Jumat, 20 Desember 2024

E5-LAKUKAN PERUBAHAN DIRI_Sari Rizka Yani_22310410001

Psikologi Inovasi Dalam Perubahan Diri : Melewati Batas Refleksi Perjalanan Meningkatkan Ketahanan Fisik. 

PSIKOLOGI INOVASI

E5-LAKUKAN PERUBAHAN DIRI

DOSEN PENGAMPU: Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA.

 



 Sari Rizka Yani

Nim : 22310410001


FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

DESEMBER/2024



Perubahan diri adalah proses transformasi yang melibatkan upaya sadar untuk meningkatkan kualitas hidup, baik secara fisik maupun mental. Bagi Generasi Z, perubahan diri sering menjadi tantangan besar, terutama dalam mempertahankan konsistensi olahraga. Meski memiliki akses luas ke informasi dan teknologi pendukung gaya hidup sehat, hambatan seperti kurangnya motivasi, godaan teknologi, dan ekspektasi tinggi sering menghambat upaya mereka. Gen Z hidup di era serba cepat yang dipenuhi distraksi digital. Media sosial sering menjadi tempat mencari inspirasi, tetapi juga menjadi sumber tekanan. Banyak dari mereka ingin segera melihat hasil olahraga, sehingga cenderung memaksakan diri di awal, yang justru berujung pada kelelahan atau cedera. Selain itu, rutinitas sehari-hari yang padat, seperti kuliah atau pekerjaan paruh waktu, membuat olahraga sering menjadi prioritas kedua. Psikologi inovasi menawarkan solusi melalui kreativitas dan strategi baru untuk mengatasi hambatan perubahan diri. Dalam konteks olahraga, pendekatan ini melibatkan penggunaan aplikasi pelacak kebugaran atau komunitas online untuk membangun motivasi dan konsistensi. Prinsip-prinsip psikologi inovasi juga membantu Gen Z membagi tujuan besar menjadi langkah-langkah kecil yang realistis, sehingga perjalanan perubahan diri menjadi lebih terstruktur dan berkelanjutan.

Pengalaman pribadi saya dalam membangun konsistensi olahraga menjadi contoh nyata betapa sulitnya perubahan diri. Di minggu pertama, saya berlari sejauh 5,3 km tanpa henti, berharap segera mengukur ketahanan tubuh. Namun, hasilnya berujung pada kelelahan, muntah, dan pingsan. Kejadian ini membuat saya berhenti berolahraga selama dua minggu. Saya sempat putus asa dan bertanya-tanya apakah mampu melanjutkan. Pada minggu kedua, saya mencoba lagi dengan pendekatan lebih bijaksana. Saya mulai dengan jarak 2,4 km, berhenti setiap lima menit untuk menyesuaikan diri. Tubuh saya perlahan mulai beradaptasi. Di minggu ketiga, saya menambah waktu berlari dengan beristirahat setiap delapan menit dan berhasil menempuh 2,8 km. Pada minggu keempat, saya berlari 3,1 km dengan selingan berjalan santai.

Setiap minggu, saya terus meningkatkan jarak dan durasi dengan tetap mendengarkan tubuh. Minggu kelima, saya mencoba berlari selama sepuluh menit tanpa henti dan mencapai 3,5 km. Minggu keenam hingga kedelapan, progres saya meningkat hingga mencapai 6 km dengan kombinasi berlari dan berjalan santai. Pengalaman ini mengajarkan bahwa perubahan diri memerlukan kesabaran, perencanaan, dan keberanian untuk memulai lagi meskipun pernah gagal.

Perubahan diri, khususnya dalam konsistensi olahraga, membutuhkan kesadaran diri, strategi, dan ketekunan. Kunci keberhasilan bagi Gen Z terletak pada memahami batas tubuh dan menggunakan pendekatan inovatif untuk tetap termotivasi. Dengan belajar dari pengalaman dan menerapkan prinsip psikologi inovasi, tantangan dapat diubah menjadi peluang untuk berkembang. Transformasi ini bukan hanya soal jarak yang ditempuh, tetapi juga tentang membangun versi terbaik dari diri sendiri.

 

Daftar Pustaka

Davis, K. (2019). The role of technology in physical activity and health: A review of the literature. Journal of Physical Activity and Health, 16(1), 1-10.

Gonzalez, A. (2020). The importance of setting realistic goals in physical activity. American Journal of Lifestyle Medicine, 14(1), 12-18. https://doi.org/10.1177/1559827618770520

Siddik, F., Putri, N. A., Purba, N. H., Damanik, P. A. B., Simbolon, R., & Salsabila, S. (2024). Pengaruh media sosial dan aplikasi olahraga digital terhadap kebiasaan berolahraga generasi muda. JIIC: Jurnal Intelek Insan Cendikia, 1(8). https://jicnusantara.com/index.php/jiic

 

 

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar