Rabu, 11 Oktober 2023

Essay 2 Plogging kegiatan positif (olahraga/jogging sambil memungut sampah)

Nama : Putri Arumsari

Nim   : 22310410074

Kelas : Reguler A1

Dosen Pengampu : Dr.,Dra. Arundati Shinta MA


Topik

Plogging, pengetahuan, perilaku, sampah.

Sumber

Patimah, A. S., Shinta, A., & Winahyu, G. S. (2021). Strategi Promosi Pengelolaan Sampah di Kalangan Mahasiswa. Prosiding Satu Bumi, 3(1).

Permasalahan

Plogging adalah deviasi positif dimana mahasiswa maupun masyarakat melakukan olahraga sambil memungut sampah. Ini adalah satu kebiasaan yang sangat menguntungkan, selain tubuh kita sehat karena olahraga, lingkungan juga sehat karena terbebas dari sampah.

Ringkasan

 - Plogging yaitu olahraga sambil menjaga lingkungan yang berasal dari kata “lari” dengan mengumpulkan sampah yang berserakan ke dalam plastik. Oleh karena itu, Plogging merupakan kegiatan mengumpulkan sampah saat kita sedang berlari kecil. Kita hanya membutuhkan pakaian olahraga yang sesuai untuk berlari dan kantong sampah untuk meletakkan semua sampah yang ditemukan di sekitar.

- Prevention (pencegahan) adalah perilaku yang paling disarankan dalam pengelolaan sampah. Bila masyarakat bisa mencegah terjadinya timbulan sampah maka TPA tidak akan penuh. Contoh perilaku yang termasuk kategori prevention adalah menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan sehingga limbah yang muncul akan cepat terurai di alam.

- Sampah adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada benda-benda atau material yang sudah tidak diinginkan, tidak terpakai, atau dianggap tidak berguna lagi. Pengelolaan sampah yang efektif sangat penting untuk menjaga kebersihan lingkungan, mencegah polusi, dan mendukung keberlanjutan. Dalam konteks lingkungan, pengelolaan sampah yang buruk dapat berdampak negatif pada ekosistem dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, penting untuk mendaur ulang, membuang, dan mengelola sampah dengan bijak untuk melindungi lingkungan.

 

Ringkasan

(Lanjutan)

- Sampah dipersepsikan negatif karena dianggap tidak mempunyai nilai-nilai intrinsik. Artinya, orang-orang sulit menemukan sesuatu yang berharga atau berguna di balik keberadaan sampah. Hal ini karena tampilan sampah itu memang menjijikkan. Meskipun demikian, sampah akan selalu ada di mana pun manusia berada. Untuk mengatasi rasa jijik tersebut, manusia menciptakan berbagai alat (teknologi) pengelola sampah. Dampaknya manusia menjadi semakin tergantung pada teknologi. Padahal sebenarnya dasar pengelolaan sampah adalah perilaku manusia.

- Selain tubuh dan lingkungan sehat, kita juga bisa mendapatkan penghasilan dari mengumpulkan sampah saat plogging. Sampah yang saya dapatkan saat joging saya timbang dengan berat 4 ons dan untuk jenis sampahnya yaitu kardus, botol minum, dan kotak minuman. Sampah yang saya dapatkan dari hasil plogging saya jual di bank sampah Mesem daerah alun-alun Utara yang berada di Yogyakarta.

- Setelah melakukan plogging, saya merasa berbagai perasaan positif, seperti merasa puas karena telah berkontribusi pada menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi sampah, merasa lebih segar dan sehat setelah berolahraga, terutama jika berlari atau berjalan selama plogging, merasa senang karena melakukan itu bersama teman-teman atau komunitas, sehingga merasa lebih terhubung dengan orang lain.

Diskusi

Mempromosikan perilaku peduli pada sampah di kalangan mahasiswa adalah bukan hal yang mudah. Hal ini karena mereka memang tidak dibiasakan oleh orang tua untuk peduli dan bertanggung jawab terhadap sampahnya. Agar para mahasiswa itu peduli pada sampahnya, maka strateginya adalah mendorong mahasiswa untuk melakukan kegiatan before-after challenge. Tiga perilaku lainnya yaitu plogging, menabung di bank sampah, dan membuat kompos, kurang diminati mahasiswa. Oleh karena itu, diperlukan dorongan yang lebih kuat sehingga semua perilaku tersebut menjadi kebiasaan mahasiswa.

 


Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar