PSIKOLOGI INOVASI
ESAI 3 BERPERILAKU INOVATIF BERDASARKAN PIKIRAN KREATIF
DOSEN PENGAMPU : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA
RISKA NURUL FADILLAH
22310410122
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
DESEMBER 2024
Berperilaku inovatif berdasarkan pikiran kreatif
Vas dan Bunga dari Kulit Jagung
Pendahuluan
Indonesia merupakan salah satu negara agraris dengan produksi jagung yang melimpah. Jagung juga menjadi salah satu komoditas pangan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Selain sebagai bahan pangan utama, jagung juga berpotensi besar sebagai bahan baku dalam sektor industri kreatif. Setiap bagian dari tanaman jagung, seperti biji, batang, dan kulit, dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi produk bernilai ekonomis, termasuk dalam kerajinan tangan.
Pemanfaatan jagung sebagai bahan kerajinan dapat menjadi solusi inovatif dalam mengurangi limbah pertanian, meningkatkan nilai tambah bagi para petani,Serta menciptakan peluang usaha baru bagi masyarakat. Selain itu, produk kerajinan berbahan dasar jagung ini juga dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan dan membuka peluang ekspor, mengingat produk-produk kerajinan dari bahan alami semakin diminati oleh pasar internasional yang peduli akan kelestarian lingkungan.Oleh karena itu, diperlukan upaya inovasi untuk mengembangkan potensi jagung sebagai sumber kreativitas dalam industri kerajinan tangan. Melalui proses ini, diharapkan mampu menggerakkan masyarakat, terutama para pengrajin dan kelompok usaha kecil, untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan sumber daya lokal sehingga memberikan dampak positif bagi ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Cara membuat bunga dan vas dari kulit jagung
Bahan dan Alat:
Kulit jagung kering (pilih yang halus dan bersih)
Gunting
Lem tembak atau lem serbaguna
Kawat tipis atau tusuk sate (untuk batang bunga)
Cat akrilik atau pewarna kain (opsional, jika ingin mewarnai bunga)
Kuas kecil
Kain flanel kecil (untuk alas hiasan atau menguatkan kelopak)
Botol plastik bekas
Langkah-langkah membuat bunga
Bersihkan dan pastikan kulit jagung dalam kondisi kering sempurna. Pilih bagian kulit yang halus dan tidak sobek.
Potong kulit jagung menjadi beberapa kelopak sesuai ukuran bunga yang ingin dibuat. Misalnya, untuk bunga kecil, potong kelopak berukuran sekitar 3-4 cm panjangnya. Anda bisa membuat kelopak lebih panjang atau lebih lebar sesuai ukuran bunga yang diinginkan.
Ambil selembar kecil kulit jagung dan gulung untuk membentuk bagian tengah bunga. Tempelkan dengan lem agar bentuknya kuat.
Mulailah menempelkan kelopak di sekitar bagian tengah bunga, satu per satu,hingga terbentuk lapisan kelopak yang menyerupai bunga asli. Tempelkan dengan lem agar setiap kelopak menempel kuat.
Untuk tampilan bunga yang lebih penuh, Anda bisa menambahkan lapisan kelopak kedua atau ketiga, tergantung pada jenis bunga yang ingin dibuat. Semakin banyak lapisan, bunga akan terlihat lebih tebal dan realistis.
Tempelkan kawat atau tusuk sate di bagian bawah bunga untuk dijadikan Batang. Balut pangkal kelopak bunga dengan kain flanel kecil untuk menutupi lem dan memperkuat sambungan batang.
Jika ingin memberi warna, gunakan cat akrilik atau pewarna kain untuk mewarnai kelopak bunga. Cat dengan hati-hati dan gunakan kuas kecil untuk hasil yang lebih rapi. Warna-warna pastel atau gradasi warna lembut akan terlihat natural. Tunggu hingga cat benar-benar kering.
Rapikan bagian yang perlu dipotong atau dilekatkan ulang. Bunga dari kulit jagung Anda sudah selesai dan siap ditaruh pada vas digunakan sebagai dekorasi
Permasalahan
Dalam proses inovasi ini, saya menghadapi beberapa tantangan psikologis, seperti rasa takut gagal dan kurangnya kepercayaan diri saat mengubah ide menjadi produk nyata. Namun, dengan penerapan prinsip inovatif, saya belajar untuk terus berpikir kreatif, mengatasi kegagalan, dan menyempurnakan produk. Inovasi ini melibatkan kemampuan untuk berpikir di luar kebiasaan dan berani mencoba hal baru.
Kesimpulan
Mengubah limbah kulit jagung menjadi produk inovatif seperti vas dan bunga hias menunjukkan bahwa kreativitas dapat menjadi solusi bagi permasalahan lingkungan sekaligus menciptakan peluang ekonomi. Dengan menjual produk ini di media sosial, kita dapat memanfaatkan platform digital untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya daur ulang dan inovasi dalam kehidupan sehari-hari.
https://vt.tiktok.com/ZS66Dgx1p/
Referensi
Emalia, Z., Awaluddin, I., Budiarty, I., & Andrian, T. (2022). Pendampingan Pengembangan Usaha Dengan Pemanfaatan Limbah Kulit Jagung Pada Kelompok PKK Desa Bumi Agung. Dalam Prosiding Seminar Teknologi, Akuntansi, Bisnis, Ekonomi, dan Komunitas, 2, 52–59.
Fadilah, F., Amalia, R., & Pandia, ES (2020). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pemanfaatan Limbah Organik Sebagai Upaya Menumbuhkan Ekonomi Kreatif Di Desa Seuneubok Punti Kabupaten Aceh Tamiang. Global Science Society : Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2).
0 komentar:
Posting Komentar