Kamis, 19 Desember 2024

E4 PARTISIPASI LOMBA_Proses Kreatif Dalam Penulisan Cerpen Untuk Mengasah Kemampuan Menulis Melalui Pengalaman Lomba Cerpen_Khanifatu Zahro_21310410053

 

PROSES KREATIF DALAM PENULISAN CERPEN UNTUK MENGASAH KEMAMPUAN MENULIS MELALUI PENGALAMAN LOMBA CERPEN

ESAI 4 BERPARTISIPASI DALAM LOMBA

Nama : Khanifatu Zahro

Nim : 21310410053

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

2024

Menulis adalah seni menuangkan pikiran ke dalam kata-kata, dan bagi saya menulis cerpen adalah cara saya menyalurkan ide dan emosi yang terpendam. Dalam beberapa bulan terakhir, saya memutuskan untuk mengikuti tiga lomba menulis cerpen dengan tema yang berbeda: perjalanan, kerinduan, dan tema bebas. Setiap tema memiliki kesulitannya sendiri, tetapi juga memberikan pelajaran unik. Dalam perjalanan ini, saya belajar tentang fleksibilitas, kreativitas, dan kemampuan menggali emosi terdalam.

Cerpen pertama bertema perjalanan menjadi tantangan tersendiri. Proses menulisnya memakan waktu sekitar tiga hari. Awalnya, saya merasa percaya diri dengan konsep cerita yang terlintas di benak saya. Namun, saat mulai menulis, saya merasa ada banyak hal yang kurang sesuai. Alur cerita berubah beberapa kali, hingga akhirnya saya menemukan jalan cerita yang tepat. Meski melelahkan, proses ini mengajarkan saya bahwa menulis bukan hanya tentang menuangkan ide, tetapi juga tentang ketekunan memperbaiki dan menyempurnakan tulisan. Cerpen yang saya buat berjudul “ Cinta Yang Hilang Diujung Jalan ”

Cerpen kedua bertema kerinduan, dan penulisannya berlangsung lebih cepat, hanya sekitar delapan jam. Cerita ini terinspirasi dari pengalaman pribadi, sehingga proses menuangkannya terasa lebih mudah. Meski demikian, saya tetap berusaha mengolah cerita ini agar terasa universal dan bisa dirasakan oleh pembaca lainnya. Dengan sedikit perubahan pada alur, saya berhasil menyelesaikan cerpen ini dalam waktu singkat. Pengalaman ini menunjukkan bahwa cerita yang berasal dari hati sering kali memiliki kekuatan emosi yang lebih kuat. Cerpen yang saya buat berjudul “ Tanpa Rumah, Hanya Kenangan ”

Cerpen ketiga bertema bebas, di mana saya menghidupkan kembali ide lama yang pernah saya rencanakan untuk ditulis di aplikasi Wattpad. Karena sudah memiliki dasar cerita, proses menulisnya terasa lebih terarah. Saya hanya perlu menyesuaikan alur agar sesuai dengan format cerpen. Kendala yang sebelumnya menghambat saya di Wattpad, kini berubah menjadi motivasi untuk menyelesaikan cerita ini. Menulis cerpen ini membuat saya menyadari pentingnya tidak menyerah pada ide yang sempat tertunda. Cerpen yang saya buat berjudul “Melangkah Dari Luka”

Ketiga lomba ini bukan hanya tentang hasil akhir, tetapi juga tentang proses belajar yang saya jalani. Saya belajar untuk lebih sabar dalam merancang cerita, berani mengeksplorasi emosi terdalam, dan fleksibel dalam mengadaptasi ide. Setiap cerita memiliki tantangan dan kenangan tersendiri, yang semuanya memperkaya pengalaman menulis saya. Dengan mengikuti lomba-lomba ini, saya merasa semakin percaya diri untuk terus mengeksplorasi ide dan menulis dengan lebih baik. Melalui pengalaman ini, saya belajar bahwa menulis bukan sekadar kata-kata, tetapi juga cara untuk memahami dunia dan diri sendiri.

Daftar Pustaka

       Izzati, M. (2019). Teknik Menulis Kreatif: Cerpen yang Memikat Pembaca. Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia, 7(1), 25-34.

       Ramadhani, A. (2020). Pengembangan Cerita Pendek melalui Pengalaman Pribadi. Jurnal Penelitian Bahasa, 15(2), 67-75.




Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar