Jumat, 20 Desember 2024

ESSAI 5 – LAKUKAN PERUBAHAN DIRI_ SHOFIA SALSABILA SUSWOYO_22310410062

 PERUBAHAN DIRI DENGAN OLAHRAGA SKIPPING

PSIKOLOGI INOVASI

ESSAI 5 – LAKUKAN PERUBAHAN DIRI

DOSEN PENGAMPU : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA.



 

SHOFIA SALSABILA SUSWOYO

22310410062

 

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

DESEMBER 2024

 

Dalam menciptakan suatu perubahan, tentu harus dimulai dari merubah diri sendiri kearah yang positif dan lebih baik barulah menularkan perubahan tersebut kepada orang lain. Maka untuk mencapai perubahan tersebut bisa dimulai dari hal sederhana seperti olahraga. Salah satu olahraga yang mudah, efisien dan fleksibel (dapat dilakukan dalam ruangan ataupun luar ruangan) yaitu skipping. Skipping merupakan bentuk olahraga aerobic yang dinamis dan menyenangkan, srta memiliki potensi untuk mempengaruhi perubahan dalam diri seseorang. Melalui latihan skipping yang rutin, seseorang dapat mengalami transformasi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk Kesehatan fisik dan mental.

Beberapa manfaat dari olahraga skipping yaitu dapat membantu individu merasa lebih sehat dan bugar secara fisik seperti kebugaran jantung, kekuatan otot, dan stamina. Dapat juga meningkatkan rasa percaya diri dan kepuasan diri seseorang. Selain itu, dapat pula mengurangi tingkat stress, meningkatkan mood, dan bahkan membantu mengatasi gejala depresi dan kecemasan. Apabila seseorang melakukan olahraga skipping secara teratur, maka dapat berdampak positif dalam mengembangkan disiplin diri, ketekunan, dan ketahanan mental. Latihan yang konsisten dan komitmen untuk terus memperbaiki teknik skipping dapat membantu mengasah kemampuan mengelola waktu, mengatasi rintangan, dan membangun ketahanan terhadap tekanan.

Dari banyaknya manfaat olahraga skipping tersebut, penulis pun membuktikannya secara konsisten selama kurun waktu 8 minggu, seperti grafis berikut ini:

M

1

2

3

4

5

6

7

8

W

60

60

60

60

60

60

60

60

L

549

666

851

997

1022

1037

1071

1098

Catatan: M = Minggu ke-n, W = Waktu dalam menit, L = Jumlah lompatan



 

PERJALANAN PERUBAHAN DIRI

Minggu – 1 : 29 September 2024, 16.20 – 17.20 WIB, 549 lompatan.

Pada awal perubahan ini, saya masih mengalami banyak kendala dan adaptasi. Saya melakukan istirahat pendek sebanyak empat kali per-10 menit lompat. Pada lompatan ke 319 tubuh masih terasa berat dan susah untuk lompat. Namun, setelah itu tubuh mulai terbiasa dan lumayan terasa ringan. Pada istirahat kedua saya mengalami mual-mual dan sering bersendawa. Setelah habis waktu (60 menit) betis kaku dan terasa kencang. Setelah 6 hari berlalu pun kaki masih terasa kencang. Kesalahan saya pada awal olahraga adalah kurangnya pemanasan dan peregangan yang mengakibatkan tubuh kaget dan akhirnya otot kaki menjadi kencang.

Minggu – 2 : 6 Oktober 2024, 15.12 – 16.12 WIB, 666 lompatan.

Diawali dengan pemanasan sekitar 15 menit dan mulai memperbaiki Teknik lompatan. Istirahat dilakukan per 12 menit. Pada minggu kedua ini, tubuh terasa mulai terbiasa dan tidak terlalu ngos-ngosan walau sudah masuk di lompatan ke 300. Kaki mulai terasa lemah di 10 menit terakhir, sehingga hitungan mulai melambat pada 10 menit terakhir.

Minggu – 3 : 13 Oktober 2024, 15.43 – 16.43 WIB, 851 lompatan.

 Lompatan di minggu ketiga ini jauh lebih stabil (semakin membaik). Hanya saja karena terlalu banyak minum disetiap berhenti menjadikan bagian paru-paru bawah sedikit sakit dan lumayan mengganggu ketika lompat. Dan karena terlalu banyak berhenti menjadikan otot paha lebih tegang.

Minggu – 4 : 20 Oktober 2024, 15.25 – 16.25 WIB, 997 lompatan.

Pada minggu keempat ini, antara lompatan dan berhenti sudah mulai stabil yaitu antara menit 10-15. Namun sepertinya saat pemanasan kurang maksimal dibagian kaki dan juga disebabkan lompatan yang cukup keras, sehingga pada lompatan ke 300 jempol terasa sakit.

Minggu – 5 : 27 Oktober 2024, 15.29 – 16.29 WIB, 1022 lompatan.

Ada sedikit kemajuan di minggu kelima ini yaitu pada 4 menit pertama dapat mencapai 100 lompatan. Selain itu selama olahraga semuanya stabil dan tidak ada kesalahan.

Minggu – 6 : 3 November 2024, 15.43 – 16.43 WIB, 1037 lompatan.

Pada minggu keenam ini lompatan kurang stabil karena 15 menit sebelumnya makan dan minum yang menjadikan perut bagian kiri sakit dan ketika olahraga harus berhenti lebih banyak karena sakit. Di 10 menit pertama yang biasanya sudah mencapai 300 lompatan, namun menjadi 200 putaran karena hal tersebut. Ditambah lagi memang sedang batuk dan pilek sehingga paru-paru terasa lebih sesak untuk bernafas.

Minggu – 7 : 10 November 2024, 15.28 – 16.28 WIB, 1071 lompatan.

Di minggu ketujuh ini ada sedikit kemajuan yaitu pada 10 menit pertama sudah mencapai 400 lompatan. Nafas stabil, tidak pusing, tidak sakit perut kiri, kaki dalam keadaan fit, seluruhnya stabil. Dan sudah mulai nyaman dengan olahraga ini.

Minggu – 8 : 17 November 2024, 15.17 – 16.17 WIB, 1098 lompatan.

Pada minggu kedelapan ini, tubuh sudah stabil sama seperti minggu sebelumnya, tidak ada keluhan seperti sakit, dsb.





 

 

Dari perjalanan perubahan diri dengan skipping ini ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan saat akan berolahraga terutama dalam skipping.

1.    Perhatikan kondisi tubuh sebelum berolahraga. Pastikan tubuh sudah dalam keadaan kenyang dan cukup terhidrasi. Namun, jangan pula berolahraga segera setelah makan karena itu dapat menjadikan tubuh kurang stabil. Berikan jarak waktu 30 – 60 menit setelah makan barulah berolahraga, agar tubuh netral dan seimbang.

2.    Sangat diharuskan melakukan pemanasan minimal 10-15 menit dengan sungguh-sungguh. Selain memanaskan tubuh, pemanasan juga dapat meregangkan atau melemaskan otot-otot sehingga akan lebih siap apabila diajak berolahraga dengan intensitas tinggi dan menjadikan tubuh lebih stabil.

3.    Berikan jeda istirahat pada tubuh saat berolahraga. Jangan terlalu lama dan jangan terlalu sebentar. Bisa dengan jeda 5 menit. Agar tubuh tidak kelelahan.

4.    Setelah melakukan olahraga secara intens, maka lakukan pula pendinginan seperti melakukan Gerakan menarik nafas dan menghembuskan nafas dengan Gerakan tenang dan tegap. Bisa juga dengan meluruskan kaki dan duduk tegak. Jangan langsung beraktivitas setelah olahraga karena tubuh butuh waktu netral.

 

Manfaat yang saya rasakan secara nyata dari berolahraga skipping ini yaitu:

1.    Nafas menjadi lebih teratur. Karena saya memiliki gangguan pada pernafasan, olahraga ini sangat membantu saya dalam melatih pernafasan saya.

2.    Tubuh lebih bugar dan tidak mudah sakit. Kalaupun sakit, lebih cepat pulih.

3.    Tidak mudah Lelah. Dibuktikan dengan ketika saya melakukan perjalana ke Bromo, saya merasa tubuh lebih stabil, sangat menikmati perjalanan, dan tidak terlalu lelah bahkan setelah kembali.

4.    Lebih fokus dalam bekerja dan menikmati hari-hari dengan tenang.

 

Dalam psikologi inovasi, perjalanan perubahan diri melalui latihan skipping mengilustrasikan bagaimana komitmen dan ketekunan dapat mengarah pada peningkatan keseimbangan fisik dan mental yang holistik. Pengalaman ini menyoroti bahwa aktivitas fisik bukan hanya memberikan manfaat secara fisik, tetapi juga berdampak positif dalam mengembangkan disiplin diri, ketahanan mental, dan kesejahteraan secara menyeluruh. Dengan penerapan kesabaran dan konsistensi, terbukti bahwa inovasi dalam transformasi diri dimulai dari tindakan-tindakan sederhana namun memiliki dampak yang signifikan. Jadilah versi terbaik dari diri sendiri.

 

 

 


0 komentar:

Posting Komentar