Plogging sebagai Gerakan Sosial Baru di UP 45 Yogyakarta
Essai-2
Aditya Nur Ihsan
NIM: 22310410133
Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Gerakan plogging di Indonesia belum berhasil menjadi gerakan universal yang melibatkan partisipasi luas masyarakat. Selain itu, ada kekhawatiran bahwa gerakan plogging dapat terdistorsi menjadi gerakan sosial yang berbeda dari tujuan awalnya sebagai gerakan lingkungan.
Mengajak masyarakat untuk terlibat dalam gerakan plogging dapat menggunakan berbagai metode dan strategi yang kreatif :
1 Sosialisasi dan Pendidikan Publik:
· Sosialisasikan konsep plogging dan manfaatnya melalui pertemuan komunitas.
· Gunakan media sosial, blog, atau website untuk membagikan informasi tentang plogging.
2 Ajak Siswa dan Sekolah Terlibat:
· Kerja sama dengan sekolah untuk mengadakan acara plogging bersama siswa.
· Sosialisasikan pentingnya kegiatan ini dalam upaya menjaga lingkungan bersih.
Pada tanggal 21 September 2023, sekitar kampus gemilang UP 45 Yogyakarta, sebuah aksi plogging menggelora dengan semangat dari tujuh pionir lingkungan. Pukul 08.00 pagi, sejalan dengan semangat pagi yang segar, para peserta bersiap untuk menyemut melintasi lorong-lorong kampus yang menantang. Dalam rentang satu jam, mereka berhasil mengumpulkan sampah seberat lima kilogram, yang setara dengan dua kantong besar. Mengejutkan, 90% dari sampah yang berhasil dihimpun adalah plastik yang berpotensi mengancam lingkungan, sementara 10% sisanya adalah sampah organik yang dapat diolah kembali.
Aksi plogging ini adalah lebih dari sekedar upaya membersihkan; ini adalah demonstrasi nyata kepedulian terhadap masa depan planet kita. Setiap langkah yang diambil oleh peserta adalah bukti komitmen mereka terhadap lingkungan. Plogging memang sebuah gerakan yang sederhana namun memiliki dampak besar terhadap kelestarian bumi. Proses penanganan sampah juga telah dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Setiap kantong sampah ditempatkan di tempat pembuangan umum yang tepat, sehingga memberikan kontribusi positif terhadap kebersihan dan kesehatan masyarakat umum.
Partisipasi aktif dari tujuh individu ini adalah contoh kecil dari potensi besar yang dimiliki oleh komunitas kita untuk membawa perubahan positif. Plogging bukan sekadar sebuah aktivitas, melainkan sebuah ajakan untuk kita semua bergandengan tangan dalam menjaga kebersihan lingkungan. Bersama-sama, kita dapat merajut kisah keberhasilan yang lebih panjang, membangun masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Pada keesokan harinya, tanggal 22 September 2023, semangat untuk peduli lingkungan kembali membara di antara kami. Meskipun jumlah peserta lebih sedikit, hanya empat orang, semangat dan tekad untuk membersihkan lingkungan dari sampah tetap tak tergoyahkan. Bersama-sama, kami melaksanakan kegiatan plogging dengan penuh semangat.
Meskipun peserta lebih sedikit, hasil yang kami capai tidak kalah memuaskan. Sebanyak dua kantong plastik berisi beragam jenis sampah berhasil kami kumpulkan, dengan total berat mencapai 3,4 kilogram. Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar, tetapi juga mengajarkan kami untuk lebih menghargai keindahan alam dan betapa pentingnya menjaga kebersihan di sekitar kita.
Setelah selesai mengumpulkan sampah, kami dengan penuh tanggung jawab membawanya ke tempat pembuangan sampah umum. Langkah-langkah kecil ini merupakan kontribusi nyata kami dalam menjaga kelestarian bumi ini. Setiap tindakan, sebesar apapun, memiliki dampak besar ketika dilakukan secara kolektif.
Plogging di UP 45 Yogyakarta pada 21-22 September 2023 bukan hanya sebuah kegiatan, melainkan sebuah manifesto kesadaran akan pentingnya menjaga alam semesta ini. Suara langkah kaki mereka menggemakan harapan untuk bumi yang lebih hijau dan bersahabat. Melalui aksi sederhana ini, mereka telah membuktikan bahwa setiap individu, tak peduli seberapa kecil pun kontribusinya, memiliki kekuatan untuk menciptakan perubahan besar. Kita semua adalah pionir lingkungan.
0 komentar:
Posting Komentar