Sabtu, 23 Desember 2023

KESEHATAN MENTAL PSIKOEDUKASI "PLECEHAN SEKSUAL PADA ANAK DIKOMUNITAS ATLET TAEKWONDO"

Tugas Kesehatan Mental

"Psikoedukasi Tentang Pelecehan Seksual Pada Anak 

Di Komunitas Atlet Taekwondo"





Nama Anggota Kelompok : 

1. Risa Jois Amara  (2310410075) 

2. Asmi Wati  (22310410123) 

3. Zainal Derwotubun  (22310410061) 

4. Ester Rumbewas   (22310410103) 

5. Happy Johanis  (23310420013) 


Dosen Pengampu: Fx. Wahyu Widiantoro S. Psi., MA

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Fakultas psikologi


Pelecehan seksual pada anak merupakan tindakan yang tidak bisa diterima dalam bentuk apapun. Hal ini mencakup segala jenis perilaku yang tidak pantas dan merugikan secara seksual terhadap anak-anak. Pelecehan seksual ini dapat terjadi diberbagai lingkungan , termasuk pada lingkungan sekolah  maupun pada komunitas taekwondo. Pelecehan seksual adalah tindakan yang melibatkan sentuhan atau perilaku seksual yang tidak pantas terhadap anak. Hal ini bisa melibatkan pelatih, sesama atlet, atau orang lain dalam komunitas. Menjelaskan tentang seksualitas kepada anak adalah penting untuk membantu mereka memahami tubuh mereka sendiri, batasan pribadi, dan membangun pemahaman yang sehat tentang hubungan antara tubuh, perasaan, dan persahabatan.

Pada hari jumat,  22 Desember 2023  kelompok kami melaksanakan penyuluhan psikoedukasi kesehatan mental  tentang pelecehan seksual pada anak dikomunitas Atlet Taekwondo di Gedung DPD PDI Perjuangan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk mengajarkan anak-anak tentang area tubuh mereka yang bisa disentuh dan yang tidak bisa disentuh. Mereka harus tahu bahwa mereka memiliki hak untuk mengatakan "tidak" jika mereka merasa tidak nyaman dengan sentuhan atau perilaku orang lain.

Komunitas taekwondo  memiliki peran penting dalam mencegah pelecehan seksual. Pelatih dan orang dewasa lainnya dalam komunitas  harus menjaga lingkungan yang aman dan menghargai batas-batas anak . Selain itu  harus juga memastikan bahwa anak-anak merasa nyaman  untuk melaporkan setiap insiden pelecehan. Anak-anak harus didorong untuk melaporkan setiap  insiden pelecehan seksual kepada orang dewasa yang mereka percayai dan diberi tahu bahwa mereka tidak akan disalahkan atau dihukum karena melaporkan pelecehan. 

Pelecehan seksual pada anak dapat memiliki dampak psikologis yang serius. Menurut para ahli, anak yang mengalami pelecehan seksual dapat mengalami stres, depresi, kecemasan, gangguan tidur, gangguan makan, penurunan harga diri, dan masalah perilaku. Mereka juga dapat mengalami kesulitan dalam membangun hubungan interpersonal yang sehat dan memiliki kepercayaan yang baik pada orang lain. Anak-anak yang mengalami pelecehan seksual dapat mengembangkan gejala gangguan stres pasca trauma (PTSD), seperti mimpi buruk, flashbacks, dan reaksi emosional yang kuat terhadap situasi yang mengingatkan mereka pada pelecehan tersebut.

Tanda-tanda pelecehan seksual pada anak bisa bervariasi, namun beberapa tanda yang mungkin ditunjukkan oleh anak yang mengalami pelecehan seksual adalah sering mimpi buruk, kesulitan tidur, sulit menerima pelajaran, kesulitan mengendalikan emosi, menjadi sangat tertutup atau menarik diri dari lingkungan sekitar. Cara orang tua dalam mendidik anak yang mengalami pelecehan seksual adalah mendengarkan anak dengan penuh perhatian ketika mereka ingin berbicara tentang pengalamannya,  pastikan anak merasa nyaman dan aman ketika di rumah,  ajarkan anak apa yang boleh dan tidak boleh disentuh oleh orang lain,  bantu anak untuk mengenali dan mengungkapkan perasaan mereka. Selain itu bisa ajarkan anak tentang tanda-tanda pelecehan seksual dan beritahu bahwa mereka harus melaporkan jika merasakan tanda-tanda tersebut. 

 

Pelecehan seksual anak merupakan tindak kriminal dan sipil yang melibatkan orang dewasa dalam aktivitas seksual dengan anak di bawah umur atau eksploitasi anak di bawah umur untuk tujuan kepuasan seksual. Jika seorang anak mengalami pelecehan seksual, peran dan dukungan orang tua sangat penting dalam membantu anak pulih dan mengatasi dampak yang ditimbulkan. 


Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar