagai kesulitan dan memiliki dukungan sosial. 

Sumber :
Jeffrey S. Nevid, Spencer A Rathus, Beverly Greene. (2003). Psikologi Abnormal. Edisi kelima Jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga

0 komentar:

Posting Komentar