PLOGGING
: Menjaga Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan
PLOGGING
: Menjaga Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan
Nama
: Deni Mulyanto / 21310410185
Dosen
Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta MA
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Saat ini kesadaran dalam menjaga kesehatan tubuh semaki
disadari oleh Masyarakat, banyak dari mereka mulai sadar akan pentingnya
Kesehatan tubuh bagi keberlangsungan kehidupan. Segala kalangan umur mulai
berolahraga secara rutin, misalnya dengan jogging, gym, lari dan olahraga
lainnya.
Akan tetapi adanya kesadaran menjaga kesehatan tubuh
tidak dibarengi dengan kesadaran menjaga lingkungan, di area dekat kos saya
tepatnya di daerah condongcatur. Kesadaran akan kebersihan lingkungan bisa
dikatakan cukup, namun masih ada beberapa sampah berserakan di sepanjang jalan
dan selokan. Untuk itu, saya berusaha menumbuhkan kesadaran masyarakat sekitar
mengenai kepedulian terhadap lingkungan dengan melakukan plogging. Kegiatan
tersebut selain menciptakan lingkungan yang bersih juga dilakukan untuk menjaga
Kesehatan tubuh.
Plogging merupakan kombinasi dari “plocka up”, yang
berarti “memungut biji-bijian” dalam bahasa swedia, dan “jogging”, adalah
sebuah dorongan untuk memungut sampah sambil jogging, adalah gerakan
“perlindungan lingkungan” alternatif yang muncul di Korea yang dapat melindungi
lingkungan, baik Kesehatan maupun kebersihan lingkungan.
Plogging 1
Ploging
pertama yang saya lakukan bersama dengan teman saya pada tanggal 15 September
2023 pukul 05.50 – 07.00 WIB di di sekitar jalan kos saya sendiri. Jarak
plogging pertama adalah kurang lebih sejauh 1 km dengan sampah plastik dan
botol bekas seberat 1/2 kg. Dalam ploging tersebut kami
mengambil sampahh di jalan dan juga beberapa diselokan, setelah itu sampah
dibawa kembali dan diserahkan ke pemilik kos untuk dikumpulkan dan dijual.
Plogging ke 2 keembali saya lakukan dengan teman saya pada tanggal 28 September 2023 pada pukul 06.00 – 07.02. Plogging ini masih saya lakukan di sekitar kos saya namun dengan arah yang berlawanan, dengan jarak sekitar 700 meter. Plogging ke 2 ini hanya menghasilkan sampah kurang dari 1 kg dengan jenis botol bekas, plastik, dan bungkus rokok serta kemasan minuman. Hasil dari plogging tersebut kembali saya serahkan ke pengurus kos untuk kemudian akan dijual, pada palogging kali ini ada beberapa orang yang memperhatikan apa yang saya lakukan, mungkin mereka hanya penasaran saja.
Seperti
yang sudah saya katakan di awal, sampah yang saya dapatkan saat plogging di
kumpulkan di tempat sampah kos dan kemudian sampah tersebut akan dijual, saya
menyerahkan berapapin hasilnya ke beliau.
Saya tidak memikirkan hasil dari penjualan tersebut namun mungkin saya
mendapatkan dampak positif dari hal tersebut untuk selalu peduli pada Kesehatan
dan kebersihan lingkungan.
Kebersihan
lingkungan tergantung dari diri masing-masing, mari bersama menjaga kebersihan
lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Referensi
Choi,
Yoonso., Lee, Wanyoung. 2023. Examining Plogging in South Korea as a social
movement: From Perspective of Claus
Offe’s New Social Movement Theory. Int. J. Environ. Res. Public Health 2023.
20(5), 4469.
0 komentar:
Posting Komentar