Nama
: Depen
Telenggen
Nim
: 22310410128
Dosen
Pengampu : Dr., Dra. Arundanti Shinta,
MA
Fakultas :
Psikologi
Universitas
: Proklamasi 45
Yogyakarta
![]() |
Foto bersama seleai Pembuatan Kompos |
Kompos
adalah pupu organic yang bersumber dari sampah rumah tangga, sampah tanaman,
sampah pasar dan lain-lain dan di buat Melalui proses pengomposan.
Pemiliahan
sampah, bahan yang akan di komposkan sebaiknya berasal dari sampah yang masih
segar, sehingga akan menghindari timbulnya lalat, bau dan untuk menjaga mutu
kompos. Pemilihan ini penting untuk mendapatkan kompos yang baik, selain itu,
sampah rumah tangga, seperti botol, kalang, plastic, kartdus dan kertas dapat di juala sebagai barang lapak.
Penumpuhkan
sampah, merupakan susun tumpukkan sampah pilihan kedalam terowongan udara dari bamboo. Siram air
secara merata pada tumpukan tersebut, selanjutnya jasad renik akan bekerja pada
proses pelabukan,proses penumpukan ini di usahakan tidak lebih tiga hari.
Pemantauhan
suhu, merupakan pemantahuan terhadapap panas yang terjadi/ atau suhu selama 2-4
hari pertama sangat penting. Suhu tumukan
kompos akan berangsur naik, hari ini berguna untuk mematikan biji tanaman yang
tidak dikehendaki, membunuh bibit
penyakit dan memperlunak bahan. Namun suhu tidak boleh diatas 65,0c karena
dapat mematikan jasad renik yag dibutuhkan. Jika suh tinggi maka perlu
dilakukan pembalikan.
Pelapukan,
pada proses ini, suhu yang diperlukan berkisar pada 45-65 0 C dan
kelambatanyang dibutuhkan sekitar 50%. Untuk menngatur suhu, kelambaban dan masukan oksigen
perlu dilakukan pembalikan dan menyiraman air. Untuk mengukur suhu ikat alat ukur
suhu/ thermometer dengan tali memasukan kedalam 2/3 tinggi tumpukan kompos
dengan bantuan batan kayu. Sedangkan kelambaban diukur dengan cara mengepalkan
bahan kompos dengan tangan. Jika bahan yang di kepalkan tidak mengeluarkan air dan buyar maka tumpukan haru disiram
air sebaliknya jika air mengalir dengan banyak maka tumbukan terlalu
basah dan perlu pembalikan segera.
Selanjutnya,
pematangan setelah kompos berbentuk seperti tanah, perlu langka pematangan
selama14 hari dimana suhu tumpukan kompos tetap dipantau. Jika suhu diatas 45 0C Perlu
pembalikan. Apanila suhu tetap dibawah 45 0C, maka dapat disimpulkan bawah
kompos mulai matang. Proses pematangan ini diperlukan untuk menyakinkan bawah kompos telah benar-benar aman digunakan
sebagai pupuk tanaman.
Pemanena,
merupakan kompos yang telah matng dipisahkan dulu antara butiran halus dan butiran kasar Melalui alat pengajak. Selain
untukmemisahkan butiran, proses ini unutk menjaring benda-enda yang tidak dibutuhkan
sepertinya plastic dll. Sebagai produk penjualan, kompos yang telah diajak sebaiknya
dibungkus dengan kantung plastic berdasarkan kelompokukuran butiran halus
dipergunakan unutk pot atau persamaiaan
sedangkan butiran besar untuk perkebunan.
Mengukur
temperature dengan perkiraan:
1. Kali
tumbuhan kompos di beberapa tempat dan
rasakan dengan timbunan kompos bagian dalam.jika temperature meningkat, kompos
terasa panas dan bila tangan kita dibenamkan lama akan terasa amat panas
sehingga perlu pembalikan.
2. Pergunakan
logam warna merah sepanjang0.75 m, beramkan dalam timbunan selama 5-10 menit. Jika
logam terasa panas pada saat di Tarik maka perlu pembalikan.
Pemilihan
dan penumpukan Sampah
a) Pemantahuan
suhu (2-4 Hari)
b) Pelabukan
(35 Hari)
c) Pematangan
(14 Hari
d) Pemanenan
Sumber
:
1.
panduan pratis pembuatan kompos,
center for policy and implementation studiens
2.
studi kajian teknologi pertanian
altenatif unutk perencanaan kebijaksanaan
tataguan seumberalam tanh dan air
untuk pembagunan pertanian berkelanjutan.
0 komentar:
Posting Komentar