TUGAS KREATIVITAS DAN INOVASI UNTUK EKONOMI SIRKULER
PSIKOLOGI INOVASI
E3-Berperilaku Inovatif
DOSEN PENGAMPU: Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA.
MUHAMAD ILHAM JANU N.S
22310410007
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
DESEMBER/2024
Dalam kehidupan sehari-hari, stik es krim
sering kali menjadi sampah sekali pakai yang hanya berakhir di tempat
pembuangan. Sebagai mahasiswa, saya ingin memberikan solusi inovatif dengan
mengubah sampah ini menjadi barang yang berguna sekaligus estetik, yaitu wall
decor multifungsi yang bisa digunakan sebagai hiasan dan rak kecil.
Proyek ini bermula dari ide sederhana memanfaatkan barang bekas dengan nilai tambah. Saya melihat potensi stik es krim sebagai bahan dasar karena mudah didapatkan dan murah. Inspirasi desain saya peroleh dari video DIY dan Pinterest. Tantangannya adalah memastikan produk ini kokoh sekaligus menarik secara visual. Dengan mencoba beberapa pola susunan stik dan perekat yang tepat, akhirnya saya menemukan desain terbaik yang terlihat pada gambar.
Langkah-Langkah Pembuatan
1.
Bahan dan Alat:
Stik es krim bekas (25-30 stik)
Lem tembak
Gantungan dinding (hook)
Cat atau pelapis kayu (opsional)
Pot kecil dan tanaman (hias atau asli)
Bersihkan stik es krim dan keringkan.
Susun stik membentuk pola segi enam secara
bertingkat, lalu rekatkan dengan lem tembak.
Tambahkan susunan horizontal di bagian tengah
sebagai dudukan pot.
Pasang gantungan di bagian belakang agar bisa ditempel di dinding.
3.
Jika ingin tampilan lebih menarik, cat stik dengan warna favorit atau
lapisi dengan pelindung
kayu.Tempatkan pot kecil dengan tanaman di dudukannya, dan produk siap
digunakan.
Promosi dan Penjualan
Produk ini saya jual melalui story Whatsapp
dan saya promosikan di Tiktok https://vt.tiktok.com/ZS6N42URm/
. Harga per unit Rp25.000, sudah termasuk pot kecil. Target pasar adalah remaja
hingga dewasa muda yang suka mendekorasi ruangan dengan gaya minimalis.
Melalui proyek ini, saya belajar bahwa
kreativitas tidak memerlukan bahan mahal. Hanya dengan stik es krim bekas, saya
bisa menciptakan produk bernilai ekonomi dan estetika. Proses ini tidak hanya
mendukung ekonomi sirkuler, tetapi juga melatih pola pikir inovatif untuk
menghadapi masalah sehari-hari.
0 komentar:
Posting Komentar