Selasa, 24 Oktober 2023

Essay 2, Kegiatan Plogging. RIZQI BAYU NUR HANAFI 22310410134

 

 

TUGAS PSIKOLOGI LINGKUNGAN

“PLOGING”

 

NAMA                                     : RIZQI BAYU NUR HANAFI

NIM                                         : 22310410134

KELAS                                   : PSIKOLOGI SP

MATA KULIAH                     : PSIKOLOGI LINGKUNGAN SP

DOSEN PENGAMPU            : Dr., Dra. Arundhati Shinta MA


PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS

PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA



 

Ploging : Olahraga joging gaya baru sambil menjaga lingkungan


Gaya hidup sehat di masyarakat semakin meningkat, terutama sejak munculnya pandemi COVID-19. Kesadaran terhadap pola seperti ini turut mendorong masyarakat melakukan berbagai usaha untuk menjaga kesehatan, salah satunya yaitu rutin melakukan olahraga. Salah satu olahraga gaya baru yang menjadi tren sampai sekarang adalah ploging

 

Plogging yaitu olahraga sambil menjaga lingkungan yang berasal dari kata “lari” dengan mengumpulkan sampah yang berserakan ke dalam plastik. Oleh karena itu, Plogging merupakan kegiatan mengumpulkan sampah saat kita sedang berlari kecil. Kita hanya membutuhkan pakaian olahraga yang sesuai untuk berlari dan kantong sampah untuk meletakkan semua sampah yang ditemukan di sekitar. Para ahli dari mengatakan bahwa modalitas “lari” ini adalah pilihan yang bagus untuk kebugaran dan penurunan berat badan sambil menjaga lingkungan. Menurut ahli, Plogging bisa membakar 300 kalori untuk setiap 30 menit latihan, berkat kombinasi dari latihan lari terus-menerus dengan mengumpulkan sampah.

 

Kata Plogging adalah gabungan dari kata dalam bahasa Swedia “plocka upp,” yang berarti mengambil, dengan kata “jogging,” yang berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu berlari kecil. Plogging juga dapat dilakukan saat mendaki, bersepeda gunung, dan scuba diving, serta jenis olahraga lainnya yang berkaitan dengan menjaga lingkungan. Pelopor kegiatan ini adalah Erik Ahlström.

 

Pada saat itu, ia meninggalkan kampung halamannya pada tahun 2016 untuk menetap di Stockholm dan mulai membersihkan sampah-sampah di tempat latihannya. Seiring berkembangnya waktu, aktivitas yang diciptakan oleh Ahlström ini menjadi begitu poupler di seluruh dunia yang melibatkan lebih dari 20.000 orang setiap hari di 100 negara.

 

Dengan setiap langkah, tidak peduli seberapa kecilnya, kita telah berkontribusi untuk melestarikan alam dalam mengurangi pencemaran lingkungan, terutama pelestarian ekosistem darat. Jika seluruh dunia memanfaatkan waktu dan energi mereka untuk memungut sampah di sepanjang jalan, perubahan besar telah kita mulai dalam waktu yang sangat singkat untuk menyelamatkan bumi ini.

 

Plogging juga bermanfaat untuk fisik kita. Tindakan seperti membungkuk untuk mengambil objek dan meluruskan lagi adalah cara yang bagus untuk memperkuat pinggang dan kaki kita. Dengan melakukan Plogging, olahraga jadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Setiap orang dapat menyesuaikan durasi latihan dan panjang rute sesuai dengan kemampuan fisik masing-masing. Oleh karena itu, Plogging cocok dilakukan oleh segala usia.

 

Sama seperti jogging umumnya, plogging ini tidak memerlukan pakaian maupun alat khusus. Pesertanya cukup dengan membawa kantong plastik dan sarung tangan untuk pengambilan sampah yang ditemui selama berlari nanti. Dengan plogging ini, kita dapat menjaga kesehatan sekaligus menjaga kebersihan lingkungan.


 

PLOGING 1

 


Plogging pertama saya lakukan pada tanggal 14 Oktober  2023 pukul 06.00 - 07:00 WIB di sekitar jalan raya daerah komplek kantor. Jarak yang saya tempuh pada plogging pertama ini sejauh kurang lebih 1 km dengan berat sampah botol bekas yaitu ½  kg. Dalam plogging kami ini, kami hanya melakukan pengumpulan sampah botol bekas saja dan sampah yang kami peroleh, dibawah pulang untuk dikumpulkan agar bisa dijual ke pembeli besi tua dan botol-botol bekas yang berkeliling setiap hari.

 

PLOGING 2



 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Plogging kedua saya lakukan di hari yang sama pada tanggal 14 Oktober  2023 pukul 16.00 - 17:00 WIB masih ditempat yang sama di daerah komplek kantor. Jarak yang saya tempuh pada plogging pertama ini sejauh kurang lebih 2 km dengan berat sampah botol bekas yaitu ½  kg. Dalam plogging kami ini, Saya banyak menemukan botol bekas dan saya lalu saya masukkan ke dalam tas kresek untuk saya bawa pulang dan saya pilah dulu nantinya akan saya jual ke tukang rosok. Dalam ploging ini banyak masyarakat yang bertanya kepada saya apa yang saya lakukan dan banyak yang mendukung apa yang saya lakukan.

 

PLOGING 3

 


Tanggal 19 Oktober 2023, saya kembali melakukan plogging. Namun, kali ini plogging saya lakukan pada sore hari pukul 16:30-17:15 WIB di Kompleks Perkantoran. Sedangkan jarak lari saya kali ini hanya sekitar 500 m - 800 m  dikarenakan waktu yang terbatas. Disekitaran kompleks perkantoran terlihat sangat banyak sampah botol bekas yang berserakan. Sehingga, hasil sampah plogging saya kali ini kurang lebih 1 kg. Sampah yang saya dapatkan saya kumpulkam menjadi satu sama yang kemarin untuk saya jual ke tukang rosok.

 

PLOGING 4



 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Plogging keempat saya lakukan pada tanggal 19 Oktober 2023 sore hari pukul 16:00-17:00 WIB. Saya melakukan kegiatan tersebut di wilayah kompleks perumahan. Namun, kali ini sampah yang saya kumpulkan hanya sedikit yaitu kurang kebih 1 kg. Sampah-sampah botol bekas yang telah saya kumpulkan mulai dari plogging pertama sampai plogging ke-empat sebanyak kurang lebih 3 kg yang kemudian dijual kepada pengumpul botol bekas yang lewat setiap harinya. Dari hasil penjualan saya mendapat uang sebesar Rp 20.000. Hasil yang sangat kecil namun, sangat memberi dampak yang postif bagi lingkungan sekitar . Dan yang paling penting juga bisa menjaga kesehatan. Melakukan satu kegiatan dengan dua manfaat. Oleh karena itu, mari kita lakukan kegiatan tersebut dengan tujuan untuk menjaga kesehatan dan menjaga lingkungan

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar