“JOGGING SEBAGAI AWAL PERUBAHAN PERILAKU SEHAT”
PSIKOLOGI INOVASI
ESAI 5-PERUBAHAN PERILAKU
DOSEN PENGAMPU: Dt., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA.
Nurul Khasanah
22310410033
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
BULAN/TAHUN
Jogging merupakan salah satu aktivitas fisik sederhana yang dapat menjadi langkah awal dalam perubahan diri menuju gaya hidup sehat. Kebiasaan ini tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, seperti meningkatkan kebugaran kardiovaskular dan membakar kalori, tetapi juga memberikan dampak positif bagi kesehatan mental, seperti mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Namun, memulai kebiasaan jogging sering kali memerlukan perubahan perilaku yang signifikan, terutama bagi individu yang sebelumnya memiliki gaya hidup sedentari. Teori Perubahan Perilaku Prochaska dan DiClemente (1983) menjelaskan bahwa perubahan perilaku melibatkan beberapa tahap, mulai dari pre-kontemplasi (tidak menyadari pentingnya jogging), kontemplasi (mempertimbangkan untuk memulai jogging), persiapan (mulai membuat rencana jogging), tindakan (memulai jogging secara teratur), hingga pemeliharaan (menjadikan jogging sebagai kebiasaan). Dengan memahami dinamika perubahan diri ini, seseorang dapat lebih efektif mengatasi hambatan internal, seperti rasa malas atau ketidaknyamanan awal, dan eksternal, seperti keterbatasan waktu. Jogging, meski terlihat sederhana, mencerminkan komitmen individu dalam mengelola tubuh dan pikirannya, serta merupakan salah satu cara nyata untuk membangun rutinitas positif yang berdampak jangka panjang.
Dengan adanya tugas yang mendorong perubahan perilaku, saya mulai aktif berolahraga seperti jogging, meskipun baru melakukannya seminggu sekali. Jogging menjadi langkah awal saya untuk membangun kebiasaan hidup sehat, dan saya memilih Embung Langensari sebagai lokasi rutin. Embung ini merupakan tempat yang nyaman dengan suasana alam yang segar, sangat mendukung untuk kegiatan fisik. Saya memulai jogging pada hari Minggu, 22 September, sebagai awal untuk menjalankan rutinitas olahraga. Setiap Minggu pagi, saya mengalokasikan waktu untuk jogging di tempat tersebut, dan perlahan-lahan mulai merasakan manfaatnya, baik secara fisik maupun mental.
Embung Langensari tidak hanya menjadi lokasi favorit saya, tetapi juga tempat yang ramai dikunjungi masyarakat sekitar. Banyak orang memanfaatkan area ini untuk berbagai aktivitas, seperti jogging, bersepeda, berjalan santai, atau bahkan sekadar duduk menikmati suasana pagi. Kehadiran orang-orang dengan tujuan serupa menambah semangat saya untuk terus konsisten. Suasana pagi yang ramai, dengan udara segar dan lingkungan yang terawat, menciptakan atmosfer yang sangat mendukung untuk memulai hari dengan energi positif.
Selain jogging, pada hari Minggu pagi, area ini semakin hidup dengan adanya kegiatan senam bersama yang rutin diadakan oleh ibu-ibu PKK. Kegiatan ini menjadi daya tarik tambahan, tidak hanya untuk berolahraga tetapi juga untuk menjalin kebersamaan di antara masyarakat. Melihat semangat mereka, saya semakin terdorong untuk menjadikan olahraga sebagai bagian dari gaya hidup saya.
Kegiatan jogging yang awalnya hanya sebuah tugas kini mulai menjadi kebiasaan yang saya nikmati. Dukungan lingkungan, suasana yang menyenangkan, dan keterlibatan masyarakat di Embung Langensari memberikan motivasi tambahan untuk terus menjaga konsistensi. Saya berharap rutinitas ini dapat terus berlanjut, membantu saya tidak hanya menjaga kesehatan tubuh tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Referensi:
Prochaska, J. O., & DiClemente, C. C. (1983). Stages and processes of self-change of smoking: Toward an integrative model of change. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 51(3), 390–395.
0 komentar:
Posting Komentar