Selasa, 17 Oktober 2023

Meringkas Jurnal Esai Ke-1 Psikologi Lingkungan

Jurnal Psikologi Lingkungan

Nama: Depen Telenggen

22310410128

Jurusan Psikologi

Kelas : Regular A1

Dosen Pangampu : Arundanti Shinta M.A

 

Topik

Pengaruh Pengelolaan Sampah dari Lingkup terkecil dan Pemberdayaan Masyarakat sebagai bentuk tindakan Peduli Lingkungan

 

Sumber

http://journal.undiknas.ac.id/index.php/parta

https://media.neliti.com/media/publications/333777-pengelolaan-sampah-dari-lingkup-terkecil-15732416.pdf

Permasalahan

Secara prinsip, segala bentuk tindakan sederhana dalam menyikapi permasalahan sampah berujung pada 5 langkah besar yang disebut dengan 5R (sebelumnya biasa disebut 3R) yaitu (Kusminah n.d.) (Sugiarti and Aliyah 2015): 1) Reduce (mengurangi): mulai untuk mengurangi produksi sampah yang dihasilkan oleh diri sendiri, dalam prakteknya seperti membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah kantong plastik atau membawa botol minuman daripada membeli minuman dalam kemasan. 2) Reuse (memakai): menggunakan kembali barang yang sudah tidak terpakai, contohnya seperti menggunakan plastik bekas belanja untuk pembungkus di kemudian hari, memakai kaleng bekas sebagai pot tanaman, atau memakai pakaian bekas sebagai lap, kerajinan tangan, dan lainnya. 3) Recycle (daur ulang): penanganan khusus dalam memanfaatkan inovasi teknologi dalam mengolah atau mendaur ulang sampah tertentu menjadi benda yang dapat digunakan kembali, contohnya kertas dari majalah dan surat kabar bekas, logam dari kaleng dan sendok bekas, kaca dari botol dan gelas bekas, serta lainnya. 4) Replace (mengganti): yaitu mengusahakan untuk menggunakan barang ramah lingkungan yang bisa digunakan lebih dari sekali pemakaian, misalnya mengganti kantong plastik kresek dengan tas belanja lainnya sehingga dapat digunakan berulang kali, menghindari kemasan styrofoam dengan alternatif lain. 5) Repair (memperbaiki): memperbaiki barang yang rusak, dengan demikian barang tersebut dapat digunakan kembali. Misalnya barang elektronik yang rusak diperbaiki dengan komponen yang sesuai untuk permabaikannya, namun ini memerlukan keahlian khusus.

 

 

 

Tujuan penelitan

Menurut Penelitian  terbaru  mengatakan  setiap  harinya  bali menghasilkan sampah sebanyak 4.281 ton atau 1,5 juta ton tiap tahunnya dengan persentase 52% tidak dikelola dan 48% terkelola. 50% sampah di bali berasal dari daerah padat aktivitas, yaitu denpasar, badung, dan gianyar yang pada  akhirnya  akan  dibawa  ke  tpa  sebanyak  70%  (muhajir,  2019).  Pengelolaan  sampah  menggunakan prinsip 4r (reduce, reuse, recycle, replant) menjadi tren yang telah dijalankan oleh masyarakat hanya saja dalam praktiknya replant (menanam  kembali)  bukan  menjadi  pilihan  mayoritas  masyarakat  sehingga  prinsip  tersebut menjadi 3r (reduce, reuse, recycle). (taqim, 2007).

 

 

Isi

Pengelolaan secara sederhana prihal sampah yang telah disebutkan, adalah turunan dari 5R yang telah dijelaskan sebelumnya. Sebenarnya jika dekembangkan lebih lanjut, turunan-turunan yang ada, akan menjadi semakin kompleks dan memiliki sinergi dengan turunan aksi yang lainnya. Pada intinya adalah inovasi gagasan dengan aksi, pada ungkapan lain dari kegiatan prihal pengelolaan secara sederhana. Proses kegiatan tersebut diekstraksi kembali melalui inovasi ide atau kreativitas menjadi aksiaksi baru yang lebih bermanfaat dan menguntungkan serta memiliki kolaborasi lingkup kerja yang lebih luas sebagai tindakan peduli lingkungan.

 

 

 

 

 

 

Metode

Konsumsi adalah salah satu factor terpenting dalam kehidupan bermasyarakat dan tidak dapat dipungkiri  lagi dalam aktivitas manusia juga sangat bergantung dengan konsumsi. Menurut Albert C. Mayers mengatakan bahwa  konsumsi  adalah  pengunaan  barang  jasa  yang  berlangsung  dan  berakhir  untuk  memenuhi  kebutuhan hidup manusia  (Oktaviani,  dkk.,  2017).  Di  jaman yang instan  tentu masyarakat  lebih menyukai  hal  yang  instan ataupun praktis dan hal ini memicu produsen untuk memproduksi suatu produk instan kemasan yang tidak lain dan tidak bukan memilih plastik sebagai pembungkusnya. Semakin banyak jumlah konsumsi bahan plastik yang digunakan  akan  menimbulkan  hal  yang  buruk  baik  dengan  kondisi  lingkungan  atau  kesehatan  individu. Bank sampah menjadi salah satu solusi alternatif yang berdampak positif pada sosial dan lingkungan.

 

 

 

 

 

Hasil peembahasan

Desa Sidakarya merupakan lingkungan yang sudah cukup lama bergelut dengan permasalahan sampah,baik sampah dengan  volume  tertentu  maupun  bau  kurang  sedap  yang  menjadi  polusi  udara  suatu  lingkungan.  Pemberdayaan Masyarakat adalah proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses  kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri, pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila masyarakat itu sendiri ikut berpartisipasi (Wikipedia, 2019). Pemberdayaan masyarakat dalam mengatasi permasalahan  lingkungan  dapat  ditawarkan  dengan  dasar  gotong  royong,  guna  mengurangi  dampak  buruk sampah  yang  terjadi  di  lingkungan  sekitar  dengan  media  bank  sampah.  Gagasan  tertulis  mengenai  Bank Sampah  Lestari  akan  memberikan  pemahaman  terhadap  masyarakat  mengenai  salah  satu  cara  menangani sampah  yang  juga  dapat  memiliki  nilai  ekonomi.

 

 

 

Diskusi

Bank Sampah Lestari diharapkan dapat melakukan  pengembangan    seiring    berjalannya waktu. Pengembangan  dalam  bidang  jasa  yang ditawarkan  maupun  pelayanan  yang  pada akhirnya  akan  memberikan kesan  positif  terhadap masyarakat  desa  adat  Sidakarya  maupun menjadi  contoh  desa  lainnya. Dan pemilihan bahan sampah perlu memperhatikan segaimana masyarakat bisa hidup dengan ketika membersihkan bank sampah lingkungan maupun tempat halaman terntu guna kenyaman menjadi baik.

 

 


Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar