Aksi Memanusiawi: Melayani Masyarakat Ketika Sedang
Berpatroli
Essai Prestasi Pelayanan Kepada Masyarakat
DOSEN PENGAMPU: Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA.
Ferdi Zidhane Agibhran
22310410085
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
15 DESEMBER 2024
Dalam hiruk pikuk kehidupan modern, kehadiran aparat
kepolisian seringkali diidentikkan dengan penegakan hukum dan ketertiban.
Namun, di balik seragam dan atribut kebanggaan, terdapat sisi kemanusiaan yang
kerap terlupakan. Salah satu contoh nyata adalah aksi seorang anggota
kepolisian yang dengan sigap membantu warga masyarakat yang mengalami kendala
teknis pada motornya saat sedang berpatroli. Tindakan ini bukan sekadar tugas
rutin, melainkan sebuah manifestasi dari pelayanan publik yang tulus dan penuh
empati.
Saat itu ketika saya bersama 2 rekan kerja saya
berpatroli di Jalan Baron, Gunungkidul pada 28 November pagi menuju siang, Ada
seorang warga mengalami kendala pada kendaraan pribadinya di tengah jalan,
tentu saja hal tersebut akan menimbulkan kecemasan dan ketidaknyamanan.
Bayangkanlah, terjebak di tengah jalan yang ramai dengan motor yang mogok,
tanpa ada bantuan yang terlihat. Dalam situasi seperti ini, kehadiran saya
diperlukan untuk siap membantu akan menjadi angin segar. Dengan tulus, Saya
ikut berperan menawarkan dan memberikan bantuan untuk mengangkut motor yang
rusak menggunakan mobil patroli polisi. Tindakan sederhana ini tidak hanya
meringankan beban warga yang bersangkutan, tetapi juga memberikan rasa aman dan
nyaman.
Menurut saya aksi membantu warga yang motornya rusak ini
memiliki beberapa makna penting. Pertama, Tindakan ini menunjukkan bahwa
kepolisian tidak hanya bertugas untuk menegakkan hukum, tetapi juga memiliki
peran sosial yang sangat penting. Kepolisian hadir sebagai pelindung, pengayom,
dan pelayan masyarakat. Dengan membantu warga yang mengalami kesulitan,
kepolisian telah membuktikan bahwa mereka adalah bagian dari masyarakat yang
senantiasa siap membantu sesama. Kedua, tindakan ini juga mencerminkan
nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi. Setiap individu memiliki hak untuk
mendapatkan bantuan ketika mengalami kesulitan. Dengan memberikan bantuan tanpa
pamrih, Saya telah menunjukkan sikap empati dan kepedulian terhadap sesama.
Ketiga, aksi ini dapat menjadi contoh yang baik bagi masyarakat. Tindakan positif
yang dilakukan oleh seorang anggota kepolisian dapat menginspirasi orang lain
untuk melakukan hal yang sama. Dengan demikian, semangat gotong royong dan
kepedulian sosial akan semakin tumbuh dan berkembang di masyarakat.
Tentu saja, aksi membantu warga yang motornya rusak ini
tidak hanya memberikan dampak positif bagi saya dan warga yang dibantu tetapi
juga bagi institusi kepolisian. Tindakan ini dapat meningkatkan citra positif
kepolisian di mata masyarakat. Masyarakat akan semakin percaya dan menghargai
keberadaan kepolisian sebagai lembaga yang melindungi dan melayani. Selain itu,
aksi ini juga dapat meningkatkan motivasi kerja saya dan para anggota
kepolisian lainnya. Dengan mengetahui bahwa tindakan mereka memiliki dampak
yang positif bagi masyarakat, mereka akan semakin terdorong untuk memberikan
pelayanan yang terbaik.
Tindakan saya yang membantu warga dengan motor mogok
tidak hanya mencerminkan pelayanan publik yang baik, tetapi juga menjadi
fenomena menarik untuk dikaji dari perspektif psikologi. Tindakan membantu ini
melibatkan serangkaian proses kognitif dan emosional yang kompleks, serta
mengindikasikan adanya inovasi dalam cara pandang dan tindakan institusi
kepolisian.
Analisis Psikologis
a.
Kemampuan untuk merasakan apa yang
dirasakan orang lain dalam situasi sulit memicu dorongan untuk memberikan
bantuan. Empati memungkinkan individu untuk keluar dari perspektif egois dan
melihat situasi dari sudut pandang orang lain.
b.
Ini menunjukkan bahwa empati
adalah kunci dalam menciptakan inovasi yang berdampak sosial. Ketika individu
atau organisasi mampu merasakan kebutuhan orang lain, mereka akan lebih
termotivasi untuk mencari solusi yang inovatif.
c.
Proses pengambilan keputusan untuk
membantu melibatkan evaluasi cepat terhadap situasi, pertimbangan risiko dan
manfaat, serta pemilihan tindakan yang tepat. Proses kognitif ini dipengaruhi
oleh pengalaman masa lalu, pengetahuan, dan nilai-nilai individu.
d.
Kemampuan untuk berpikir fleksibel
dan keluar dari kotak merupakan prasyarat penting untuk inovasi. Anggota
kepolisian yang mampu melihat situasi dari berbagai sudut pandang lebih mungkin
untuk menemukan solusi yang kreatif.
e.
Tindakan membantu ini juga
menunjukkan adanya inovasi dalam institusi kepolisian. Biasanya, kepolisian
lebih diidentikkan dengan penegakan hukum. Namun, tindakan ini menunjukkan
bahwa institusi dapat beradaptasi dan merespons kebutuhan masyarakat dengan
cara yang lebih fleksibel dan humanis.
Kesimpulan
Tindakan membantu warga dengan motor mogok merupakan contoh nyata bagaimana psikologi individu dan dinamika sosial dapat berinteraksi untuk menghasilkan inovasi dalam pelayanan publik. Empati, altruisme, dan fleksibilitas kognitif adalah beberapa faktor kunci yang mendorong terjadinya inovasi dalam konteks ini. Studi ini memberikan implikasi penting bagi pengembangan organisasi yang lebih inovatif dan humanis
Aksi
membantu warga yang motornya rusak dengan menggunakan mobil patroli merupakan
contoh nyata dari pelayanan publik yang tulus dan penuh empati. Tindakan ini
tidak hanya bermanfaat bagi individu yang bersangkutan, tetapi juga memiliki
makna yang lebih luas bagi masyarakat dan institusi kepolisian. Semoga
aksi-aksi kemanusiaan seperti ini dapat terus dilakukan oleh seluruh anggota
kepolisian, sehingga kehadiran mereka semakin dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat.
Lampiran
0 komentar:
Posting Komentar