Kamis, 19 Desember 2024

Esai Prestasi - Edukasi Tindak Bullying pada Kegiatan LDK Anggota OSIS di SMP N 2 Sanden

 Esai Prestasi

DOSEN PENGAMPU: Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA.

Edukasi Tindak Bullying pada Kegiatan Latihan Dasar Kepepimpinan Anggota OSIS

di SMP 2 Sanden

  

 Austaniva

NIM 22310410060

 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

Desember 2024

 

Organisasi siswa intra sekolah (OSIS) bukan hanya tempat kegiatan, tetapi juga wahana pengembangan potensi kepemimpinan siswa. OSIS menjadi satu-satunya organisasi siswa yang diakui di sekolah, mendorong siswa untuk bekerja sama mencapai tujuan bersama. Pembinaan OSIS, sebagaimana dijelaskan oleh Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah, memiliki tiga fungsi utama: sebagai wadah kegiatan siswa, sebagai penggerak/motivator, dan sebagai pembinaan siswa.

Salah satu hal yang mulai ditekankan di SMP N 2 Sanden, setiap anggota OSIS harus menjadi kader anti bullying di sekolah. Setiap anggota berkewajiban untuk mensosialisasikan ke teman-teman sebaya tentang bahaya tindak bullying dengan cara memberikan contoh nyata di kehidupan sehari-hari. Demi mensukseskan program anti bullying  di sekolah, Kepala sekolah berkerja sama dengan guru BK dan  bagian kesiswaan sekolah mengadakan kegiatan LDK untuk anggota OSIS, dimana salah satu rangkaian kegiatannya adalah edukasi tentang tindak bullying. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah agar anggota OSIS memiliki mental yang kuat untuk berpatisipasi dalam pencegahan tindak bullying di lingkungan SMP N 2 Sanden.

Kegiatan LDK diadakan selama 2 hari 3 malam pada tanggal 14-16 Desember 2024 di Bumi Perkemahan Srikemenut, Imogiri dengan peserta sebanyak 26 siswa dari kelas 8 dan 9. Pada kesempatan ini, penulis mendapat surat permohonan dari Pembina OSIS SMP N 2 Sanden untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan LDK anggota OSIS dengan menjadi salah satu pemateri dengan tema Bullying. Edukasi yang penulis berikan kepada anggota OSIS adalah berupa penjelasan, contoh-contoh tindak bullying, dan permainan edukasi yang bernama “Games Jiwa Stop Bullying”. Dalam games anti bullying, penulis menggunakan 2 papan untuk menuliskan tindakan apa saja yang termasuk bullying. Games ini memadukan game ular tangga dan game monopoli.

Papan dalam game edukasi sehat jiwa stop bullying ini terdiri dari 2 papan. Papan sebelah kanan merupakan papan yang diperuntukkan dalam permainan jika siswa tersebut lebih sering melakukan bullying. Sedangkan papan sebelah kiri merupakan papan yang digunakan jika siswa lebih sering mendapat perilaku bullying. Masing-masing dari papan memberikan informasi yang kurang lebih sama, yaitu menyadarkan bahwa tindakan mengejek itu termasuk dalam kategori bullying, memberikan informasi akibat jika membully dan dibully, memberikan informasi cara menghindari bully dan memberikan informasi jika sekolah bebas dari bullying. Permainan game edukasi sehat jiwa stop bullying memadukan game ular tangga dengan game monopoli. Papan game ini terdapat papan yang berisi tanda tanya, jika siswa menempati papan tanda tanya maka siswa harus mengambil kartu dan menjawab pertanyaan yang ada dalam kartu. Game ini memiliki 10 kartu dengan pertanyaan yang berbeda-beda. Pertanyaan tetap seputar tentang mencegah bullying.

Kegiatan edukasi anti-bullying yang penulis berikan selama 1,5 jam mendapat antusias yang tinggi dari peserta yang mengikuti kegiatan. Semua anak menikmati permainan yang penulis siapkan dan imbasnya adalah peserta mengetahui apa saja tindak bullying itu dan menyadari bahwa sebagian besar peserta pernah mengalami tindak bullying. Penulis berharap anggota OSIS yang mengikuti edukasi tindak anti-bullying dapat menjadi kader yang positif bagi teman sebaya di sekolah dan masyarakat.

Lampiran

 


 Daftar Pustaka

Debby, M., Riza, A., Bety, R., Meliantina, M., Eka, O. (2021). Game Edukasi Sehat Jiwa Sebagai Manajemen Pencegahan Bullying. Jurnal Keperawatan Jiwa (JK): Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 9(3), 529-538.

Firsty, G., Aironi, Z., Bergitha, D. (2020). Pemberdayaan Kader OSIS Sebagai Bentuk Preventif Bullying Pada remaja di Sekolah. Prosding PKM-CSR, 3(2), 891-898.

 

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar