Jumat, 22 Desember 2023

FORUM MAHASISWA LAPAGO DIY MENGGELAR WORKSHOP SEHARI MENULIS DAN VIDEOGRAF

 

Foto Bersama Usai Kegiatan Sesi I Pelatihan Menulis


Tugas Esai Prestasi Ke-7

Mata  Kuliah Psikologi Lingkungan

 Nama              : Depen Telenggen

Nim                   : 2231040128

Dosen Pengampu :Dr. Dra Arundanti Shinta, M.A

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta 


Yogyakarta, Forum Pelajar dan Mahasiswa Wilayah Adat Lapago, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengadakan kegiatan workshop sehari bertemakan Menulis dan Videografi Adalah Senjata Jitu Melawan Ketidakadilan di West Papua.

Kegiatan workshop menulis dan videografi diinisiasi oleh Forum Pelajar dan Mahasiswa Wilayah Adat Lapago DIY. Kegiatan workshop diadakan di asrama mahasiswa Jayawijaya-Wamena. Di belakang Polsek Depok Timur, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta, Jumat (30/06/2023).

Tujuanya untuk meningatkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa Papua mencari ide, merangkum kata, mendeskripsikan peristiwa sehari-hari ke dalam menyusun tulisan, sebagai langka awal pengenalan strategi menulis dikembangkan dalam pelatihan.

Peserta memahami dasar-dasar menulis, merangkai kata-kata menjadi kalimat dan dikembangkan menjadi paragraph serta membedah tulisan berdasarkan rumpun atau kategori. Jika sudah paham pengetahuan menulis dengan baik maka, pembuatan video dengan menyertakan elemen teks, gambar, audio, animasi ke dalam satu video yang dihasilkan untuk menyampikan pesan-pesan atau isu-isu yang ada di tengah masyarakat.

Penyajian kegiatan workshop pelatihan menulis dan videografi dibagi dua sesi pertemuan, Pertama, pelatihan menulis mengubah ide menjadi tulisan. Kedua pelatihan video dokumenter, berfokus pada pembuatan video documenter. Materi ini disampaikan oleh mahasiswa broadcasting UBMY (Mercu Buana Yogyakarta).

Bertanda kegiatan workshop dibuka dilangsungkan dengan doa dalam iman Kristen Protestan diikuti dengan sambutan-sambutan ketua panitia workshop, Kias Kogoya menurutnya, mahasiswa Papua tidak dibekali pendidikan dengan baik sejak di (SD) Sekolah Dasar, (SMP) Sekolah Menengah Pertama, hingga (SMU dan SMK) Sekolah Menengah Umum dan Sekolah Menengah Kejuruan sebab, sistem pendidikan di Indonesia yang kacau apalagi di Papua lebih khusus di wilayah adat Lapago.

"Kami tidak pernah belajar menulis, menulis dasar-dasar seperti ini, kami sebagai orang Papua penting untuk memberi tahu bahwa; persoalan atau masalah terjadi di lapangan-Papua, tetapi, kami tidak membekali diri dengan pengetahuan dasar seperti ini sehingga terkadang orang lain yang menulis namun, tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan,’’

Sedangkan menurut, Romario Wantik, Ketua Forum Pelajar dan Mahasiswa Wilayah Adat Lapago DIY. Dalam sambutannya menyampaikan kami sebagai orang Papua tidak bisa melawan sistem Indonesia ini dengan kekuatan kita, namun melawan dengan skill yang kami miliki yaitu dengan tulisan dan videografi.

"Menurutnya kita tahu menulis maka, dunia lain bisa melihat kondisi pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) yang terjadi di Papua, kami wajib tahu dasar-dasar menulis, maka kita akan angkat masalah kita di tanah West Papua”. Tutur Wantik ketua forum Lapago Jogja.

Di tempat yang sama, Anis Morib mewakili peserta workshop menyampaikan banyak mahasiswa yang kuliah pulang sampai di tingkat akhir banyak yang mengalami kendala untuk menyusun skripsi karena tidak tahu menulis dengan benar dan baik

"saya ingin belajar tetapi tidak ada orang yang mengajar dasar-dasar menulis dan videografi, padahal menulis adalah salah satu dasar untuk menambah skill dimana kami kerja, karena perkembangan sekarang, orang-orang butuhkan bukan Ijazah, namun skill yang kami miliki itu yang ditampilkan dimana kita akan kerja, oleh sebab itu, mari kita bersama-sama belajar bagaimana cara kita bisa belajar menulis dasar-dasar dalam kesempatan ini

Pemateri sesi pertama, dasar-dasar menulis oleh Benedikus Fatubun dari media thepapuajournal.com didampingi Depen Telenggen sebagai moderator. Fatubun memantik pemaparan materinya dengan bertanya apakah menurut kawan-kawan, menulis itu penting ? Semua peserta mengatakan ‘’sangat penting’’.Banyak hal yang ia sampaikan laki-laki yang akrab dipanggil Benfa itu.

Benfa sampaikan pada saat memaparkan materi, kerangka tulisan dengan praktek langsung kepada peserta workshop untuk menulis atau mendeskripsikan diri dari KTP (Kartu Tanda Penduduk), apa arti nama kita sendiri, kenapa saya penduduk di sana? di mana saya lahir ? di mana tempat itu? Bagaiaman kepribadian golongan darah A?. Dengan Kerangka tulisan terdiri dari: pembukaan, isi, dan penutup

 

 

 

 


0 komentar:

Posting Komentar