Pengelolaan
Sampah Plastik di Salatiga: Praktik dan Tantangan
David Michael Tulaseket (20310410073)
Dosen Pengampu : Arundati Shinta
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Topik |
Pengelolaan sampah plastic,
penelitian kualitatif. |
Sumber |
Septiani, B. A., Arianie, D. M.,
Risman, V. F. A. A., Handayani, W., & Kawuryan, I. S. S. (2019).
Pengelolaan Sampah Plastik di Salatiga: Praktik dan Tantangan. Jurnal Ilmu
Lingkungan, 17(1), 90-99. ISSN 1829-8907. |
Permasalahan |
Permasalahan utama termasuk
peningkatan timbunan sampah plastik yang sulit terurai, dampak negatifnya
terhadap lingkungan, serta kesulitan dalam mengubah perilaku masyarakat yang
masih banyak menggunakan plastik. Jurnal ini juga menyoroti peran berbagai pihak,
seperti rumah tangga, pemulung, Bank Sampah, pengepul, dan pemerintah dalam
pengelolaan sampah plastik. Pemerintah memiliki tanggung jawab penting dalam
mengedukasi masyarakat dan membangun infrastruktur yang mendukung pengelolaan
sampah plastik yang lebih baik. Jurnal ini bertujuan untuk mencari solusi
untuk mengatasi tantangan-tantangan ini dalam upaya mengelola sampah plastik
di Salatiga. |
Tujuan
Penelitian |
Penelitian ini bertujuan untuk
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang praktik pengelolaan sampah
plastik di Salatiga dan upaya untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan
dalam pengelolaan sampah plastik tersebut. |
ISI |
·
Plastik adalah bahan yang masih sering digunakan dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat Indonesia karena harganya yang murah, serta sifatnya
yang tahan lama dan ringan. Namun, plastik juga bersifat non-biodegradabel,
sehingga menjadi penyumbang terbesar terhadap kerusakan lingkungan. ·
Sampah plastik mengandung senyawa-senyawa toksik seperti PCB,
hidrokarbon aromatik, pestisida organoklorin, ftalat, dan lainnya, yang dapat
mencemari ekosistem dan mengganggu makhluk hidup. ·
Indonesia merupakan salah satu negara terbesar dalam pembuangan sampah
plastik ke laut, dengan konsumsi plastik yang masih tinggi. ·
Pemerintah Indonesia telah menetapkan target untuk mengurangi sampah
plastik melalui program 3R (Reduce, Reuse, Recycle) hingga 70% pada tahun
2025. ·
Beberapa negara telah mengimplementasikan pembatasan penggunaan
kantong plastik melalui larangan dan pajak, tetapi upaya ini belum sepenuhnya
berhasil mengubah perilaku masyarakat. ·
Kurangnya pengetahuan dan penyuluhan mengenai dampak buruk sampah
plastik telah menyebabkan kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelola
sampah plastik dengan baik. ·
Selain itu, sektor informal seperti pemulung juga memiliki peran
penting dalam pengelolaan sampah plastik. ·
Dalam penelitian ini, pendekatan Integrated Sustainable Waste
Management (ISWM) digunakan untuk menganalisis sistem pengelolaan sampah
plastik di kota Salatiga dengan melibatkan semua pihak yang terlibat,
termasuk stakeholder, alur pembuangan sampah, dan sudut pandang yang berbeda
terhadap sistem pengelolaan sampah. |
Metode |
Metode penelitian yang digunakan
dalam jurnal ini adalah metode kualitatif. Penelitian dilakukan di Kota Salatiga
dari Mei hingga Agustus 2018. Data diperoleh melalui data primer (observasi
dan wawancara mendalam) dan data sekunder (literatur). Subjek penelitian
melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam pengelolaan sampah plastik di
Salatiga. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan hasilnya disajikan
dalam bentuk naratif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mendapatkan
pemahaman mendalam tentang permasalahan pengelolaan sampah plastik tanpa
berusaha untuk generalisasi. |
Hasil |
· Komposisi Sampah: Sampah di Kota
Salatiga didominasi oleh sampah organik sekitar 70%, diikuti oleh plastik
sekitar 20%, dan jenis sampah lainnya seperti kardus, kertas, kain, dan kayu.
Perbandingan ini berbeda dengan beberapa kota di luar Indonesia, seperti
China dan Kuala Lumpur. · Penyebab Penumpukan Sampah:
Penumpukan sampah di Salatiga disebabkan oleh manajemen pengelolaan sampah
yang kurang terkoordinasi antara pemerintah dan masyarakat, serta perilaku
konsumen yang cenderung menggunakan plastik dalam transaksi jual beli. · Penggunaan Kantong Plastik:
Penggunaan kantong plastik dalam transaksi jual beli telah menjadi kebiasaan
masyarakat di Salatiga, dan sulit untuk ditinggalkan meskipun alternatif
seperti tas kain tersedia. Perilaku konsumtif terhadap plastik menjadi faktor
utama penumpukan sampah plastik. · Kurangnya Pemilahan Sampah: Rumah
tangga di Salatiga belum terbiasa memilah sampah berdasarkan jenisnya, mirip
dengan situasi di China. Pemilahan sampah dipengaruhi oleh faktor sosial dan
budaya seperti tingkat pendidikan, jenis kelamin, dan persepsi masyarakat
terhadap kebersihan. · Upaya Pengelolaan Sampah:
Pemerintah Salatiga telah mencoba mengatasi masalah sampah dengan mendorong
program 3R (Reduce, Reuse, Recycle), mendukung Bank Sampah, dan membangun
landfill. Namun, beberapa masalah seperti pengolahan plastik yang tidak
optimal dan masalah lingkungan terkait landfill masih menjadi tantangan. · Rencana Pemerintah: Pemerintah
berencana untuk meningkatkan kesadaran lingkungan melalui edukasi dan program
pengurangan konsumsi plastik. Pemerintah juga berperan dalam mendukung Bank
Sampah, pemulung, dan pengepul sampah untuk membangun sistem pengelolaan
sampah yang lebih efektif. · Model Sistem Pengelolaan Sampah:
Gambaran model sistem pengelolaan sampah kota Salatiga menunjukkan peran
berbagai pihak seperti pemerintah, Bank Sampah, pemulung, pengepul, dan
masyarakat dalam upaya mengatasi masalah sampah. |
Diskusi |
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengelolaan sampah plastik di Kota Salatiga melibatkan empat pihak: rumah tangga,
pemulung, Bank Sampah, dan pemerintah. Upaya utama adalah penggunaan kembali,
daur ulang, dan penimbunan sampah plastik. Tantangannya adalah mengurangi
konsumsi plastik yang masih kuat karena faktor sosial budaya dan kesadaran
lingkungan yang perlu ditingkatkan. Peran penting pemerintah adalah
mengedukasi masyarakat, meningkatkan kapasitas Bank Sampah, mengelola
pemulung dan pengepul, mempromosikan kerjasama antara keduanya, dan mengatasi
sampah yang tak dapat diolah oleh Bank Sampah dan pengepul. |
0 komentar:
Posting Komentar