Peduli Lingkungan
Psikologi Lingkungan Tugas Essay 2 Plogging
Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA
Anis Nur Latifah
22310410042
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi
45 Yogyakarta
Apa Itu Plogging?
Istilah “plogging” berasal dari frase Bahasa Inggris “jogging” dan “plocka upp”, istilah Swedia yang berarti “picking up” atau memungut, dalam hal ini memungut sampah. Yep, plogging adalah tren fitness Swedia yang mengkombinasikan kegiatan jogging sembari memungut sampah.
Selain plogging sendiri, ada juga variasi aktivitas lain yang berasa dari istilah plogging, seperti “taking a palk” (berjalan-jalan sambil plogging) atau “pike” (hiking sambil plogging). Tidak masalah apakah Anda jogging sejauh 2 kilometer, atau marathon sepanjang 5 kilometer, atau bahkan hanya jalan-jalan pagi selama 15 menit. Intinya adalah Anda melakukan kegiatan fisik sembari membantu memungut sampah yang kamu temukan.
Saya melakukan kegiatan plogging dilingkungan desa tempat tinggal saya. Musim kemarau ini, banyak sekali sampah dedaunan yang berserakan dihalaman rumah saya juga dijalan-jalan sekitar desa. Melihat banyaknya sampah dedaunan itu, saya langsung berinisiatif membersihkannya dengan menggunakan sapu dan serok sampah. Tentu saja area yang pertama kali saya bersihkan adalah halaman rumah saya, karena ketika kita ingin membersihkan sampah dilingkungan sekitar, tentu saja harus kita mulai dengan membersihkan sampah dilingkungan kita sendiri. Sampah dedauann yang sudah saya kumpulkan kemudian saya masukan ke kantong plastik yang saya bawa. Setelah halaman rumah saya bersih, baru kemudian saya berjalan-jalan disekitar desa. Saya mengambil sampah yang saya temui ketika saya berjalan. Jenis-jenis sampah yang saya temui ada sampah plastik dan sampah organik. Sampah plastik seperti botol plastik dan bungkus jajanan. Sampah-sampah tersebut kemudian saya kumpulkan untuk saya pisahkan sesuai jenisnya. Sampah organik dan plastik tersebut saya serahkan kepada tukang sampah yang mengambil sampah didesa saya setiap hari minggu. Untuk sampah plastik sepeerti botol-botol saya kumpulkan dan simpan untuk kemudian saya jual ke tukang rosokan.
Saya merasakan kegiatan ini sangat menyenangkan. Kita tidak hanya sekedar berjalan-jalan untuk menyehatkan badan tetapi kita juga sekaligus membersihkan lingkungan sekitar. Yang harus peduli dengan lingkungan adalah kita, kalau bukan kita lalu siapa lagi? Toh kita tidak akan rugi kalau kita peduli dengan lingkungan.
0 komentar:
Posting Komentar