Nama : Depen Telenggen
Nim : 22310410128
Semester : 5 (Lima)
Mata Kuliah : Psikologi Inovasi
Dosen pengampu : Dr., Dra. Arundanti Shinta, M A
foto: saat kegiatan 2023 silam |
Sebagai
mahasiswa yang aktif di HIPMA-LANI Yogyakarta Solo, saya berkesempatan untuk
mengikuti dua kompetisi yang sangat berkesan: Lomba Penulisan Esai Kebudayaan
Nasional 2023 dan Festival Tari Tradisional Tingkat Provinsi 2023. Kedua
pengalaman ini tidak hanya mengajarkan saya tentang pentingnya persiapan dan
dedikasi, tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang proses kreatif dan
inovasi dalam berkarya.
Lomba Penulisan Esai Kebudayaan
Persiapan
lomba esai dimulai dua bulan sebelum deadline pengumpulan. Tema yang diangkat
adalah "Revitalisasi Budaya Lokal di Era Digital". Proses kreatif
yang saya lalui meliputi beberapa tahap:
1.
Tahap Eksplorasi (Divergent Thinking)
- Melakukan riset mendalam tentang berbagai
tradisi lokal
- Mewawancarai pelaku seni dan budayawan
setempat
- Mengumpulkan data tentang pemanfaatan teknologi dalam pelestarian budaya
2.
Tahap Inkubasi
- Membiarkan informasi yang terkumpul
"mengendap"
- Mendiskusikan temuan dengan teman-teman
HIPMA-LANI
- Mencatat ide-ide spontan yang muncul dalam jurnal pribadi
3.
Tahap Illuminasi
- Menemukan sudut pandang unik:
mengintegrasikan permainan tradisional dalam aplikasi mobile
- Mengembangkan konsep gamifikasi budaya
lokal
- Menyusun kerangka esai yang menghubungkan tradisi dengan teknologi
4.
Tahap Verifikasi
- Menulis draft pertama dan merevisi
berkali-kali
- Mendapat masukan dari dosen pembimbing
- Menyempurnakan argumen dan data pendukung
Festival Tari Tradisional
Paralel dengan persiapan lomba esai, saya juga berlatih untuk Festival Tari Tradisional. Proses kreatif yang dilalui meliputi:
1.
Tahap Persiapan
- Berlatih intensif 4 jam sehari
- Mempelajari filosofi gerakan tari
tradisional
- Berkolaborasi dengan pemusik tradisional
2.
Tahap Inovasi
- Mengembangkan variasi gerakan yang tetap
menghormati pakem
- Mengintegrasikan elemen kontemporer dalam
kostum
- Menciptakan transisi gerakan yang lebih dinamis
3.
Tahap Penyempurnaan
- Berlatih di depan cermin dan merekam
setiap latihan
- Mendapat masukan dari guru tari senior
- Menyesuaikan ekspresi dan penghayatan
Hubungan dengan Psikologi Inovasi
Kedua pengalaman ini memiliki kaitan erat dengan konsep psikologi inovasi:
1.
Divergent Thinking
- Mengembangkan berbagai alternatif solusi
- Berani mengeksplorasi ide-ide tidak
konvensional
- Menggabungkan elemen tradisional dengan
modern
2.
Convergent Thinking
- Memilih ide terbaik untuk dikembangkan
- Menyaring masukan dan kritik secara
konstruktif
- Memfokuskan energi pada eksekusi yang
optimal
3.
Resiliensi Kreatif
- Bangkit dari kegagalan dan kritik
- Terus berlatih meski hasil belum maksimal
- Mempertahankan motivasi dalam proses
panjang
4.
Kolaborasi Kreatif
- Bekerja sama dengan berbagai pihak
- Terbuka terhadap masukan dan perspektif
baru
- Membangun jaringan support system
Pembelajaran Utama
Melalui
kedua kompetisi ini, saya memahami bahwa inovasi tidak selalu berarti
menciptakan sesuatu yang completely baru, tetapi bisa juga berarti:
1.
Menemukan cara baru untuk mempresentasikan nilai-nilai tradisional
2.
Mengintegrasikan teknologi dengan kearifan lokal
3.
Membangun jembatan antara generasi lama dan baru
4.
Mengembangkan kepercayaan diri dalam berkarya
Meski
tidak memenangkan kedua kompetisi tersebut, proses yang dilalui memberikan
pembelajaran berharga tentang kreativitas, inovasi, dan pentingnya melestarikan
budaya dengan cara yang relevan dengan zaman. Pengalaman ini juga memperkuat
komitmen saya untuk terus berkontribusi dalam kegiatan HIPMA-LANI Yogyakarta
Solo, sambil terus mengembangkan diri dalam berkarya dan berinovasi.
Saya
telah membuat esai yang menggabungkan pengalaman mengikuti dua lomba dengan
konsep psikologi inovasi. Esai ini mencakup:
1.
Proses kreatif dalam persiapan kedua lomba
2.
Tahapan detail dari masing-masing lomba
3.
Hubungannya dengan konsep psikologi inovasi
4.
Pembelajaran yang didapat
0 komentar:
Posting Komentar