Jurnal Psikologi Lingkungan
Nama: Depen Telenggen
22310410128
Jurusan Psikologi
Kelas : Regular A1
Dosen Pangampu : Arundanti
Shinta M.A
Topik
|
Pengaruh
Pengelolaan Sampah dari Lingkup terkecil dan Pemberdayaan Masyarakat sebagai bentuk tindakan Peduli Lingkungan |
Sumber
|
http://journal.undiknas.ac.id/index.php/parta https://media.neliti.com/media/publications/333777-pengelolaan-sampah-dari-lingkup-terkecil-15732416.pdf |
Permasalahan
|
Secara
prinsip, segala bentuk tindakan sederhana dalam menyikapi permasalahan sampah
berujung pada 5 langkah besar yang disebut dengan 5R (sebelumnya biasa
disebut 3R) yaitu (Kusminah n.d.) (Sugiarti and Aliyah 2015): 1) Reduce
(mengurangi): mulai untuk mengurangi produksi sampah yang dihasilkan oleh
diri sendiri, dalam prakteknya seperti membawa tas belanja sendiri untuk
mengurangi sampah kantong plastik atau membawa botol minuman daripada membeli
minuman dalam kemasan. 2) Reuse (memakai): menggunakan kembali barang yang
sudah tidak terpakai, contohnya seperti menggunakan plastik bekas belanja
untuk pembungkus di kemudian hari, memakai kaleng bekas sebagai pot tanaman,
atau memakai pakaian bekas sebagai lap, kerajinan tangan, dan lainnya. 3)
Recycle (daur ulang): penanganan khusus dalam memanfaatkan inovasi teknologi
dalam mengolah atau mendaur ulang sampah tertentu menjadi benda yang dapat
digunakan kembali, contohnya kertas dari majalah dan surat kabar bekas, logam
dari kaleng dan sendok bekas, kaca dari botol dan gelas bekas, serta lainnya.
4) Replace (mengganti): yaitu mengusahakan untuk menggunakan barang ramah
lingkungan yang bisa digunakan lebih dari sekali pemakaian, misalnya
mengganti kantong plastik kresek dengan tas belanja lainnya sehingga dapat digunakan
berulang kali, menghindari kemasan styrofoam dengan alternatif lain. 5)
Repair (memperbaiki): memperbaiki barang yang rusak, dengan demikian barang
tersebut dapat digunakan kembali. Misalnya barang elektronik yang rusak
diperbaiki dengan komponen yang sesuai untuk permabaikannya, namun ini
memerlukan keahlian khusus. |
Tujuan
penelitan |
Menurut Penelitian terbaru mengatakan setiap harinya bali menghasilkan sampah sebanyak 4.281 ton atau 1,5 juta ton tiap tahunnya dengan persentase 52% tidak dikelola dan 48% terkelola. 50% sampah di bali berasal dari daerah padat aktivitas, yaitu denpasar, badung, dan gianyar yang pada akhirnya akan dibawa ke tpa sebanyak 70% (muhajir, 2019). Pengelolaan sampah menggunakan prinsip 4r (reduce, reuse, recycle, replant) menjadi tren yang telah dijalankan oleh masyarakat hanya saja dalam praktiknya replant (menanam kembali) bukan menjadi pilihan mayoritas masyarakat sehingga prinsip tersebut menjadi 3r (reduce, reuse, recycle). (taqim, 2007). |
Isi |
Pengelolaan
secara sederhana prihal sampah yang telah disebutkan, adalah turunan dari 5R
yang telah dijelaskan sebelumnya. Sebenarnya jika dekembangkan lebih lanjut,
turunan-turunan yang ada, akan menjadi semakin kompleks dan memiliki sinergi
dengan turunan aksi yang lainnya. Pada intinya adalah inovasi gagasan dengan
aksi, pada ungkapan lain dari kegiatan prihal pengelolaan secara sederhana.
Proses kegiatan tersebut diekstraksi kembali melalui inovasi ide atau
kreativitas menjadi aksiaksi baru yang lebih bermanfaat dan menguntungkan
serta memiliki kolaborasi lingkup kerja yang lebih luas sebagai tindakan
peduli lingkungan. |
Metode |
Konsumsi
adalah salah satu factor terpenting dalam kehidupan bermasyarakat dan tidak
dapat dipungkiri lagi dalam aktivitas
manusia juga sangat bergantung dengan konsumsi. Menurut Albert C. Mayers
mengatakan bahwa konsumsi adalah
pengunaan barang jasa
yang berlangsung dan
berakhir untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia
(Oktaviani, dkk., 2017).
Di jaman yang instan tentu masyarakat lebih menyukai hal
yang instan ataupun praktis dan
hal ini memicu produsen untuk memproduksi suatu produk instan kemasan yang
tidak lain dan tidak bukan memilih plastik sebagai pembungkusnya. Semakin
banyak jumlah konsumsi bahan plastik yang digunakan akan
menimbulkan hal yang
buruk baik dengan
kondisi lingkungan atau
kesehatan individu. Bank sampah
menjadi salah satu solusi alternatif yang berdampak positif pada sosial dan
lingkungan. |
Hasil
peembahasan |
Desa
Sidakarya merupakan lingkungan yang sudah cukup lama bergelut dengan permasalahan
sampah,baik sampah dengan volume tertentu
maupun bau kurang
sedap yang menjadi
polusi udara suatu
lingkungan. Pemberdayaan
Masyarakat adalah proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk
memulai proses kegiatan sosial untuk
memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri, pemberdayaan masyarakat hanya
bisa terjadi apabila masyarakat itu sendiri ikut berpartisipasi (Wikipedia,
2019). Pemberdayaan masyarakat dalam mengatasi permasalahan lingkungan
dapat ditawarkan dengan
dasar gotong royong,
guna mengurangi dampak
buruk sampah yang terjadi
di lingkungan sekitar
dengan media bank
sampah. Gagasan tertulis
mengenai Bank Sampah Lestari
akan memberikan pemahaman
terhadap masyarakat mengenai
salah satu cara
menangani sampah yang juga
dapat memiliki nilai
ekonomi. |
Diskusi |
Bank
Sampah Lestari diharapkan dapat melakukan
pengembangan seiring berjalannya waktu. Pengembangan dalam
bidang jasa yang ditawarkan maupun
pelayanan yang pada akhirnya akan
memberikan kesan positif terhadap masyarakat desa
adat Sidakarya maupun menjadi contoh
desa lainnya. Dan pemilihan
bahan sampah perlu memperhatikan segaimana masyarakat bisa hidup dengan
ketika membersihkan bank sampah lingkungan maupun tempat halaman terntu guna
kenyaman menjadi baik. |
0 komentar:
Posting Komentar